Zoro diikat dan terduduk dengan melebarkan kaki. Lubangnya terisi dengan banyak mainan, miliknya yang juga ditusuk dengan mainan, put*ingnya di tindik. Mainan itu terus berjalan hingga 24 jam nonstop. Tentu saja tubuh Zoro tak bisa bertahan selama itu. Tubuh Zoro semakin parah, dia sering tak sadarkan diri.
•
24 jam kemudian...
Sanji masuk ke ruangan Zoro untuk melihat keadaan Zoro.
"Ini sangat kacau. Kamu semakin lucu, sayang. Ahhh aku ingin memilikimu, lebih dan lebih banyak lagi. Aku ingin memilikimu seutuhnya. Sayang, kau sangat imut"
Sanji mengatakan itu sambil mengelus pipi Zoro
Mendengar suara Sanji, Zoro membuka mata.
"S- Sanji? A- aku akan menjadi milikmu sepenuhnya, j-jadi lepaskan mainan ini dariku. A-aku berjanji takkan macam-macam lagi. Tubuhku hanya milikmu. Lubangku adalah toiletmu. Tuan". Ucap Zoro dengan suara yang berantakan.
"Kau semakin mirip dengan hewan. Baiklah. Mulai sekarang kamu milikku. Kita akan pindah ke rumahku. Ingat! Jangan macam-macam. Turuti semua perkataan ku"
"B-baik tuan"
•
Sesampainya di rumah, Sanji memberikan totebag berisikan pakaian satu set untuk dipakai Zoro.
"Kamu pakailah ini"
"Baiklah"
Zoro mengganti pakaiannya dengan pakaian yang diberikan Sanji.
"Apakah ini cocok?"
"Ya, sangat cocok. Ayo"
Mereka berjalan bersebelahan, ditengah perjalanan mereka tangan sanji meremas pantat Zoro dan perlahan jarinya masuk ke lubang Zoro.
"T-tuan... apa sebaiknya kita melakukannya di sebuah ruangan?"
"Aku ingin tetap seperti ini saja"
"B- baiklah"
"Anak baik"
"Tuan, kita kedatangan tamu, apakah kita persilahkan masuk?". Tanya Dion kepada Sanji.
"Ya. Suruh masuk saja"
"Baik tuan"
Dion pergi menuju pintu rumah untuk menyambut para tamu yang datang.
"Ingat. Apapun yang akan ku lakukan nanti kamu harus bisa menahannya"
"Baik tuan"
•
Setibanya di ruang tamu, terlihat pria berjas hitam tengah duduk di atas sofa.
"Maaf telah membuatmu menunggu"
"Ya. Tak apa, ngomong-ngomong dia siapa?"
"Pelayan baru"
"Baju yang sangat sexy"
"Hahaha"
"Kamu ambil kan minuman untuk kita". Perintah Sanji kepada Zoro.
"Baik tuan"
Zoro segera pergi mengambilkan minuman untuk Sanji dan tamu tersebut.
"Kamu menemukan pelayanan yang bagus"
"Ya. Dia milikku, takkan ku berikan pada siapapun"
"Hahaha. Ya, aku tahu itu"
Tak lama Zoro kembali dengan membawakan minuman.
Zoro menaruh minuman ke depan para tamu dan Sanji lalu berdiri di dekat Sanji.Sanji dan tamu itu mengobrol namun di sela-sela obrolan tersebut tangan Sanji kembali masuk ke lubang Zoro.
Zoro terus berusaha menahannya hingga obrolan itu selesai dan tamunya pergi."Akhirnya dia pergi juga. Ka.u sudah tak tahan bukan?"
"I-iya tuan"
Wajah serta nada bicara Zoro terlihat sangat terangsang. Sepertinya kali ini dia benar-benar menantikan milik Sanji masuk ke dalam tubuhnya.
"Baiklah, kita lanjutkan permainan kita di kamar"
•
Setibanya dikamar, Sanji duduk diatas kasur lalu melepaskan jas miliknya. Zoro merangkak mendekati Sanji.
"Tuan, izinkan aku memasukkan milikmu kedalam mulutku". Rengek Zoro yang memohon kepada Sanji
"He... Kali ini kamu sendiri ya yang meminta?"
"Aku sudah tak tahan tuan, tolong"
"Baiklah. Berikan aku yang terbaik"
"Dengan senang hati tuan"
Zoro memasukkan milik Sanji ke dalam mulutnya, mengulum milik Sanji dengan lidah lembutnya, menghisap sembari mendesah untuk menggoda Sanji.
"Woahh kali ini kamu sangat pandai melakukannya, ada apa ini?"
"Tak ada apa-apa tuan. Milik tuan sangat lezat, itu saja"
"Kalau begitu telan semua cairanku ya!"
"Baik tuan."
Cairan itu keluar memenuhi tenggorokan Zoro.
"Sangat lezat". Zoro menjulurkan lidahnya.
Zoro merebahkan tubuhnya menghadap ke arah Sanji, mengangkat kakinya sendiri, lalu melebarkan lubangnya dengan jarinya sendiri.
"Silahkan tuan. Aku mohon masukkan milikmu, aku ingin milik tuan, aku tak ingin mainan itu"
"Dasar mesum"
Sanji memasukkan benda besar miliknya kedalam lubang mungil Zoro. Meskipun lubang Zoro sering dimasuki benda dan milik Sanji tapi lubangnya masih saja kecil, sungguh mainan yang bagus bukan?
"Aaahhh itu memenuhi perutku tuan. Disana sangat enak"
"Lubangmu milik siapa?"
"Milik tuan. Tubuhku milik tuan Sanji Vinsmoke"
"Anak pintar"
•
Selang 5 jam kemudian mereka masih bermain, Zoro terlihat seperti pelacur murahan, tubuhnya sangat ahli dalam hal bermain.
"Kau sangat berbeda. Kini kau seperti pelacur"
"Maafkan aku tuan. Milik tuan sangat enak"
"Hahaha. Oh iya kita ada jadwal, kamu akan bermain dengan orang lain. Kali ini 30 orang, bermainlah yang bagus"
Zoro terkejut. Dia berfikir dengan dia menurut kepada Sanji, dia tak akan merasakan siksaan itu lagi dan digilir oleh banyak orang.
"B-baik tuan"
Zoro sejujurnya dia tak mau tapi dia terpaksa melakukan itu.
- Bersambung
Zera : Selanjutnya bagaimana ya? Apakah Zoro akan bertahan hingga permainan itu selesai? Atau malah dia tak bisa menyelesaikannya dengan baik dan akhirnya dia menerima hukuman?
Selanjutnya akan aku update lagi di Sabtu besok ya, bye-bye (◍•ᴗ•◍)
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Favourite Toy by Zera - (Ongoing)
Genç KurguSeorang CEO yang terobsesi dengan seorang pria. Akankah CEO tersebut bisa mendapatkan pria tersebut? Dan bagaimana cerita mereka? ⚠️Ini ceritanya red flag ya🚩🏳️🌈⚠️ Aku baru bikin cerita, jadi kalau ada kritik dan saran tulis aja di kolom komenta...