Zoro bergegas melepaskan dirinya dari rantai dan mainan-mainan yang mengelilingi tubuhnya lalu pergi untuk melindungi Sanji dari tembakan.
DORR!!…
Sanji melebarkan matanya ketika melihat tubuh yang dia kenal berdiri di depannya melindunginya dari tembakan itu.
Zoro terjatuh, Sanji bergegas menangkap Zoro sebelum Zoro jatuh.
"Tch, kenapa harus dia yang kena? Harusnya yang kena adalah Sanji. Dasar penghalang!". Ucap pria itu.
"Oi! Zoro! Bangunlah! Kau tak apa kan?". Tanya Sanji sambil berusaha menyadarkan Zoro.
Tak cukup sampai disitu pria itu kembali mengarahkan pistolnya kearah Sanji.
"Kali ini pasti berhasil". Ucap pria itu.
Ketika pria itu hendak menarik pelatuk pistolnya beberapa orang asing bagi mereka telah mengepung ruangan itu oleh bawahannya teman-teman Sanji.
"Bunuh mereka semua". Perintah Akemi kepada seluruh bawahan Akemi serta teman-temannya.
"Woi! Kalian masih sadar bukan? Lawan mereka!". Perintah pria itu kepada bawahannya.
Terjadilah bentrok antara bawahan teman-teman Sanji melawan bawahannya pria itu.
Ketika mereka sedang ribut, pria itu mengambil kesempatan untuk kabur. Dia berhasil kabur tapi tidak dengan tubuh yang baik-baik saja, tubuhnya babak belur dan bisa dikatakan bahwa lukanya parah.
Teman-teman Sanji serta Sanji bergegas membawa Zoro ke rumah sakit terdekat.
Ketika Zoro sudah ditangani dokter…
"Kamu juga harus diobati San". Ucap Akemi.
"Gak! Aku gak perlu, Noa aja yang harus diobati! Aku gak mau Noa sampe kenapa-kenapa". Balas Sanji.
"Tapi San, tubuhmu lukanya juga parah. Kalo kamu kenapa-kenapa Noa juga pasti khawatir ke kamu dan malah bikin Noa kepikiran terus dan itu gak baik buat kesehatan dia.". Ucap Airi.
Sanji terdiam.
"Udah, tempat ini dan rumahmu serahin aja ke kita. Kita bakal jaga orang-orang rumahmu, kamu, dan juga Noa kok". Ucap Akemi.
"Baiklah, ku serahkan semuanya pada kalian. Aku tak punya orang yang bisa ku percaya untuk kasus ini selain kalian". Ucap Sanji.
"Udah deh gak usah alay, kita tuh temen dah seharusnya kita saling bergantung". Ucap Airi.
Akhirnya Sanji ditangani dokter juga.
Gin belum tau soal apa yang terjadi pada orang tuanya tetapi orang rumah sudah mengetahuinya, mereka diminta untuk merahasiakan ini dari Gin sampai orang tua mereka sendiri yang mengatakannya.
•
Disuatu pagi…
Sanji membuka matanya, dia telah siuman. Dia melihat sekelilingnya ada beberapa orang bawahannya Airi dan ada Akemi juga disana.
"Akhirnya kamu bangun juga". Ucap Akemi.
"Noa? Bagaimana keadaan Noa?!". Tanya Sanji.
"Oi-oi, santai dulu. Noa gak apa kok tapi dia belum bangun, dia dijaga oleh orang suruhan ku serta ada Airi juga disana jadi tak apa jangan khawatir". Ucap Akemi.
"Berapa lama aku tak bangun?". Tanya Sanji.
"Selama 7 hari, sepertinya". Jawab Akemi.
"Selama itu aku tak bangun?!"
"Ya habisnya luka mu banyak dan serius, kamu juga pasti memaksakan diri buat lawan mereka semua"
Sanji terdiam.
Tak lama Sanji bangkit dari kasur, hendak pergi ke kamar Zoro.
"Oi Sanji, kamu mau kemana? Kamu baru siuman loh!". Teriak Akemi.
Sanji menghiraukannya, dia tetap pergi.
"Aduhh… dasar Sanji". Ucap Akemi.
"Apa perlu kita tahan, tuan?". Tanya salah satu bawahannya Airi.
"Tak perlu, biarkan saja lagian kalian semua tak akan bisa untuk menahannya". Jawab Akemi.
Sanji membuka pintu kamar Zoro. Dia melihat Zoro masih terbaring tak sadarkan diri diatas kasurnya dan beberapa orang menjaga kamarnya serta Airi yang siaga menjaga Zoro.
"Sanji? Kamu sudah sadar? Sejak kapan? Dan mengapa kamu kesini? Bukankah lebih baik kamu istirahat saja?". Tanya Airi.
"Kau ini berisik. Aku baru saja siuman, apa aku salah jika aku menghampiri istriku?". Jawab Sanji.
"Tidak sih tapi bukankah lebih baik kamu istirahat dulu?".
"Bisa kah kalian meninggalkanku berdua dengan Noa? Aku ingin bersamanya"
"Baiklah, kita akan menjaga dari luar"
Airi serta bawahannya Akemipun berjaga di luar kamar Zoro.
Didalam kamar menjadi hening, hanya ada suara tetesan air infus yang mengalir serta alat deteksi detak jantung.
Sanji tak tau apa yang harus dia ucapkan, dia hanya duduk terdiam melihat kondisi Zoro yang belum sadarkan diri.
Tak lama Sanji naik diatas kasur Zoro dan tidur di sebelah Zoro.
Airi merasa Sanji terlalu lama didalam dan tak ada suara dari dalam akhirnya Airi melihat kondisi didalam kamar.
"Huft ternyata mereka tidur berdua. Ya sudah lah kita jaga dari luar saja". Ucap Airi.
•
2 hari kemudian…
•
•
•
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Favourite Toy by Zera - (Ongoing)
Roman pour AdolescentsSeorang CEO yang terobsesi dengan seorang pria. Akankah CEO tersebut bisa mendapatkan pria tersebut? Dan bagaimana cerita mereka? ⚠️Ini ceritanya red flag ya🚩🏳️🌈⚠️ Aku baru bikin cerita, jadi kalau ada kritik dan saran tulis aja di kolom komenta...