22. Pria baik

44 2 1
                                    

Suatu hari ketika Zoro sedang bersantai sambil teh di teras belakang sembari bermain ponselnya tiba-tiba ada kontak asing yang mengirim pesan padanya.

"Hallo ini Noa ya? Perkenalkan aku Anasui, aku melihatmu saat pesta di rumah Sanji"

"Iya, salam kenal"

"Aku ingin mengajakmu makan malam hari ini, apa kamu bersedia?"

"Sayangnya aku tak bisa bebas keluar rumah"

"Pastinya karna ada suamimu, Sanji"

"Kalau kamu tau itu kenapa kamu tetap mengajakku keluar?"

"Aku menyukaimu. Aku tau ini gila tapi sungguh, aku menyukaimu"

"Terimakasih tapi aku sudah mempunyai suami"

"Dan suamimu mempunyai pacar"

"..."

"Maaf"

"Tak apa, sepertinya nanti malam aku bisa keluar tapi dengan anak-anakku tentunya"

"Tak apa, ku jemput jam 6 malam"

"Gak perlu, kita ketemuan ditempat saja"

"Kalau gitu kita ketemu di restoran star queen, apa kamu keberatan?"

"Tidak, itu tak jauh dari sini"

"Baiklah, aku ada urusan sekarang, sampai bertemu nanti"

Zoro pergi ke kamar Gin untuk mengajak Gin keluar rumah.

Setibanya dikamar Gin

"Gin"

"Mama, ada apa ma?"

"Apa mama boleh masuk?"

"Boleh, hanya saja kamarku berantakan, aku sedang memperbaiki gitarku"

"Gin, mama diajak kencan oleh pria lain, agar mama bisa keluar dari sini mama perlu kamu dan adikmu ikut, nanti bilang aja bahwa kamu ada urusan sekolah dan kamu ingin mengajakku intinya jangan sampai orang lain tau soal ini. Mama tau ini resikonya tinggi banget tapi apa kamu mau?"

"Mau. Aku ingin mama bahagia, jika dulu mama menderita karna membelaku yang dimana jelas-jelas aku yang salah sekarang aku ingin mengambil resiko itu demi agar mama bisa bahagia"

"Terimakasih Gin. Nanti jam setengah 6 kita berangkat"

"Siap ma"

Jam setengah 6

Zoro, Gin, dan juga Hijikata pergi menghadap Sanji untuk meminta izin pergi.

"Papa, aku, mama, dan juga Hijikata mau minta izin keluar sebentar. Aku ada urusan Sekolah, aku-"

"Pergilah"

"Eh?"

"Tunggu apalagi?"

"Makasi banyak pa"

Merekapun pergi menuju restoran star queen.

Sesampainya, Zoro langsung disapa oleh pria yang asing baginya.

"Noa"

Zoro menoleh ke sumber suara. Pria itu berlari mendekat.

"Aku, Anasui"

"Ohh... udah lama menunggu?"

"Nggak, aku juga baru sampai"

"Ini anakku Gin dan yang masih bayi itu Hijikata"

"Lucu banget anak-anak mu. Ayo kita masuk, aku udah memesan meja untuk kita"

Di dalam resto

"Ma, om maaf sebelumnya tapi sepertinya aku dan Hijikata mejanya terpisah aja, aku gak mau ganggu kalian"

"Loh, gak ganggu sama sekali kok malah enak kalau rame-rame gini biar aku juga bisa mengenal kalian lebih dalam lagi"

"Gak apa, biarin mereka dimeja lain aja. Gin, kamu bisa jaga adikmu kan?"

"Bisa ma"

"Ya sudah sana"

Gin pergi ke meja sebelah bersama dengan Hijikata.

"Apa tak apa?"

"Tak apa, Gin sudah besar dia pasti bisa menjaga adiknya lagian cuma sebelahan mejanya dan juga aku yang gak enak sama kamu karna bawa anak-anak ku"

"Tak apa, aku bisa paham itu"

Dengan cepat pula mereka menjadi dekat, Gin senang karna mama nya banyak tertawa disitu daripada di rumah.

Sejam kemudian...

"Aku... ingin mengajakmu jalan-jalan sebentar didekat sini pakai mobilku, apa kamu mau?"

"Tak apa, tapi anakku ikut ya?"

"Tentu"

Dijalan

"Aku ingin menunjukkan mu pemandangan kota ini ketika malam hari"

"Aku menantikan itu"

Setibanya di suatu tempat...

Mereka turun dari mobil. Zoro, dan Gin terpesona dengan pemandangan yang ada.

"Aku baru pertama kali melihat ini"

"Aku juga ma"

"Syukurlah kalau kalian suka"

"Ma, aku mau liat dari sisi situ, boleh kan?"

"Iya boleh, jangan jauh-jauh dan hati-hati"

Gin pergi ketempat yang dia mau dengan membawa Hijikata. Kini Gin berjarak dengan Zoro dan juga Anasui.

"Cantik, seperti kamu". Ucap lirih Anasui sambil memandang wajah Zoro.

"Apa tadi?"

"A- gak, bukan apa-apa"

Anasui menahan malu, mereka menikmati pemandangan itu ditemani dengan angin sepoi-sepoi. Tak lama tangan mereka semakin dekat dan bersentuhan.

"Noa... aku tau ini salah tapi... apa aku boleh mencium bibirmu? Kamu... sangat cantik, aku tak bisa menahannya"

"Maaf, aku sudah punya suami"

"Oh… benar juga, sorry"

Tak lama waktu untuk mereka bertemu hampir habis, sudah waktunya Zoro serta anak-anaknya untuk pulang.

Yeah, waktu begitu kejam kepada Anasui, padahal ia seperti baru saja bertemu dengan Zoro namun kini waktu merenggutnya.

Ketika di tengah perjalanan Anasui memberhentikan mobilnya di depan toko bunga, ia turun lalu menyuruh yang lain agar di dalam mobil saja kemudian memasuki bunga itu, tak lama pria itu kembali dengan membawa bucket bunga ditangannya.

"Kalau kamu gak keberatan terima ini dariku, bilang saja kepada Sanji kalau ini dari Gin"

Setelah itu mereka kembali melanjutkan perjalanan hingga sampai di restoran Star Queen lalu merekapun berpisah.

- Bersambung

Allo guyss, sorry yaaa ku ubah alurnya karna author baru sadar kalo alurnya melenceng jauh😭🙏 author kebiasaan banget kalo dapat ide langsung diketik terus di draft setelah tuh di perbaiki pas lagi senggang baru deh di post😔

Be My Favourite Toy by Zera - (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang