_______________
Sudah 3 hari namun hyunsuk belum memberikan kabar apapun, tidak seperti biasanya dia seolah menghindariku, dia bertingkah seperti tidak melihatku saat dikampus, seperti tadi, biasanya dia selalu riang menyapaku.
Jika aku memberinya tugas khusus dalam 1 hari dia bisa memberikan kabar untukku, bocah itu mengesalkan, lihat saja aku bisa memberimu nila C bahkan D Choi Hyunsuk.
Bocah itu tidak membalas pesanku, aku masih berjalan melewati lorong masih mencari keberadaanya sudah hampir pukul 5 sore apa mungkin dia masih berada dikampus ? Tapi kemungkinan benar dia ada disini, jika dia libur bekerja di toko pastryku biasanya dia menghabiskan waktu di kampus bahkan hingga malam, bocah itu memanfaatkan fasilitas olahraga dikampus.
Dan benar saja, aku berdiri diambang pintu arena basket indoor, dia sedang bermain disana bersama beberapa temannya, kau disini rupanya berani kau menghindar dariku.
"Choi Hyunsuk !"
Ucapku tegas sedikit berteriak, berjalan mendekat kearahnya dan semua terdiam begitupun dengannya, wajahnya berubah kini terlihat risau.
"Sebaiknya kalian pulang sudah sore namun kau hyunsuk diam disini"
Titahku pada beberapa temannya dan tidak ada yang dapat menolak perintahku, semua temannya pergi meninggalkan arena basket ini namun bocah itu tetap berdiri ragu bahkan tidak berani menatapku.
"Dari mana saja kau hyunsuk ?"
"Noona maaf aku sedikit sibuk"
"Lalu apa kau sudah menyelesaikan tugasmu ?"
"Ak-ku, belum noona sudah kukatakan aku sibuk maafkan aku"
Aku mendekat kearahnya, berdiri tepat dihadapannya, dia menurunkan pandangan dan tidak berani menatapku, mengapa menjadi pendiam ini tidak biasanya, hyunsuk memiliki energi ekstra bahkan jika dia sudah diselimuti kelelahan, tingkahnya tidak akan pernah habis.
"Sejak kapan kau berani berbohong padaku hyunsuk ? Lalu untuk apa kau membawa kameramu itu jika kau memang tidak sempat menjalankan tugas dariku"
Aku bergegas berjalan untuk meraih kamera yang tergeletak dikursi dan hyunsuk seketika berlari mendahuluiku.
"Noona tunggu dulu"
Dia bahkan menahanku, menghadangku bocah nakal ini sudah berani padaku.
"Dimana kamera yang kuberikan ? Mengapa menggantinya"
"Maafkan aku kameramu rusak noona, itu terjatuh"
"Jadi karena itu kau menghindar dariku ? Jadi kau belum melakukan tugas dariku ?"
"Maaf, aku akan menggantinya noona"
"Mengapa tidak mengatakan padaku, tidak perlu takut kamera itu milikmu aku tidak membutuhkannya, nanti siang kuberikan yang baru dan bisakah cepat kau dapatkan hasilnya hyunsuk aku mohon, sekarang pulanglah"
Nihil, kupikir dia sudah melakukannya ternyata tidak, hanya karena kamera itu rusak dan kau menghindariku, bocah bodoh.
"Jennie noona tunggu"Teriak hyunsuk dengan berlari kearahku, dia berdiri tepat dihadapanku.
"Ak-ku, maaf aku memang menghindarimu aku sudah memiliki bukti namun tidak seharusnya kutunjukan padamu, maafkan aku noona"
Tidak seharusnya dia tunjukkan padaku, Ada apa hyunsuk ? Mengapa kalimatmu itu begitu menakutkan, apa itu sesuatu yang buruk ? Tentu harus kau tunjukkan padaku, ini tentang aku dan seseorang yang kucintai, lisa. Seberapa buruk ?
"Jangan menutupi apapun hyunsuk, tunjukan apa yang kau dapat, jika kau menyayangi noona mu ini"
"Tapi noona----"
"Seburuk apapun aku tetap harus melihatnya, itu hakku dan lisa bagian dari hidupku hyunsuk, kau paham itu"
Hyunsuk menghela nafas panjang dengan pasrah dia meraih ranselnya, mengeluarkan sesuatu dari dalam sana, beberapa lembar foto yang tentunya sudah dia tangkap melalui kameranya, dengan ragu dia memberikannya padaku, wajahnya cukup mengkhawatirkan saat ini, bahkan dia terlihat murung.
Dengan cepat aku meraihnya, memperhatikan beberapa lembar foto itu namun lututku seketika lemas melihat apa yang tercetak disana, mataku mulai berkaca-kaca namun aku mencoba menahannya, jadi ini alasan hyunsuk menghindar dariku, dia tidak ingin aku melihat gambar buruk dan menyesakkan ini, jika aku bisa kembali ke hari dimana kita bertemu, aku akan berbalik dan pergi aku tidak ingin terluka sejauh dan sedalam ini lisa, bagaimana bisa kau tega melakukan semua ini padaku, kau membohongiku.
Mulutku seakan tidak dapat berucap, jantung seperti terhenti seketika hanya air mata yang masih dapat bereaksi namun aku tetap menahannya, tidak didepan hyunsuk, lisa kau tahu itu akan menghancurkan hatiku dan tetap saja kau memilih bersamanya bahkan bersama orang baru, aku tidak pernah menjadi salah satu pilihanmu lisa.
"Kapan foto-foto ini diambil hyunsuk ?"
"Beberapa waktu lalu noona"
Kau benar-benar pintar lisa, kau sungguh manis sangat manis hingga aku benar-benar bodoh kembali mempercayaimu, kau menghabiskan waktu bersama diana dan rosie, ini sangat buruk semua foto ini buruk lisa. Jadi ini alasan seluruh perubahan sikapmu padaku, jadi ini alasan kau menawarkan dirimu untuk bertemu hyunsuk, ini alasan kau melewati malam dengan begitu manisnya denganku, lisa kau memuakkan.
"Jennie noona aku geram saat mengikutinya, aku marah, dulu aku mengagumi lisa noona tapi tidak sekarang bahkan dia menyakitimu aku tidak akan membiarkan jennie noona terluka, kau memang dosen dan atasanku namun kau sudah kuanggap kakakku"
Hal yang membuat sakit hati karena status kita telah menikah lain halnya jika aku hanya sekedar kekasihmu lisa, bukankah sakit hati adalah cara Tuhan menyelamatkanmu dari orang yang salah, kau salah dengan kondisimu saat ini, tapi jika aku meninggalkanmu dan suatu hari kau mengingatku apa kau masih tetap orang yang salah itu.
Haruskah aku berhenti ? Atau tetap mempertahankanmu ? Berharap dari sesuatu yang tidak pasti, bukankah ingatanmu tidak akan pernah kembali lagi dan untuk apa aku disini.
"Bocah nakal seharusnya kau berikan padaku sejak pertama kali kau melihatnya"
"Jennie noona, luapkanlah jangan menahan air matamu, matamu berkaca-kaca"
"Tidak, aku berteman dengan luka dan kecewa semenjak mengenalnya, sudah seberapa sering aku menangis karenanya hyunsuk, terima kasih atas bantuanmu"
"Jennie noona lebih baik menangis daripada berpura-pura baik-baik saja sedangkan kau hancur di dalam"
Kau benar hyunsuk aku sudah hancur didalam tidak berbentuk, seandainya tidak ada badai, pelangi tidak akan muncul, bolehkah aku lelah dari badai yang menimpaku, badai yang tercipta karena orang yang kucinta.
Aku tahu langit tidak selamanya cerah begitupun kisah cinta dan hidupku, kadang hujan pun bisa membawa bencana dan perasaan juga sering kali bisa terluka dan hanya satu hal yang bisa dilakukan dengan baik oleh seorang kekasih, yaitu meremukkan hati dan lisa telah melakukannya, meremukkan hatiku hingga berbentuk kepingan sekecil debu, hancur.
Lisa, jangan buat aku terlalu berharap jika kau tidak menginginkanku, lalu apa arti sikap manismu beberapa waktu kebelakang, mungkin aku terlalu berharap banyak darimu.
"Hyunsuk, bab dari cerita favoritku telah rusak, aku tidak marah padanya aku hanya sangat kecewa, dia kekecewaan serta kebahagiaan yang indah untukku, akhir yang pas untuk kisah harapan yang tragis"
"Noona jangan seperti ini"
"Pergilah, aku perlu waktu tidak perlu mengkhawatirkanku, biarkan aku bersedih dengan caraku"
Lisa aku membencimu !
🖤❤️🧡💛💚💙🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORY - JENLISA GxG
Storie d'amoreAku hanya mencoba untuk tidak ingin peduli, jika aku peduli, semuanya akan bertambah buruk, pasti ada hal lain dan seseorang yang harus kukhawatirkan, aku hanya tidak merasa terlalu sakit saat aku tidak peduli, apa itu sudah cukup untuk menjawabnya...