Aamiin bersamamu [ ENDING ]

16🕊️

"Sebuah keberhasilan bukan dari apa yang dicapai, tapi dari apa yang bisa dimanfaatkan untuk membantu orang lain"

•
•
•

Saat ini Aleeya sudah berada di dapur ndalem. Beberapa menit yang lalu Gus Alzam mengirimkan pesan kepadanya untuk menjalankan perintah yang kemarin pria itu katakan.

Itulah tadi pesan yang dikirimkan Gus Alzam kepadanya, Tanpa menanyakan namanya pun ia sudah tahu bahwa itu nomor Gus Alzam.

Aleeya sengaja memberikan emot tersenyum manis dipesan terakhirnya agar pria itu berpikir ia ikhlas mengerjakan tugasnya, takutnya kalau pesannya datar-datar saja nanti dikiranya dia tidak ikhlas memasakkan mereka.

Hari ini seperti hari libur biasa untuknya tidak ada kunjungan orang tua, tapi tadi dia sudah Vidio call dengan bundanya dan menyampaikan bahwa ia sudah mulai bisa mengaji dan akan secepatnya untuk bisa menghafal 1 juz dan akan dihadapkan kepada ayah dan bundanya. Aleeya harus meyakinkan diri kalau dia bisa. Aleeya bukanlah gadis yang bodoh, dia hanya bermasa bodo yang membuatnya terlihat seperti orang yang tidak tahu apa-apa, tapi dibalik itu Aleeya gadis yang memiliki segudang kemampuan misalnya kemampuan dalam memasaknya yang patut diacungi jempol.

Sekarang dia membuka kulkas dan melihat bahan masakan apa saja yang ada didalam lemari es seorang gus Alzam selama umi dan Abi sedang tidak berada di rumah. Dan disaat membuka dan melihat bagian bawah Aleeya berdecak kagum melihat kelengkapan dan kerapian bahan disana membuatnya tidak tega bila harus mengeluarkan salah satu dari mereka itu akan membuat susunannya rusak. Tapi, apa Gus Alzam berbelanja baru-baru ini? Sayurannya terlihat masih segar seperti baru dibeli tadi pagi dan juga, ini Gus Alzam sendiri yang berbelanja? Sampai sedetail ini kah? Terlalu banyak pertanyaan yang berkecamuk dibenak Aleeya membuatnya bingung sendiri. Tidak mau berlama-lama akhirnya Aleeya pun mengeluarkan bahan apa saja yang dibutuhkannya untuk menu masakan yang akan dimasaknya siang ini.