11. Ruang Kematian

256 15 0
                                    

Minggunya, mereka pergi ke Rumah Akemi seperti yang telah dijanjikan.
Ketika bunyi mobil mendekat ke arah pintu rumah, Akemi pergi ke depan pintu untuk menyambut teman-temannya.

Sanji keluar dari mobil lalu membukakan pintu mobil untuk Zoro, begitu juga dengan Airi.

"Kalian sudah datang, masuklah". Akemi menyambut teman-temannya dengan sangat ramah.

Mereka masuk kedalam rumahnya Akemi.

"Ntah kenapa firasatku jadi tak enak". Ucap Sanji sambil mengusap-usap kedua lengannya.

"Ya. Kita akan melihat ruangan itu lagi". Ucap Airi meneruskan perkataan Sanji sambil menggenggam erat tangan Nagi

Akemi mengabaikan omongan kedua temannya itu, dia terus menuju kearah ruangan itu sambil terus tersenyum.

Sesampainya di ruangan Akemi. Akemi membukakan pintu ruangan itu untuk teman-temannya.

"Selamat datang di ruangan ku". Sambut Akemi sambil tersenyum ramah.

Semua terdiam, tidak bisa berkata-kata.

Situasi menjadi hening, karna tak ada komentar apapun dari temannya akhirnya Akemi berbicara.

"Oi, katakan sesuatu jangan diam saja"

"A- hahaha, yaudah ayo kita masuk". Jawab Sanji.

"Ya... hahaha"

Saat memasuki ruangan itu semua orang melihat sekeliling ruangan itu dengan seksama.

"Apa-apaan ruangan ini? Sangat buruk". Ucap Zoro menggunakan suara yang pelan.

"Ya, aku setuju denganmu". Jawab Sanji.

"Sanji, ayo kita pergi. Ruangmu memang buruk tapi ini lebih buruk". Ajak Zoro yang tak nyaman berada disana.

"Langsung saja kita mulai biar gak kelamaan nunggu". Ajak Akemi.

"Hufft... mau gimana lagi? Udah sampai sini juga, sayang kalau tak jadi". Ucap Airi.

"Ya."

"T-tunggu. Sanji kau becanda kan?"

"Aku tak becanda. Siapkan dirimu, kita akan bermain-main"

"B-boleh aku meminta 1 hal?"

"Apa itu?"

"Jangan memakai mainan yang asing bagiku"

"Baiklah. Selagi kamu bisa memuaskan ku, akan ku turuti permintaanmu"

"Baiklah"

Bagi Zoro daripada dia bermain dengan mainan mengerikan itu dia lebih baik memuaskan Sanji dengan tubuhnya sendiri.


Beberapa menit kemudian...

"Dasar kamu itu ya, lubangmu masih saja sempit". Ucap Akemi kepada Itome.

"M-maafkan aku"

"Sementara kau akan bermain dengan mainan-mainan ini sampai lubangmu cukup untuk milikku"

"B-baik". Ucap Itome.

"Aku masuk ya sayang?". Aba-aba dari Airi kepada Nagi.

"Yahh... penuhi tubuhku dengan cairanmu". Jawab Nagi dengan girang.

"Lubang mu sudah terbuka, tumben sekali". Ucap Sanji kepada Zoro.

"Sudah jangan banyak bicara, selesai ini dan ayo kita pergi. Tempat ini menyeramkan"

"Kau masih belum sadar akan posisi mu ya?". Sanji memasukkan miliknya dengan sangat kasar.

"AGHHH... apa kamu tak bisa pelan-pelan? Itu sakit". Teriak Zoro.

Be My Favourite Toy by Zera - (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang