_______________Lisa masih memarkirkan mobilnya didepan pastry shop milik jennie yang kini tidak ada jennie didalamnya, hampir sering dia melakukannya, menatap bangunan itu dengan mata penuh harap, harapan jika saja jennie seketika muncul disana, lisa tidak ingin melewati satu momentpun untuk kembali bertemu jennie namun nihil dan mungkin penantiannya sia-sia.
Seorang pria keluar dalam pastry shop dengan 2 kantung besar sampah ditangannya, meletakkannya ditempat biasa dia membuang sampah.
"Hyunsuk"
Ya dia hyunsuk, pria yang setia bekerja pada jennie, dia masih bertahan disana bahkan sudah 2 lebih tahun dan dia bisa mencari pekerjaan lain namun karena rasa kasih sayang yang dia miliki pada keluarga jennie melebihi apapun, maka hyunsuk berjanji tidak akan meninggalkan mereka, bukan hanya karena balas jasa semata namun karena eomma kim, jennie dan jisoo memperlakukan dia seperti keluarga maka hyunsuk akan mengabdi untuk mereka, hyunsuk sudah tidak memiliki siapapun kecuali jennie dan keluarganya.
"Hyunsuk tunggu"
Lisa menarik lengan hyunsuk dan dia menjatuhkan bahunya sebagai bentuk jawaban jika dia lelah dengan lisa yang terus saja melakukan hal sia-sia, hyunsuk kembali menjadi saksi dimana lisa bersikeras untuk bertemu jennie seperti dulu ketika lisa ingin mendapatkan hati jennie, kini semuanya terulang namun hal berbeda yaitu menanti tanpa keberadaan jennie.
"Bisakah dengarkan dulu, aku tahu kau masih membenciku"
"Selalu, hanya jika jennie noona memaafkanmu maka akupun akan memaafkanmu, jika kedatanganmu masih dengan tujuan yang sama mempertanyakan dimana jennie noona maka aku tetap pada jawabanku, aku tidak tahu mengapa keras kepala sekali aku tidak tahu noona dengarkan itu, bisakah lupakan saja mungkin dia sudah memulai kehidupan yang baru dan mungkin dengan seseorang yang baru"
"Tidak mungkin dia memiliki kehidupan baru, hyunsuk kami belum berpisah"
"Terserahmu berharap saja sesukamu, tapi aku akan mendukungnya jika sampai jennie noonaku memutuskan semua hubungan denganmu dan memiliki seseorang yang baru"
"Dengar noona aku tidak menyesali apa yang sudah kulalukan dulu, karena aku mengatakan pada jennie noona tentang semua kebohonganmu, hingga hubungan kalian seperti ini, seharusnya kau melepaskan dia, jika seperti ini kau hanya menyiksa dirimu sendiri"
Ya bukan luka fisik yang menyakitkan dan menyiksa namun justru yang paling menyakitkan adalah melukai melalui perasaan dan emosi, jennie melakukannya pada lisa menyiksa seluruh perasaan lisa, tidak memperdulikan lisa sedikitpun dengan status mereka yang masih menggantung hingga saat ini.
"Hyunsuk aku benar-benar menyesal dia menyiksaku melalui perasaan, itu lebih sakit, aku tidak mati seketika namun itu justru hampa"
"Bukan urusanku noona, aku harus kembali bekerja"
Lagi-lagi lisa menahan hyunsuk tidak membiarkan hyunsuk pergi sebelum dia menemukan jawabannya.
"Lisa noona dengar---"
"Hyunsuk kau masuk, lanjutkan pekerjaanmu"
______
"Apa yang kau inginkan lisa ?"
Lisa tidak menjawab justru dia menurunkan pandangannya tidak berani menatap wanita dihadapannya, lisa hanya tersenyum tipis kali ini, pertama kali lagi dia duduk berhadapan dengan seseorang yang dulu sangat menyayangi dan membelanya juga, lisa pernah merasakan kasih sayang yang dia berikan.
"Apa jawabannya masih sama yaitu adikku ?"
"Maafkan aku unnie"
Jisoo menyandarkan tubuhnya dikursi, jisoo mulai memiliki tatapan berbeda seolah amarah itu sudah mereda.
"Aku sudah memaafkanmu, namun jika jennie masih ada dipikiranmu sebaiknya lupakan, dia yang telah memilih lisa, itu keputusannya"
"Kau sudah memaafkanku unnie ?"
"Hmmm dan hiduplah lebih baik mungkin tidak bersama jennie, kau sudah memiliki wanita lain sekarang ?"
