Sanji bergegas mengurus surat izin agar Zoro diperbolehkan untuk dirawat dirumah. Setelah mendapatkan izin, Sanji berterimakasih kepada teman-temannya lalu pulang ke rumah bersama Zoro.
Sesampainya di rumah. Mereka disambut hangat oleh Gin dan orang-orang yang bekerja di rumah Sanji.
"Papa, mama. Selamat kembali ke rumah". Sapa Gin
"Mama pulang Gin, maaf udah bikin kamu khawatir"
"Mama kemana saja? Papa sampai cariin mama"
"Mama kebetulan bertemu dengan teman lama mama jadi kami pergi bersama, mama lupa untuk kabarin papa"
"Ya sudah, yang penting mama tidak kenapa-kenapa"
Mereka masuk kedalam rumah. Mereka akhirnya bisa sarapan bersama.
Sanji berhadapan dengan Zoro. Ketika sedang makan, kaki nakal Sanji menjahili milik Zoro, Zoro berusaha menahannya karna dia sedang didepan anaknya.
"Mama kenapa?"
"A-ah... mama tak apa, ayo dihabisin makanannya"
Zoro menatap Sanji yang sedang tersenyum jahil.
Selesai makan, Sanji sengaja mengajak Gin bermain meskipun dia tau bahwa Zoro sudah tak tahan.
Mereka berhenti ketika makan siang lalu lanjut bermain lagi hingga sore.
Saat sore hari, Sanji tak melihat Zoro dimana-mana akhirnya Sanji mencari Zoro dikamar mereka.(Sebenarnya mereka punya kamar sendiri dan kamar pribadi tetapi mereka jarang menggunakan kamar mereka karna mereka lebih sering tidur dikamar mereka sendiri).
Ketika pintu kamar dibuka, Sanji melihat Zoro tengah bermain sendiri dengan kedua tangannya.
"Zoro?"
"Ah... Sanjih"
Sanji menghampiri Zoro, tangan Sanji menahan rambut bagian depan Zoro agar dia bisa melihat wajah Zoro dengan jelas.
"Segak tahan itu ya?"
"Pikir sendiri aja. Kamu yang bikin aku gini tapi kamu malah asik main sama Gin"
Sanji mencium singkat bibir Zoro.
"Maaf ya sayang, aku tadi sengaja sih hehehe"
Zoro semakin ngambek.
"Ikut aku, aku mau tunjukin kamu sesuatu"
Mereka pergi ke sebuah kamar beratap kaca yang terletak di lantai paling atas.
"Aku tak pernah tau kalau ada kamar seperti ini di rumahmu"
"Memang ku sembunyikan dan akan ku tunjukkan hanya kepada orang yang ku cintai"
"Seperti mantanmu dulu?"
"Bukan ege, kamu yang pertama tau kamar ini"
"Bagus banget kamarnya"
"Kamu suka?"
"Iya"
Sanji mengunci pintunya lalu langsung mencium bibir cantik istrinya hingga tubuh Zoro lemas.
Sanji menggendong Zoro, meletakkannya dengan perlahan di atas kasur besar dikamar itu.
"Sudah berapa kali kamu keluar tadi?"
"S-satu..."
Sanji melepas celana milik Zoro, mengulum milik Zoro membuat nafas Zoro terengah-engah dan tubuhnya semakin lemas.
"Tumben sekali tubuhmu terangsang seperti ini tanpa kekerasan ataupun suntikan?"
"A-aku sudah tak tahan dari tadi hanya menunggumu terus"
"Hehehe maaf, aku sengaja bikin kamu nunggu karna aku pengen ngelakuinnya disaat seperti ini"
Tangan Zoro menarik lembut kerah kemeja Sanji lalu menggigit kecil leher Sanji sehingga meninggalkan bekas.
Sanji melepas semua pakaian yang dikenakan Zoro, mulai menciumi setiap inci tubuh Zoro.
Zoro mengerang keenakan, jari-jarinya menggenggam erat bagian seprei yg bisa ia raih.
"Tak usah ditahan begitu, keluarkan saja suaramu". Ucap Sanji.
"Gak mauh…".
Sanji mendekat kan wajahnya didepan Zoro, tersenyum nakal lalu jari-jarinya yang tak kalah nakal itu mencubit put*ng Zoro dan ditarik.
"UAHHHH…"
"Pff, kamu imut"
"S-sanji!"
"Hemm? Kenapa sayang?"
"Jangan mengerjai ku"
"Tapi enakkan?"
"… Eum…". Gumam Zoro sambil menutupi sebagian wajahnya dengan tangannya.
•Deg
Zoro sangat cantik."Zoro, apa kamu serius ingin mempunyai anak lagi?". Tanya Sanji dengan nada serius.
"Huh?… Iya, apa kamu tak mau?"
"Kalau begitu bersiaplah". Ucap Sanji dengan ekspresi cabulnya.
"Aku sudah bersiap dari kemarin untuk menjadi istri yang baikmu, papa"
"Ahhh siall… kamu manis banget"
Zoro melebarkan kaki dan juga lubangnya dengan jarinya.
"Jelajahi tubuhku lebih banyak lagi, berikan aku cairanmu lebih banyak lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Favourite Toy by Zera - (Ongoing)
Ficção AdolescenteSeorang CEO yang terobsesi dengan seorang pria. Akankah CEO tersebut bisa mendapatkan pria tersebut? Dan bagaimana cerita mereka? ⚠️Ini ceritanya red flag ya🚩🏳️🌈⚠️ Aku baru bikin cerita, jadi kalau ada kritik dan saran tulis aja di kolom komenta...