Zoro merangkul leher Sanji lalu menariknya sehingga wajah mereka berdekatan.
Zoro kembali mencium singkat bibir Sanji.
"Beneran mau tidur?". Tanya Zoro dengan wajah sedih.
Sanji tak kuat melihat Zoro. Zoro benar-benar cantik. Ia frustasi karna bingung harus memilih berhenti atau lanjut, ia pun mengacak-acak rambutnya.
Zoro merapikan kembali rambut Sanji.
"Jangan, nanti rambutmu berantakan sayang"
*Deg
Jantung Sanji kembali berdetak kencang."Aaaa… iya-iya tapi jika kamu merasakan sakit katakan padaku".
"Hehehe, makasih sayang, muach"
Satu kecupan dari Zoro mendarat di dahi Sanji.
Sanji melanjutkannya.
"Kamu sangat menggodaku hari ini, ada apa dengan dirimu?"
"Tak ada, aku hanya merindukan suamiku. Apa tak boleh, sayang?"
"Aaa… sial, jika begini aku tak bisa berhenti"
"Tak apa, buai aku dengan cintamu sayang, hamili aku sayang, aku ingin menjadi istri yang baik untukmu"
"Ya. Takkan ku biarkan orang lain menyentuhmu lagi"
"Aku hanya milik sayangku, Vinsmoke Sanji"
"Selamanya kamu milikku"
"S-sayang… milikmu semakin membesar, kamu menusukku semakin dalam. perutku seperti… akan meledak"
"Sial, aku akan keluar"
"INGYAHHH…"
Mereka keluar dengan bersamaan.
"Rahimku sangat penuh, sepertinya akan benar-benar mau meledak"
Sanji melihat luka tembak di dada Zoro kembali terbuka.
"Zoro… kamu tak apa?"
"Aku sedang sangat baik"
"Luka tembakmu…"
"Tak perlu dipikirkan, ayo lanjutkan lagi"
"Gak". Jawab sanji dengan nada keras.
"Sanji?…". Tanya Zoro dengan terkejut.
"Hari ini sudah lebih dari cukup.".
Sanji mengelap tubuh Zoro dengan tisu.
"Aku akan memanggil dokter".
Zoro diam dan memalingkan wajahnya, wajahnya cemberut tetapi matanya seperti akan menangis.
"Zoro?"
Zoro tetap diam.
"Kenapa?". Tanya Sanji sambil mengusap rambut Zoro.
Sanji merasa bersalah setelah melihat wajah Zoro.
"M-maaf…"
Zoro tetap diam.
"Maaf ya, aku gak mau kamu kenapa-kenapa jadi kita udahin dulu. Nanti kalau udah sembuh kita lakuin lagi, ya?"
"Em"
"Sayang…"
"Emang harus banget ya pakai nada ngegas?"
"Sayang, maaf ya… aku gak mau lukamu kebuka lagi, aku juga pengen kita tetep lanjut mumpung hari ini kamu cantik banget"
"Jadi biasanya aku gak cantik?"
"Gak, bukan gitu. Kamu biasanya juga cantik tapi beda banget pas kamu disinari bulan saat bermain denganku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Favourite Toy by Zera - (Ongoing)
Ficção AdolescenteSeorang CEO yang terobsesi dengan seorang pria. Akankah CEO tersebut bisa mendapatkan pria tersebut? Dan bagaimana cerita mereka? ⚠️Ini ceritanya red flag ya🚩🏳️🌈⚠️ Aku baru bikin cerita, jadi kalau ada kritik dan saran tulis aja di kolom komenta...