Di rumah Akemi...
"Sanji, akhirnya kau datang juga"
"Ya. Silahkan kau gunakan sepuasnya tapi ingat, jangan sampai dia cacat sedikitpun. Aku menyewakan dia kepadamu dalam keadaan yang bagus dan lengkap, jika saja Noa cacat sedikit saja maka jangan harap kamu bisa lari dariku!."
"Woah menakutkan. Akan ku ingat itu"
"Kalau gitu aku pulang, aku belum menghukum anak itu"
"Bagaimana kalau kamu hukum di ruanganku saja? Dengan begitu mereka akan lebih tersiksa, Noa sayang kepada anaknya bukan? Maka dia pasti akan tersiksa jika melihat anaknya disiksa"
"Ide bagus itu. Sepertinya aku sudah tak harus memberikan mereka sedikitpun kebaikan setelah mereka melakukan itu"
"Yeah, aku setuju dengan itu. Jika kamu terlalu baik mereka akan melunjak"
"Yeah. Kita harus menyadarkan mereka dimana posisi mereka"
"Baiklah, kau bawa saja anak itu langsung ke ruanganku, akan ku tunggu di situ. Aku akan bosan jika hanya menunggu jadi aku akan memberi sedikit hukuman kepada Noa"
"Tunggu. Ku mohon Sanji, jangan bawa anakku kesini"
"Menjauhlah dari ku, kau sudah seperti pelacur murahan"
"Kau dengar itu bukan? Ayo kita pergi"
Akemi pergi membawa Zoro ke ruangan Akemi sedangkan Sanji pergi menuju rumahnya untuk menjemput Gin.
•
Di ruangan Akemi...
"Berhenti! Aku tak mau pergi?". Gin terus memberontak.
"Anak kurang ajar. Tapi itu bukan masalah, karna sebentar lagi dia akan menuju ke neraka bersama mamanya". Ucap Sanji.
"Apa yang kau maksud? Dimana mama?"
"Setelah kau masuk kau akan tau"
•
Didalam ruangan Akemi, Gin melihat mamanya yang sedang sangat tak berdaya bersama seorang pria asing bagi Gin.
"Mama!"
"G-gin?"
"Mama kenapa disini?"
"Gin, cepat larilah!"
"Apa maksudmu?"
"Sayang... jika Gin melarikan diri dia akan mendapatkan hukuman lebih berat lagi. Apa kau mau itu?". Ucap Sanji.
"Tidak. Aku tak mau itu. Hukum saja aku tapi lepaskan Gin"
"Jika Gin aku lepas, dia akan mengulanginya lagi. Jadi aku harus memberikan dia pelajaran"
"Sanji, apa ini bisa dimulai? Kau dari tadi berisik mulu". Ucap Akemi memotong obrolan Sanji dengan Zoro.
"Hahaha, maaf-maaf. Silahkan dimulai saja, aku membawa bantuan dari rumah"
"Woahh banyak sekali"
"Merekalah yang ku suruh untuk menghukum Gin"
"Ini akan sangat membantu"
"Kalian mulai saja, aku akan menyaksikan di kursi situ"
"Yeah. Ini pasti akan seru"
•
3 hari berlalu..."Oi Sanji, mereka sudah tak ada tenaga". Ucap Akemi.
"Masukkan saja beberapa mainan ke mereka, nanti juga mereka bertenaga lagi". Jawab Sanji.
"Hahaha, ide bagus"
•
5 jam kemudian...Sanji mendekati Gin.
"Bagaimana? Apa kau sudah paham? Kamu hanyalah mainan ku seperti mamamu, yang berhak masuk kedalam milik mamamu hanyalah aku. Kamu dan mama mu hanya perlu untuk memuaskanku saja". Tanya Sanji kepada Gin.
"Papahh... Aku sudah mengerti, ampuni aku, aku takkan mengulanginya lagi. Aku berjanji"
Badan Gin gemetaran.
"Masih belum, masih ada 4 hari lagi"
"Papa, aku sudah tak kuat"
"Itu salahmu sendiri"
Sanji pergi meninggalkan Gin.
"Papa... papa... tunggu, jangan pergi". Gin berusaha melepaskan diri dari rantai-rantai yang mengikatnya ditiang untuk mengejar Sanji.
Sanji mendekati Zoro.
"Bagaimana rasanya sayang?". Tanya Sanji.
"Tuan? Tuan, aku ingin milikmu, aku tak ingin mainan ini". Jawab Zoro.
"Oi-oi, ada apa dengan kalian? Apa akal kalian sudah hilang hanya karna ini? Akal kalian tak sekuat nyali kalian ternyata ya?"
"Dasar manusia yang bodoh. Mereka tak sadar akan posisi mereka". Ucap Akemi.
"Yeahh. Akemi, aku akan pulang dulu selama 4 hari, aku kembali untuk mengambil mereka. Puas-puaskan saja dengan mereka"
"Baiklah, aku tak akan sungkan"
"Aku pergi"
Sanji pergi keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Zoro dan Gin dihadapan Akemi.
"Kalian dengar itu bukan? Sekarang kalian disini hanya bersamaku. Disini adalah ruanganku jadi kalian harus mentaati peraturan yang berlaku di ruangan ini. Kalian mengerti?"
"Yeah, tuan"
"Ya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Favourite Toy by Zera - (Ongoing)
Novela JuvenilSeorang CEO yang terobsesi dengan seorang pria. Akankah CEO tersebut bisa mendapatkan pria tersebut? Dan bagaimana cerita mereka? ⚠️Ini ceritanya red flag ya🚩🏳️🌈⚠️ Aku baru bikin cerita, jadi kalau ada kritik dan saran tulis aja di kolom komenta...