24. Menjagamu

26 2 0
                                    

Setelah Anasui memesan kamar, Zoro bergegas menuju kamar yang dia pesan di ikuti oleh kedua anaknya dan juga Anasui.

"Buru-buru banget ma"

"Waktu keluar kita terbatas"

Sesampainya di pintu kamar, Zoro berpisah kamar dengan kedua anaknya. Kamar mereka berhadapan.

Zoro menggandeng Anasui masuk. Tepat setelah pintu telah terkunci, Zoro memojokkan Anasui dibalik pintu tersebut.

"Noa?"

Terlihat pria yang dia suka tengah berada tepat didepan mukanya sedang bersiap melakukan sesuatu yang dia sendiri tidak tau itu.

Tanpa aba-aba Zoro tiba-tiba menempelkan bibirnya ke bibir Anasui disusul dengan lidahnya yang berusaha mencari jalan untuk masuk ke dalam mulut Anasui.

"Mm... Noa, are you oke?"

Zoro tak menjawab, dia tetap meneruskan apa yang sedang dia lakukan. Tentu itu membuat Anasui merasa terangsang, meskipun Anasui mencoba menahan dirinya sendiri tetapi tetap nafsunya lah yang menang.

Perlahan Anasui mulai membalas setiap lidah Zoro bergerak, mengikuti irama Zoro dan itu membuat nafsu Zoro sendiri menjadi-jadi.

Perlahan tangan Zoro meraih milik Anasui yang masih terkurung didalam jeans yang Anasui kenakan, meraba perlahan membuat milik Anasui semakin ingin keluar, namun sayangnya Anasui menahan tangan Zoro.

"Jangan, aku tak ingin melakukannya sekarang, aku tak ingin kamu terkena masalah"

Zoro tak mendengarkan justru dia perlahan membuka resleting jeans Anasui, tepat sebelum milik Anasui keluar, dia menjatuhkan Zoro diatas kasur. Tentunya dengan perlakuan yang lembut.

"Noa, please..."

"Aku tau kamu pasti menginginkan tubuhku juga kan? Aku hanya membalas kebaikanmu dengan apa yang kamu mau-"

"Sssttt... aku tak ingin mendengar itu darimu lagi, aku mencintaimu karna aku mencintaimu bukan karna tubuhmu. Aku tau Sanji telah berbuat banyak hal termasuk menyakitimu tapi tolong... aku berbeda dengannya"

"Aku tak percaya"

"It's oke, aku tak memaksamu untuk percaya akan ku buktikan bahwa itu bukan omong kosong"

"Yeah... aku mengharapkan itu tapi lihatlah, siapa yang bertanggung jawab atas terbangunnya milikmu?"

"... . Biar aku sendiri saja"

"Aku saja, tidak perlu waktu lama untuk membuatmu keluar karna lubangku, aku berjanji"

"Tidak, aku tak ingin itu sebelum kamu menjadi milikku"

"Terus cara apa yang ingin kamu lakukan? Aku juga harus membuat milikku sendiri keluar"

"Kita keluar bersama"

"Bagaimana? Tanpa lubang ku itu tak akan terjadi"

Anasui memangku Zoro diatas pahanya, kini milik mereka menjadi bersebelahan.

Anasui memegang milik mereka, lalu mengocoknya dengan perlahan. Gerakan itu sangat lembut namun lebih cepat membuat Zoro keluar. Tak perlu waktu untuk mereka keluar bersama.

"Aaahh... lubangku..."

"Ada apa?"

Zoro berganti posisi, dia terduduk dengan tubuh yang sedikit mengangkat dibagian belakangnya dan tangan kanannya menyanggah tubuhnya.

Jari-jarinya masuk kedalam lubangnya sendiri, berusaha untuk memuaskan dirinya sendiri di depan Anasui.

Anasui merasa terangsang lagi dan melihat pria yang dia sukai sedang kesusahan. Tanpa pikir panjang dia langsung membantu Zoro membuat Zoro tersentak kaget dan semakin bernafsu.

"Ack-"

"Apa sakit?"

"E-enggak"

Jari Anasui semakin masuk kedalam membuat Zoro menjadi tak bisa menahan desahannya.

"Nghh..."

"Aahhh..."

"Enak..."

"Mnhhg"

Ditengah permainan itu Zoro berusaha meraih tubuh Anasui dan Anasui menyadari itu, dia mendekatkan tubuhnya kepada pria yang dia cintai membiarkannya berbuat sesukanya.

Hisapan kecil dari bibir Zoro perlahan terasa di beberapa titik bagian tubuh Anasui meninggalkan bekas.

"Aaahh... nghh... Aku akan keluar"

Tak lama setelah itu Zoro kembali keluar, kali ini dirinya benar" puas sedangkan Anasui kembali bernafsu.

"Sudah ku katakan, jalan keluarnya hanyalah kita bermain"

"Nggak"

Zoro menyodorkan wajahnya tepat didepan milik Anasui kemudian menjilati benda kaku yang berkulit tebal di depannya tersebut.

Anasui berusaha menjauhkan Zoro dari miliknya namun Zoro tetap kekeh.

"Noa jangan"

Zoro tak mendengarnya.

"Noa please, kamu milik Sanji"

"Yeah tapi siapa lagi yang bertanggung jawab atas ini selain aku?"

"Aku, aku bisa sendiri"

"Gak, harus aku. Diam atau kita gak akan bertemu lagi"

"-oke"

Zoro tau mulutnya tak akan cukup untuk mengulum milik Anasui yang besar itu tapi dia berusaha keras untuk itu.

"Noa berhenti, kamu terlihat kesulitan- aah..."

"Apa sakit?"

"N-nggak, itu... nikmat"

"Keputusanmu untuk tidak memasukkan milikmu kedalam lubang ku itu adalah keputusan yang pintar, siapa sangka milikmu ternyata sebesar ini"

"Baguslah kalau begitu, ketika kamu telah menjadi milikku sepenuhnya aku akan membuatmu seperti tinggal di dalam surga dunia"

"Aku menantikan itu"

"Emm... Noa... sepertinya aku akan cum"

Mendengar itu Zoro semakin berusaha untuk membuat Anasui semakin ke enakan.

"N-noaa..."

Cairan itu keluar begitu banyak mengalir ke dalam tenggorokan Zoro bahkan ketika Zoro melepas milik Anasui dari mulutnya cairan itu tetap keluar membasahi wajah Zoro.

"Mnahh..." Ucap Zoro sembari menjulurkan lidahnya menunjukkan bahwa mulut serta wajahnya penuh cairan Anasui dengan jari telunjuk di ujung lidahnya.

"Apa barusan kamu sungguh berniat memuaskanku?"

"Ya, apa tak cukup?"

"Cukup tapi setelah melihatmu seperti ini sepertinya kamu memang ingin bermain denganku"

"Sudah ku bilang, jalan keluarnya hanyalah dengan kita bermain"

"Tunggu sampai aku mendapatkanmu sepenuhnya sayang"

*Cup
Satu kecupan mendarat di pipi Zoro.

Zoro terdiam, dia masih menelaah apa yang barusan terjadi.

"Jadi? Apa kita benar-benar akan menginap disini selama semalam?"

"H-huh? Gaklah, mau cari mati ke Sanji?"

"HAHAHAHA kalau cuma Sanji mah masih bisa ku lawan tapi nanti yang kena juga pasti kamu dan aku gak mau kamu kenapa-kenapa makanya aku diam tak ambil tindakan meskipun aku bilang berulang kali bahwa aku mencintaimu, ingin memilikimu, dan sebagainya"

Mendengar itu tentu Zoro terkejut, sudah lama dia tak mendapatkan hal itu dari orang lain.

Be My Favourite Toy by Zera - (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang