Aamiin bersamamu [ ENDING ]

26🕊️

"Memulai lembaran baru dalam kehidupan adalah impian banyak orang untuk melengkapi ibadahnya. Dan aamiin bersamamu adalah impianku dalam menyempurnakan ibadahku"

•
•
•

"Bismillahirrahmanirrahim, Ankahtuka wa Zawwajtuka Makhtubataka Binti Elshanum Aleeya Almaura alal Mahri 700 milyun rubiah hallan"

"Qobiltu Nikahaha wa Tazwijaha Elshanum Aleeya Almaura binti H.Hasan Al Furqon bil mahril madzkur haalan."

Dengan satu tarikan nafas, Alzam mengucapkan ijab qobul dengan sangat lancar membuat semua orang yang hadir bernafas lega setelah menahan nafas mereka mendengarkan Alzam

"Bagiamana para saksi sah?"tanya penghulu kepada para saksi yang hadir

"SAH!"

"Alhamdulillahi rabbil'alamin"ucap penghulu lalu dilanjutkan dengan pembacaan do'a.

Usai pelaksanaan ijab qabul, sampailah kepada pembacaan do'a yang akan dipimpin oleh pihak penghulu ataupun pemuka agama setempat yang telah dipilih sebelumnya. Salah satu lafaz do'a akad nikah adalah, "Barakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir." Yang artinya: "Semoga Allah memberkahi engkau, baik dalam suka maupun duka dan selalu mengumpulkan engkau berdua pada kebaikan." Doa tersebut merupakan sebuah pengharapan agar kehidupan pernikahan pasangan pengantin senantiasa dilindungi Allah SWT dan mendapatkan keberkahan.

Sedangkan di ndalem ada Aleeya yang berucap syukur sebesar-besarnya atas kebahagiaan yang menimpanya, ia tidak menyangka bahwa mulai saat ini ia sudah resmi menjadi istri Gus Alzam.

"Alhamdulillah sayang, kamu sudah sah menjadi istri nak Alzam, ingat pesan bunda yang tadi yah"ucap bunda Tiara kemudian mengecup hidung sang putri.

Derap langkah terdengar dari luar ndalem, beberapa detik kemudian umi Zuhra muncul untuk menjemput Aleeya masuk ke dalam masjid karena suaminya dan para hadirin sudah menunggu

Aleeya beranjak dibantu oleh bundanya dan Meira yang terus mengikut bersamanya. Meira datang sendiri ke acara pernikahannya karena memang hanya Meira yang tahu tentang pernikahannya dari sekolah SMA RAJAWALI. Sedangkan orang tua gadis itu memang tidak pernah diharapkan kehadirannya, karena sudah pasti mereka tidak akan datang.

Aleeya berjalan didampingi oleh bundanya dan umi Zuhra masing-masing berjalan disampingnya juga, dan ada Meira yang mengekori mereka

Saat sudah berada di depan masjid seluruh pandangan terarah kepadanya tapi Aleeya hanya fokus ke satu pandangan yang melihatnya langsung ke matanya dari ia masih di depan masjid sampai Aleeya sudah duduk di sampingnya pria itu masih enggang melepas perhatiannya dari Aleeya.