"Terima kasih unnie, tapi tidak pernah dan tidak mungkin bisa ada orang baru, aku masih milik jennie begitupun sebaliknya"
"Salah, kau masih ingin memiliki jennie tapi tidak sebaliknya, percaya padaku bahwa dia sudah hidup dengan bahagia tanpamu"
"Tanpaku ?"
"Ya, tanpamu lisa"
"Mengapa kau berkata seperti itu unnie ?" Tanya lisa mulai dengan suara yang lirih, menahan isakkannya, menahan kembali tetesan air matanya.
"Itu kenyataan yang harus kau lewati lisa"
Mata itu mulai kembali berkaca-kaca, lisa mulai kembali gelisah, dia mengetuk-ketuk meja dengan jemarinya, sebuah tindakan disaat kecemasannya kembali hadir, dia mengusap tengkuk lehernya seperti ketidaknyamanan muncul ditubuhnya.
"Kau baik-baik saja ?"
"Aku ingin jennie jisoo unnie, aku ingin adikmu, dia tidak boleh bersama orang lain, tidak boleh memiliki kehidupan baru, dia hanya boleh denganku"
"Lisa"
Jisoo mulai mencemaskan kondisi lisa, dia mulai kembali menitikkan air matanya, lisa mulai bersikap gusar sebagaimana orang yang mengalami kecemasan berlebih, jisoo mengetahui kondisi yang lisa alami dengan gangguan kecemasannya. Meskipun jisoo sempat membenci lisa, tetapi dia tidak pernah melepaskan seluruh kabar tentang lisa, jisoo mengetahui semuanya tentang lisa.
"Kau membawa obatmu ?"
Lisa hanya mengangguk, jisoo dengan cepat meraih tas yang lisa bawa dan mengeluarkan 1 tabung yang kembali lisa konsumsi meskipun rosie dan seulgi bahkan mommy nya telah melarangnya, namun lisa selalu memilikinya kembali dia mendapatkan itu dengan cara ilegal, tidak ada yang mengetahui dari mana lisa mendapatkannya.
"Minumlah, tenangkan dirimu"
Jisoo mulai kembali memberikan perhatiannya dia mendekap lisa, mengusap kepala serta punggung lisa, berusaha menenangkan seluruh kecemasan yang lisa rasakan saat ini dan itu nyatanya berhasil, bukan hanya karena sebuah pil namun justru kehangatan hati jisoo sebagai seorang kakak, lisa merasakannya kembali, hangat.
"Terima kasih unnie, bagaimana kau tahu jika aku mengkonsumsi antidepresan ?"
"Tidak perlu mempertanyakan itu dengar, aku menyayangimu lisa jangan seperti ini, tidakkah kau lihat selama ini ?"
"Aku tahu unnie maka terima kasih untuk itu, kupikir kau akan terus membenciku, unnie aku harus pergi aku sudah memiliki janji bersama rosie dan mommy dirumah sakit"
"Rosie ?"
"Ya, rosie psikiaterku, kaupun mengenalnya"
"Dengarkan aku, seberapa kembali dekat kau dengannya, tolong satu hal jangan sampai kau jatuh cinta padanya, jika ya itu terjadi aku akan membencimu selamanya dan aku benar-benar tidak akan membiarkanmu bertemu jennie satu kalipun"
"Aku tidak jatuh cinta, aku hanya memang membutuhkannya unnie"
"Aku tidak bodoh, menghapus perasaan cinta itu sulit lisa, kaupun tahu ayolah kita sesama wanita dan aku yakin dia masih menyimpan rasa padamu, pesanku hanya satu tidak perlu ada pengganti jennie tidak rosie, diana ataupun wanita lain untukmu dia hanya psikiatermu, temanmu"
Lisa hanya diam entah sadar atau tidak dia hanya mendengarkan seluruh ucapan jisoo unnie tanpa menyela sedekitpun, tanpa menyanggah, pikirannya kembali kosong mencoba memahani apa yang dikatakan jisoo unnie.
"Sekarang bergegaslah kerumah sakit mereka pasti menunggumu, seoul hospital cukup jauh dari sini lisa"
"Kau tahu aku akan ke seoul hospital unnie ?"
"Hanya menebak saja, semoga harimu menyenangkan lisa, akupun harus pergi"
🖤❤️🧡💛💚💙🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORY - JENLISA GxG
RomanceAku hanya mencoba untuk tidak ingin peduli, jika aku peduli, semuanya akan bertambah buruk, pasti ada hal lain dan seseorang yang harus kukhawatirkan, aku hanya tidak merasa terlalu sakit saat aku tidak peduli, apa itu sudah cukup untuk menjawabnya...