23. Ajakan

41 2 1
                                    

Sesampainya di rumah tentu saja Zoro ditanyain oleh Sanji, tapi semua aman saja ntah karna Sanji memang percaya dengan alasan mereka atau karna Sanji memang tak peduli dengan Zoro, ntahlah.

Sesampainya dikamar, Zoro menaruh bunga itu dalam vas lalu menyusui Hijikata hingga ketiduran tapi ditengah malam Sanji menghampirinya.

Malam itu pintu kamar Zoro tak ia kunci sehingga Sanji bisa masuk kapan saja. Sanji masuk kedalam kamar Zoro, ia melihat Zoro tertidur sambil menyusui Hijikata. Pemandangan yang indah.

Ntah apa yang merasuki Sanji, dia tiba-tiba berbaring di sebelah Zoro tentu saja itu membangunkan Zoro.

"Sanji? Apa yang kamu lakukan disini?"

"Hanya ingin bermain dengan istriku, apa itu salah?"

"Tidak, apa Chrollo tau ini?"

"Tidak, dia sedang tertidur pulas"

Sanji beranjak dari kasurnya, memindahkan Hijikata ke kasur bayinya, lalu kembali berbaring di sebelah Zoro.

Tangan Sanji meremas payudara Zoro.

"Apa kamu merindukan ku?"

"Mungkin? Tapi akhir-akhir ini kamu sibuk dengan Chrollo"

"Maafkan aku, aku tak ingin Chrollo cemburu"

"Jadi jika aku yang cemburu tak apa?"

"Ya, bagaimanapun juga dia pacarku sedangkan kamu hanya mainanku"

Gigitan kecil terasa dari put*ing Zoro, lidah Sanji menari di sekitar put*ing Zoro, sesekali menggigit dan menghisapnya.

Zoro memeluk erat tubuh Sanji sembari mendesah.

"Apa itu enak?"

"Emm…". Sembari mengangguk

Sanji terus meminum air susu dari payudara Zoro, tangannya meremas payudara Zoro yang satunya lagi hingga air susunya tumpah keluar.

"Bagaimana dengan katamu waktu itu yang "aku mencintaimu Zoro"? Apa itu bohong?"

"Itu beneran tapi aku juga mencintai Chrollo. Air susumu semakin banyak, lihatlah yang itu sampai tumpah"

"Karna aku sedang menyusui. Apa Chrollo juga mengeluarkan air susu?"

"Tidak, sepertinya dia bukan omega"

Sanji bangkit dari tidurnya, memberi ancang-ancang akan memasukkan miliknya ke dalam lubang Zoro.

Dan ya, benda itu masuk lagi ke dalam lubang Zoro.

"Mnhhhh…"

"Tumben desahanmu sekeras itu di awal permainan? Apa tubuhmu hari ini sensitif?"

"Fokus saja kesitu… mnhh"

Seperti biasa gerakan Sanji sangat brutal tapi malam ini Zoro malah keenakan.

"Aaahh… sayanghh… mnhh…"

"Panggilan itu, sudah lama tak mendengarnya darimu"

Mendengar itu membuat Sanji semakin bergairah, membuat mereka lupa akan waktu.

Hingga jam 5 pagi mereka baru berhenti.

"Aku balik dulu ke kamar". Pamit Sanji sembari memakai pakaiannya.

Tepat setelah Sanji keluar dari kamar Zoro, Zoro mendapatkan pesan dari Anasui.

"Aku sangat merindukanmu, apa kamu hari ini bisa keluar?"

"Aku sudah punya suami"

"Hahaha iya-iya, apa hari ini kamu luang?"

"Tergantung bagaimana rencanamu membawa ku keluar dari sini"

"Apapun untukmu. Aku pengen jemput kamu"

"Kalau begitu menyamarlah jadi supir taxi"

"Sesuai keinginanmu ratuku"

Tak lama kemudian Zoro keluar bersama anak-anak, dia bilang akan pergi keluar mencari hiburan kepada Sanji dan Zoro ingin menaiki taxi saja.

Dari ujung jalan terlihat mobil Anasui menuju Zoro, Zoro segera melambaikan tangan seperti orang yang sudah menunggu taxi lewat.

Tepat di depan Zoro, mobil Anasui berhenti. Dia keluar dari mobil untuk membukakan pintu untuk Zoro dan juga anak-anaknya.

Setelah jauh dari rumah.

"Kamu jago juga ya"

"Hahaha, apapun untukmu"

Sebelum tiba di taman hiburan Anasui, saat dipertengahan jalan Anasui tak lupa untuk membelikan Zoro bunga.

Setibanya diparkiran taman hiburan, seperti biasa Anasui membukakan pintu mobil untuk Zoro.

Agar Zoro tetap aman, Anasui sengaja jaga jarak jaga-jaga jika ada kenalan Sanji yang melihatnya Zoro tetaplah aman.

Bermain, mengantri, makan, apapun itu Anasui tetap menjaga jarak demi keamanan Zoro dan anak-anaknya. Semakin lama Zoro semakin ngerasa tak enak pada Anasui.

"Hei, kenapa kamu selalu menjaga jarak dengan kami?"

"Aku gak pengen kalian kenapa-kenapa karnaku, bisa aja disini banyak kenalannya Sanji"

Mendengar itu Zoro terkejut, sebelumnya tak ada yang mengkhawatirkan dia.

Setelah mengatakan itu Anasui berjalan duluan membuat jarak antara dia dan Zoro serta anak-anaknya.

Karna dirasa sudah lama berada di taman hiburan dan semua merasa sudah puas, mereka pun pergi dari taman hiburan tersebut dan menuju rumah Sanji untuk mengantarkan Zoro dan anak-anaknya pulang. Tentunya ditengah perjalanan mereka berhenti sejenak karena Anasui ingin membeli bunga untuk Zoro.

Setelah bunga tersebut berada ditangan Zoro, ntah apa yang merasuki Zoro sehingga dia tiba-tiba mengajak Anasui ke suatu tempat sebelum mereka pulang.

"Setelah ini apa kamu ada acara atau hal yang ingin kamu lakukan?"

"Nggak, kenapa?"

"Aku pengen ngajak kamu ke sesuatu tempat, kalau kamu gak keberatan sih"

"Boleh banget, dimana?"

"Ikuti saja arahanku"

"Oke, honey"

"Aku udah punya suami"

Tentu, Anasui mengikuti arahan dari Zoro dan setibanya ditempat itu Anasui kaget ketika membaca nama tempat tersebut.

"Old Castle? Bukannya ini nama hotel ya?"

"Kamu gak mau?"

"Gak, gak gitu, kaget dikit aja sisanya shick shack shock"

"Ma?". Panggil Hijikata kepada Zoro

"Iya?"

"Gak apa, cuma manggil aja"

Tentu mereka kaget karna Zoro tak mengatakan apa-apa tiba-tiba tujuannya disitu, sewaktu Zoro akan membuka pintu mobil…

"Noa, ini serius kamu mau kesini?"

"Lah kenapa emang?"

"Kamu mau ngapain disini? Mau ketemuan sama temen kamu kah?"

"Udah sih tinggal pesenin aku 2 kamar buat semalam"

"Ma?"

"Mama kamu kenapa?"

"Om kok tanya aku?"

"Ya udah dah turutin aja"

Be My Favourite Toy by Zera - (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang