20. Orang Baru (spesial untuk tahun baru)

91 4 6
                                    

Beberapa hari kemudian...

"Zoro, air susumu keluar semakin banyak padalah kamu sudah lama tak menyusui Gin".

"Padahal kamu yang menyusu tiap hari".

"Hehehe"

Tiba-tiba Sanji teringat hal yang buruk

"...apa ini karna Gin? Setelah kamu bermain dengan Gin, air susumu semakin banyak".

"...". Zoro tak berani menjawab.

"Tch, memikirkan itu membuatku kesal".

"Apa kamu akan menghukum kami lagi? Hukum saja aku, jangan Gin".

"Ntahlah".

Sanji melipat lengan kemejanya, ia mendekati Zoro.

"Ne... hari itu apa saja yang kalian mainkan? Bolehkah aku menirunya? Bagian apa saja yang dimainkan oleh Gin?". Tanya Sanji.

Zoro tak menjawab, ia takut Sanji akan menghukum Gin lagi.

"WOI! KAMU DENGAR TIDAK?!". Bentak Sanji.

Sanji muak melihat Zoro yang tak menjawab pertanyaannya.

Sanji mencekik leher Zoro hingga membuat Zoro tak bisa nafas.

"S-a-n...j-i"

"Apa kamu tidak mendengarkan ku? HAA! Apa seberharga itu anakmu hingga kamu terus melindunginya?"

"Gin... tak bersalah"

"Sudah jelas dia yang memulai! Mainan rendahan itu berani menyentuh mainan kesayanganku? Jangan bercanda!".

Sanji semakin mengeratkan cengkramannya.

"Sanji... aku tak bisa bernafas".

"Sepertinya telingamu lebih baik ku potong, percuma mempunyai telinga jika kamu tak mendengarkan ku".

"Ku mohon... jangan".

"Kamu sudah berani membantah majikanmu ini?".

Sanji menyobek pakaian Zoro.

"Aku bertanya BAGIAN MANA SAJA YANG TELAH DIA SENTUH?! Jawab atau ku bunuh anakmu?! Aku bisa membuat penggantinya sebanyak yang ku mau".

"S-semua". Jawab Zoro dengan suara lirih.

Mendengar itu membuat Sanji semakin kesal.

Sanji mengeluarkan miliknya dan langsung menusuk Zoro.

"ARGHHH".

"Apakah segitu enaknya milik Gin hingga membuatmu tak berteriak?"

"S-sanji... aku tak bisa bernafas"

"Aku takkan membunuhmu, apa segitu menyakitkannya bermain denganku? APA KAMU LEBIH MEMILIH UNTUK BERMAIN DENGAN GIN LAGI, HAH?!!".

"Sanji, ku mohon hentikan".

"Kamu memberiku perintah?".

Sanji terus bermain dengan kasar karna amarahnya hingga dia tak memperdulikan keadaan Zoro.

Beberapa waktu kemudian ketika cairan Sanji telah keluar, ia baru menyadari bahwa Zoro telah lama pingsan karna kehabisan nafas.

Sanji menyeret Zoro yang tengah pingsan ke ruangannya dengan rantai yang dikalungkan di leher Zoro.

Di ruangan Sanji.

Dalam keadaan pingsan, kedua tangan Zoro dirantai diatas, rantai dilehernya masih ada, kedua kakinya dirantai dibawah.

Be My Favourite Toy by Zera - (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang