10. Through The Night

1.6K 220 15
                                    

_______________

Apa yang dia lakukan mengapa hanya berjalan namun begitu lama dan mengapa pria itu selalu ada disekitarnya, kau mengatakan jika dia mahasiswa dan bagaimana bisa pukul 6 sore seorang mahasiswa masih berkeliaran dikampus.

Aku masih memandang keduanya dari dalam mobilku, jennie tidak mengetahui jika aku menjemputnya, irene mengatakan padaku pukul berapa jennie selesai dengan kegiatannya dikampus, walau bagaimanapun kami masih saling terikat, sudah seharusnya aku meluangkan waktu untuk menjemput ataupun mengantarnya kemanapun dia pergi, kami sudah berjanji menghabiskan waktu bersama.

Aku menurunkan kaca mobilku penuh, menyalakan lampu dim menyorot kearah keduanya dan merekapun akhirnya tersadar, jennie berlari kecil menghampiriku disini, aku bisa melihat tatapan pria itu padaku, dingin seolah tidak menyukai kehadiranku.

"Lisa kau disini"

"Masuklah"

Aku tidak ingin mendengar apapun saat ini, titahku tanpa menatap wajahnya dan dia menuruti ucapanku dengan cepat aku melajukan mobilku dan pergi meninggalkan pria itu disana.

Tidak ada perbincangan, kurasa jennie menyadari sikapku saat ini, mengapa begitu kesal sekarang.

"Lisa, bisakah pelankan mobilnya"ucap jennie lirih bukannya mendengarkan ucapannya untuk memperlambat laju mobil justru aku semakin menekan pedal gas lebih dalam, entahlah hanya hatiku sungguh geram aku tidak dapat menahannya.

"Lisa hentikan, biar aku yang menyetir mungkin kau lelah"

Jennie memegang bahuku begitu lembut dia berucap hingga seolah seluruh ucapan serta nada bicaranya menghipnotisku, suara itu begitu lembut menyapa telingaku dan saat ini aku mulai memperlambat laju mobilku, menghela nafas panjang menenangkan suasana hatiku.

"Tidak perlu, biar aku saja"

Aku bisa melihat jennie tersenyum begitu manis padaku, mengapa begitu teduh namun sialnya aku masih tidak mengingatnya sedikitpun.

"Sejak kapan mahasiswa memiliki jadwal hingga pukul 6 ? Apa satu muridmu itu selalu menunggumu dikampus ? Lain kali jika aku menjemputmu bisakah bergegas, aku tidak suka menunggu"

"Lisa aku tidak tahu jika kau akan menjemputku"

"Maka mulai sekarang dan kedepannya jangan buat aku menunggu"

"Apa itu artinya kau akan melakukannya setiap hari ?"

"Hmmm"

Satu pria saja bisa membuat moodku seketika buruk, jika jennie berjalan sendiri tidak masalah, aku tidak suka menunggu seseorang yang justru sedang bersama orang lain bahkan pria lain, mengapa panas sekali disini, ac mobil sudah kunyalakan, brengsek.

Ponselku berdering dan aku dengan cepat menerima panggilan itu, dijam ini tidak biasanya namun aku paham mungkin ada hal penting hingga sekretarisku menghubungiku diluar jam kerja.

📞 APA ?! aku akan segera kesana, terima kasih.

"Ada apa li?"

"Maaf tapi kita harus bergegas ke gyeonggi, gudangku disana mengalami masalah, kebakaran disatu titik namun cukup besar, apa kau tidak keberatan ?"

"Tidak masalah, berkendara dengan tenang semua akan baik-baik saja, kurasa moodmu sedang buruk, kau ingin aku mengemudi ?"

"Tidak perlu"

Dan apa ini, apa yang dia coba lakukan padaku dia mengusap lenganku dengan lembut dan aku baru tersadar jika aku dengan cepat meraih telapak tangannya untuk kugenggam, gilanya aku membiarkan ini semua terjadi, membiarkan dia terus memberikan ketenangan padaku dengan mengusap tanganku dan dampaknya sungguh luar biasa, ditengah kepanikan dia seperti hujan menyejukkan situasi yang sedang memanas.

MEMORY - JENLISA GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang