19. Mainan Telah Jinak

103 6 2
                                    

4 hari kemudian...

"Akemi, aku datang untuk menjemput mereka". Ucap Sanji berjalan memasuki ruangan utu.

Sanji melihat keadaan Zoro dan Gin yang sedang tak berdaya.

"Woahhh apa ini? Mereka seperti hewan". Ucap Sanji

"Mereka takkan macam-macam lagi denganmu. Mereka sudah patuh kepadamu sepenuhnya". Ucap Akemi sambil melepas sarung tangannya.

"Bagaimana kau melatih mereka? Ini sangat luar biasa". Tanya Sanji.

"Ya. Aku hanya menerapkan beberapa cara ke mereka"

"Ini sangat membantuku"

"Kalian pergilah ke tuan kalian". Perintah Akemi kepada Zoro dan Gin.

"Tuan, kami datang". Ucap Zoro dengan penampilan yang sangat berantakan.

"Kami siap melayani anda, tuan". Ucap Gin.

"Mereka seperti anjing saja. Terimakasih Akemi, aku pulang". Ucap Sanji.

"Ya. Jika kau ingin menghukum mereka lagi, datanglah padaku kapan saja". Tawar Akemi.

"Ya. Aku menghargai itu"

Di kamar Zoro...

"Tuan, anda sepertinya lelah. Bolehkah kami menghibur anda?". Ucap Zoro.

"Kau sangat peka ya?. Ya, hibur aku"

Zoro membuka resleting celana Sanji dengan mulutnya lalu menjilat milik Sanji bersama Gin. Mereka sangat berbeda dengan sebelumnya. Kini Sanji sepenuhnya telah mempunyai 2 mainan yang bagus.

Keesokan harinya...

"Gin, kau berperilaku normal lah saat diluar sana". Ucap Sanji.

"Baik, papa"

"Jangan sampai kau bersikap cabul seperti ini diluar sana, apalagi ada yang mengetahuinya"

"Baik, papa"

"Anak pintar. Aku ada hadiah untukmu"

Sanji memberikan gelas penuh berisi cairannya.

"itu berisi cairanku". Ucap Sanji.

"Terimakasih papa"

"Tuan, apakah untukku tak ada?". Ucap Zoro.

"Kau bisa meminum langsung sepuasmu, nanti"

"Terimakasih, Tuan"

Dirumah, sepulang Sekolah...

"Tuan muda, Tuan Sanji telah menunggu anda di kamar Nonya Zoro". Ucap Kepala pelayan.

"Ya"

Dikamar Zoro...

"Oh Gin kah? Sudah datang"

"Saya sudah kembali, papa"

"Kau tau harus apa bukan? Cepat lakukan, aku sudah bosan menunggu"

"Baik papa, maaf telah membuat menunggu"

Gin segera bergabung ke permainan mereka yang sudah mulai sejak beberapa menit yang lalu.


30 menit kemudian...

"Gin, kau berbaringlah". Perintah Sanji.

"Baik, papa"

"Zoro, kau bermainlah dengan Gin". Perintah Sanji.

"Eh?"

"Melawan?"

"Baik, Tuan". Zoro menghampiri Gin.

"Silahkan, mama"

Gin melebarkan lubangnya.

"Mama masuk..."

"Aghh... Mama... Milik mama ada di dalam perutku"

"Mama akan menggerakkannya"

"Ya, mama"

2 menit kemudian Sanji mulai ikut bermain, dia menusuk milik Zoro. Dan mereka pun bermain bertiga.

"Dengar, mulai sekarang Gin lah yang berada di bawah, Zoro ditengah dan aku diatas. Paham?". Ucap Sanji.

"Baik... Tuan". Jawab Zoro.

"Aku paham... papa". Ucap Gin.

Sejak hari itu setiap mereka bermain mereka selalu diposisinya masing-masing.

Hari demi hari, bulan demi bulan. Perlahan Zoro dan Gin akalnya kembali dan mereka berperilaku layaknya orang biasa. Meski begitu, mereka tetap dengan senang hati melayani Sanji dan tak membatah perintah Sanji lagi.

Be My Favourite Toy by Zera - (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang