_______________
Kami bertemu namun kembali aku tidak menginginkannya, kau mengecewakanku bagaimana bisa kau melakukan itu semua padaku, kau datang dengan pria itu bersama seorang anak, sungguh berani kau melakukannya padaku jennie.
Aku benci kau jennie !
Bukankah marah adalah perlindungan alami dari rasa sakit, jadi ketika aku mengatakan aku membencimu, itu berarti kau menyakitiku.
Aku tidak menangis karenamu, karena kau tidak layak kutangisi, aku menangis karena khayalanku tentangmu kembali bersamaku hancur oleh kebenaran tentang dirimu saat ini.
"Lalisa, dari mana saja kau beberapa hari ini ? Mommy mu terus menanyakanmu padaku aku tidak tahu harus menjawab apa bodoh !"
"Kau duduk seulgi jangan banyak bicara kepalaku rasanya akan pecah"
"Apa kau gila ! Bagaimana bisa kau mendapatkan tabung obat ini lagi ya Tuhan kau benar-benar lalisa ! bukankah kami sudah mengatakan untuk berhenti menggunakan obat ini, kau sungguh keras kepala"
"Berikan seulgi aku butuh itu"
"TIDAK LISA !"
"Baiklah ambil saja aku bisa mendapatkannya lagi dengan mudah"
"Aku benar-benar akan mengatakan ini pada daddy mu"
"Katakan saja aku tidak perduli katakan apapun maumu seulgi aku sungguh tidak perduli, kau tidak memahamiku itu satu-satunya penenangku kepalaku sakit seulgi, hatiku apalagi, tidakkah kau memahamiku, jennie melukaiku seulgi, niniku melukai lilinya"
"Lisa, are you ok ? Mengapa menangis astaga, baiklah maafkan aku kau tenanglah, minum dulu"
"Jennie kembali seulgi, aku bertemu dengannya beberapa hari lalu, niniku kembali"
Aku masih terisak bahkan selama beberapa hari ini, air mata tidak ingin terhenti, aku beranjak dari dudukku menatap sendu langit diluar sana memang cerah biru namun tidak ada awan, mungkin sudah tidak ada kerinduan disana.
3 hari aku tidak pulang kerumah, tidak memberitahu mommy bahkan siapapun, aku menginap di apartemenku, ya aku memiliki apartemen namun sangat jarang aku menempatinya, tidak ada yang tahu satupun termasuk sahabatku ini.
"Ada apa lagi katakan padaku dan jangan melampiaskannya pada 2 tabung bodoh disakuku ini, ceritakan, tenanglah atur nafasmu lisa"
"Jennie kembali"
2 tahun yang benar sia-sia, kau mengacaukannya dan sialnya aku yang tidak bisa jatuh cinta pada mata yang lain, wajah yang lain, senyum lain meskipun selama ini selalu ada rosie disampingku, jennie membutakanku.
"Jen-nie ? Jennie rubyjane kau yakin 2 tahun dan dia kembali, sudah kukatakan untuk berhenti menggunakan obat ini, kau berhalusinasi lalisa"
"Aku serius seulgi lihat aku lihat mataku, seulgi dia bersama pria itu hanbin, selama 2 tahun mereka masih berhubungan kupikir tidak akan sejauh ini dan kau tahu jennie kembali dengan membawa seorang anak, mereka bertiga seulgi bagaimana kepalaku tidak sakit, bagaimana aku tidak membutuhkan obat itu, aku kecewa aku marah, maka dari itu aku pergi berusaha menenangkan diriku sendiri"
"Maksudmu jennie memiliki anak bersama pria itu ?"
Aku benar-benar buta seharusnya aku melihat ketegasan jennie saat terakhir kali dia memutuskan untuk mengakhiri pernikahan kami, jika kau ingin melanjutkan kehidupan barumu dengannya mengapa tidak mengatakannya padaku, mengapa harus seketika hadir dengan seorang anak, kau menyakiti hatiku jennie.
"Bagaimana bisa dia melakukan ini padaku, kami belum berpisah seulgi dan dia seketika kembali dengan kehidupan barunya, aku marah, kecewa, inikah hasil penantian yang kudapat selama ini, kami sempat bertengkar saat bertemu dan aku marah dia juga mengatakan sudah tidak ada ikatan diantara kita dan dia menamparku seulgi, seulgi kali ini aku benar-benar akan memproses berkas perceraian kami, aku sudah meminta pengacaraku mengirimkan berkas itu kerumah jennie, aku tidak butuh dia lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORY - JENLISA GxG
RomanceAku hanya mencoba untuk tidak ingin peduli, jika aku peduli, semuanya akan bertambah buruk, pasti ada hal lain dan seseorang yang harus kukhawatirkan, aku hanya tidak merasa terlalu sakit saat aku tidak peduli, apa itu sudah cukup untuk menjawabnya...