14. The Truth

1.6K 192 20
                                    

______________


"Jennie"

"Lisa, kau sudah pulang, kau ingin makan ?"

Dia memelukku, melingkarkan tangannya diperutku, merebahkan kepalanya diceruk leherku, ada apa dengannya mengapa sikapnya berubah seketika, aku terkejut tentu saja, hal manis yang selalu kutunggu.

"Kau baik-baik saja ? Ada apa kau bisa bercerita denganku"

"Tidak apa hanya ingin, maafkan aku"

"Tidak perlu terus meminta maaf, aku senang kau tidak kembali pulang malam, apa kau lapar ? mau makan bersamaku ?"

"Tentu, aku lapar bahkan sangat, eomma dan jisoo unnie tidak makan ?"

"Mereka baru saja selesai mungkin ada dikamarnya sekarang"

"Lalu mengapa kau baru makan?"

"Aku baru saja pulang"

"Maaf tidak bisa menjemputmu"

"Tidak apa, makanlah"

Aku tidak tahu apa yang terjadi hari ini namun rasa lelahku seolah terbayarkan ketika lisa seketika datang dengan sebuah senyuman dan pelukam, dia seperti liliku yang seketika menyapaku ketika baru saja masuk kedalam rumah bahkan tanpa memegangi ponselnya.

"Makanlah jangan terus menatapku seperti itu nini"

Titah lisa yang membuyarkan lamunanku, aku seperti orang bodoh dengan sebuah senyuman ketika menatapnya. Dengan cepat aku menyantap makananku, menghiraukan lisa yang justru saat ini berbalik menatapku, hingga aku tersedak seketika.

Bodoh jennie kim, kau masih saja tersipu olehnya.

"Makan perlahan kau ini, minumlah"

Apa yang terjadi padanya ? Mengapa sikapnya begitu manis, hal yang tidak biasa dia lakukan padaku, bahkan dia mengusap tengkukku begitu lembut.

Lisa benar-benar berbeda, setelah selesai dengan makan malam tadi, dia justru membantuku mencuci alat makan kami, dia tidak membiarkanku menyentuhnya sedikitpun, namun justru saat ini aku yang merasa sedikit tidak nyaman, suasana kembali canggung bahkan setelah berada dikamar.

Mata kami belum dapat terpejam, film yang kami saksikan masih terputar kami hanya menyaksikan tanpa obrolan.

"Jennie"

"Ya"

Lisa menatapku dengan sorot mata berbeda, aku semakin tidak mengetahui apa yang terjadi namun saat ini justru matanya berkaca-kaca, apa yang terjadi padamu lisa ?

"Bolehkah aku memelukmu ?"

Tanpa sempat aku menjawab dia seketika membawaku kedalam pelukannya, waktu terhenti aku bahkan tidak membalas pelukannya masih termenung dengan seluruh sikapnya yang tidak terduga.

Bisakah setiap malam seperti ini begitu manis dan hangat, kau tahu bintangku yang redup mulai menampakkan sinarnya meskipun belum terlalu terang tapi aku bisa melihat kilauan kecil cahayanya, kau bintangku yang redup itu, lisa.

MEMORY - JENLISA GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang