07. Bertemu Dengan Teman

253 16 4
                                    

Mereka berjalan memasuki gedung, tangan Zoro menggandeng tangan Sanji, dan mereka bergabung di keramaian tamu yang hadir.

"Yo. Sanji". Suara pria menyapa Sanji.

"Yuri? Kau datang juga?"

"Iyalah. Ngomong-ngomong siapa dia? Sangat cantik"

"Pacarku. Noa, ini temanku, Yuri"

"Senang bertemu denganmu". Balas Zoro.

'Noa? Siapa dia? Apakah namaku disini diganti menjadi Noa?'. Gumam Zoro.

"Senang bertemu denganmu juga, manis"

"Oi-oi jangan menggoda pacarku"

"Hahahaha menakutkan, Sanji apa kamu gay?"

"Dia cowok atau cewek itu tak penting bukan? Dia sangat cantik"

"Ya, aku setuju. Apa kamu tak ada rencana untuk menyewakan dia kepadaku?"

"Tidak."

"Sayang sekali. Padahal dia sangat cantik, aku ingin bermain dengannya. Kalau kalian putus kabari aku ya? Akan ku jadikan dia milikku"

"Bodoh. Itu tak akan terjadi"

"Baik-baik. Aku pergi dulu"

"Ya"

Yuri melangkah pergi dari Zoro dan juga Sanji.

"Apa-apaan orang-orang ini? Apa mereka semua gay?"

"Tidak juga"

"Permisi tuan, maaf mengganggu waktu tuan". Sapa seorang pelayan yang berada didekat mereka.

"Ya?"

"Saya diperintah Nyonya Nagi untuk membawa anda. Nyonya Nagi telah menunggu anda"

"Nagi kah? Baiklah ayo kesana"

Sanji dan Zoro bersama salah satu pelayan menuju ruangan dimana Nagi berada.

Sampailah di sebuah ruangan.

"Yo. Nagi". Sapa Sanji kepada Nagi.

"Sanji, dia siapa?"

"Pacarku, Noa"

"Pacarmu sangat cantik"

"Ya"

"Masuklah"

Sanji masuk lalu disusul oleh Zoro dibelakangnya.

"Perkenalkan aku Nagi, dia suamiku, Airi"

"Senang bertemu dengan kalian. Saya Noa, pacarnya Sanji"

"Kalian ini sudah menikah saja"

"Ya. Aku tak tahan melihat dia dengan orang lain jadi ku nikahi saja dia". Jawab Airi.

"Selamat untuk pernikahan kalian"

"Kapan kamu akan menyusul ku?"

"Hahaha, ntahlah"

"Segera nikahi dia sebelum dia diambil cowok lain". Ledek Airi kepada Sanji.

"Itu takkan terjadi. Benarkan Noa?"

"I-iya, benar sekali"

"Ya sudahlah. Ayo kita ke depan, sudah banyak tamu yang datang. Sanji, Noa silahkan menikmati acara serta hidangannya"

"Ya. Terimakasih"

Acara berjalan dengan lancar dan selesai tepat ditengah malam. Sanji dan Zoropun pulang.

Dimobil...

"Apa dia benar-benar tak tahan dengan alkohol? Ini merepotkan. Tapi dia juga imut saat mabuk. Nantikan dikamar nanti, sayang".

Selesai berbicara Sanji memberi kecupan di dahi Zoro.

Sesampainya di rumah, Sanji bergegas menggendong Zoro menuju kamarnya dan mengatakan kepada Dion untuk jangan sampai ada yang menggangunya.

Sesampai di kamar, Sanji menaruh perlahan Zoro diatas kasur lalu duduk disamping Zoro, mengeluarkan bungkus rokok serta korek api dari sakunya, mengambil satu batang rokok, meletakkannya di bibirnya lalu menyalakan rokok tersebut, menghisap rokok lalu mengeluarkan asapnya.

"Ah... aku capek sekali". Keluh Sanji

Sanji melihat Zoro yang sedang tertidur pulas karna alkohol yang telah dia minum serta wajahnya disinari oleh cahaya bulan yang masuk melalui jendela.

"Selamat makan"

Sanji mematikan rokoknya dan langsung menyantap Zoro layaknya makanan yang lezat. Ini berlangsung sampai di pagi hari, tepatnya saat Zoro terbangun.

Zoro membuka matanya perlahan, dia melihat Sanji sedang berada di atasnya.

"Apa yang kau lakukan disana?". Tanya Zoro yang kaget namun karna dia masih mabuk dan tidak ada tenaga, dia hanya bertanya.

"Ack…". Keluh Zoro karna merasa badannya sakit-sakit.

"Ah... Sudah bangun ya? Semalam kamu mabuk dan wajahmu sangat menggodaku jadi ku santap saja"

"Sampai sekarang? Apa kau lupa kalau aku sedang mengandung? Apa kau lupa apa yang katakan kemarin pagi?"

"Aku tau, aku kelewatan saja. Habisnya kamu sangat imut"

"Menjauhlah, aku ingin mandi"

"Ayolah jangan seperti itu. Biarkan aku melanjutkan ini setidaknya sampai aku keluar"

"Apa kau belum keluar?"

"Sudah, tapi aku ingin lagi. 1× lagi". Ucap Sanji sambil merayu Zoro.

"Baiklah. Cuma 1× saja."

Merekapun melanjutkan itu sampai Sanji keluar.

"Sudahkan? Menyingkirlah, aku ingin mandi"

"Iya-iya"

Sanji pergi dari kamar Zoro lalu tidur di kamarnya sendiri.

- Bersambung

Be My Favourite Toy by Zera - (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang