12🕊️ REVISI

4.1K 237 1
                                    

"Menerima kenyataan memang sangatlah sulit, tapi jika kenyataannya adalah kamu, sulitnya mungkin bisa dicoba dan kebahagiaannya pasti bisa dirasakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menerima kenyataan memang sangatlah sulit, tapi jika kenyataannya adalah kamu, sulitnya mungkin bisa dicoba dan kebahagiaannya pasti bisa dirasakan."

- Elshanum Aleeya Almaura -



"LEE!" teriak Sabrina teman sekamarnya dengan wajah kesal Sabrina menarik selimut Aleeya dan menyipratkan air ke wajah gadis itu. Aleeya yang diperlakukan sedemikian rupa terbangun dan langsung memasang wajah permusuhan kepada Sabrina.

"ADA MASALAH APA LO?" teriak Aleeya yang sudah mencapai batas kesabarannya. Ia sudah bangun sedaritadi tapi seperti biasa ia bermalas-malasan dan biasanya juga temannya akan bermasa bodo dan langsung meninggalkannya tapi lihat lah sekarang si tukang rusuh Sabrina, membangunkannya sholat tahajjud dengan cara yang menyebalkan? Hei Aleeya sangat hafal bahwa malam ini adalah malam Minggu dimana ia harus terbangun untuk mengikuti sholat tahajjud berjamaah wajib di masjid pesantren. Tapi masalahnya ia tidak mau ikut. Biar saja kalau dihukum yah dihukum sekalian dikeluarkan juga ia sangat senang malahan.

"Kamu tuh bandel banget sih! Aku di suruh Gus Alzam buat paksa kamu bangun," ucap Sabrina jujur dengan wajah kesalnya karena dibentak Aleeya. Seharusnya yang marah disini adalah dirinya kenapa malah Aleeya yang membentaknya.

"Lo pembantunya Gus Alzam? Di bayar berapa lo? Mau aja di suruh-suruh! Tinggal bilang kan dia ga mau bangun! apa susahnya sih!!" omel Aleeya kepada Sabrina sambil meninggikan suaranya.

"Kamu ga tau yah disini aku adalah ketua asrama di darul ini, aku punya tanggung jawab besar untuk menegur dan memaksa kamu selama itu bersifat positif, kok kamu malah marah-marah, ga jelas banget kamu Lee," ucap Sabrina yang sebenarnya itu adalah kalimat Alzam yang diajarkan untuknya sampaikan kepada Aleeya. Sejujurnya tadinya Sabrina ogah mengurus santriwati bandel itu tapi Gus Alzam menceramahinya panjang lebar dan mengingatkan statusnya di pesantren ini sebagai ketua asrama darul al-syarf yang sudah sepatutnya mengatur dan menegur sekamarnya bila ada yang berniat melanggar aturan yang telah ditetapkan di pesantren.

"Alah bacot lo, Lo kalau mau pergi yah pergi aja. Urusan sama Gus Alzam atau siapapun itu ga berhak jadi urusan Lo!" ucap Aleeya yang tetap kekeh tidak ingin diatur-atur.

"Ih Aleeya! Kalau kamu gak mau nurut aku bakal laporin ke Ustadzah Zuhra," ancam Sabrina pada akhirnya karena sudah tidak tahu dengan cara apa lagi agar temannya itu mau menuruti perkataannya.

"Terserah Lo, gue gak takut!" ucap Aleeya dan beranjak naik keatas kasur dan menaikkan selimut sampai menutupi seluruh tubuhnya pertanda tidak ingin diganggu lagi.

Sabrina yang melihat itu hanya mendengus kesal dan pergi meninggalkan kamar untuk turun ke masjid sebelum dia terlambat berjamaah.

🕊️🕊️🕊️

Aamiin bersamamu [ ENDING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang