12. Pretending to be Happy

1.4K 211 26
                                    

_______________


"Mengapa tidak mengabariku jika kau akan ke seoul ? Dan untuk apa ?"

"Kau tidak suka aku disini ? Jelas untukmu, kau pergi begitu saja lisa, lagi dan lagi kau meninggalkanku"

"Maaf aku tidak bermaksud seperti itu"

"Bukankah kita berjanji untuk kembali, kau belum sempat memakaikan cincin itu dijariku karena seketika istrimu itu datang, kau mengatakan padaku jika kau tidak mencintainya lalu mengapa sekarang hubunganmu dan dia justru semakin dekat, kalian memperbaiki semuanya, katakan padaku lisa jika kau tidak berniat melanjutkan hidupmu bersamanya, lalu bagaimana denganku ?"

"Maaf aku pergi begitu saja, masuklah dulu tinggalah disini selama kau di seoul ini rumahku"

Aku bergegas pergi meninggalkan kebersamaan makan ku bersama jennie, eomma dan jisoonie, diana menghubungiku jika dia berada di seoul aku segera menjemputnya dibandara, bahkan dia tidak tahu kota ini, tanpa kabar dia seketika berada diseoul bagaimana aku tidak terkejut.

"Apa kau sengaja menghindariku karena ucapan istrimu saat itu, kau tidak mempercayaiku lisa ?"

Ya, memang benar aku tidak tahu siapa yang harus kupercaya, ucapanmu atau jennie. Aku baru menyadari keputusanku untuk berpisah dengan jennie bukan hanya karena diana, bahkan akupun tidak tahu siapa yang aku harus percaya, aku hanya tidak ingin sebuah kehidupan yang aku sendiri tidak memiliki ingatan sedikitpun didalamnya, itu benar-benar menyiksa.

Maafkan aku jennie.

"Lisa kita mengenal lebih lama bagaimana bisa kau dengan mudah mempercayainya, bukankah sudah kukatakan daddymu berpihak padanya, kalian didekatkan satu sama lain dan kau tidak mencintainya namun tidak dengan jennie, dia justru mencintaimu ingin memilikimu hingga benar-benar pada akhirnya kau meninggalkanku hanya karena kau menghormati kedua orangtuamu"

"Tidak usah membahas itu terlebih dahulu"

"Tapi kau tetap harus tahu, jika kau tidak dapat mengingat jennie dalam pikiranmu setidaknya kau merasakan dia melalui hatimu, namun nyatanya tidak, bukankah itu pertanda jika jennie tidak berarti apapun untukmu"

Jennie dengan semua sikapnya aku memang masih tidak mengingat dia sedikitpun bahkan dengan kondisiku saat ini ingatanku tidak akan kembali, namun hatiku mulai terusik semenjak malam itu atau mungkin itu hanya karena situasi intim diantara kami, hingga aku merasakan sebuah emosi lain, bukankah hal wajar jika kami melewati malam berdua dengan perasaan lain, itu hanya nafsu dan wajar, itu bukan cinta, aku mencoba meyakini itu.

"Aku rindu lisa"

Dan seketika dia memelukku, akupun rindu namun tidak serindu saat aku ingin mencari tahu tentang masa laluku. Aku meninggalkannya dengan situasi yang menggantung saat jennie menyusulku ke Thailand, dia mempertanyakan kembali bahkan dia meminta aku memakaikan cincin dijari manisnya, di ingin aku kembali melamarnya dan dia akan mengatakan ya, tapi apa mungkin semudah itu.

Urusanku dan jennie belum selesai, aku harus menyelesaikannya satu persatu terlebih dahulu.

Saat ini kau memang masa lalu yang aku masih mempertanyakan kebenarannya, masa lalu yang tidak hanya memberikan kenangan namun juga mengenalkanku akan makna kehidupan, tapi apakah aku harus membawamu kembali untuk masa depanku, apakah aku harus mempercayai semua cerita yang kau katakan padaku.

Kau mengatakan jika daddyku yang tidak mengijinkanmu untuk dekat bahkan menjadi teman hidupku dan kau mengatakan jika daddy menjodohkanku dengan jennie, sementara aku tidak melihat niat buruk sama sekali dari diri jennie selama aku berada disampingnya, namun diana ? Dia masa lalu yang indah dia sosok wanita dewasa dan begitu baik dimataku saat itu.

MEMORY - JENLISA GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang