[ BAB TETAP LENGKAP! TIDAK ADA PERUBAHAN ALUR SELAMA REVISI, HANYA SEDIKIT PERBAIKAN DALAM PENYUSUNAN KATA DAN TANDA BACA ]
•••
Elshanum Aleeya Almaura, gadis yang tidak menyangka bahwa takdir mempertemukannya dengan pria yang ia dambakan selama ini...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tidak selamanya yang pertama menjadi yang terakhir, tapi bersamamu aku memohon kepada-nya untuk menjadikan mu yang pertama dan terakhir"
• • •
Sudah 3 hari mereka berada di pesantren setelah hari dimana Aleeya melakukan aksinya. Setelah kejadian itu, Mereka melakukannya disetiap malam layaknya pasangan pengantin baru pada umumnya, dan berdoa segera diberikan keturunan didalam rahim Aleeya.
Yah, Aleeya sudah siap menjadi ibu, dimana sewaktu-waktu dititipkan bayi di dalam perutnya oleh Allah swt, Aleeya telah siap. Ia juga telah membicarakan ini kepada Alzam disaat pria itu malah menyuruhnya memakai alat kontrasepsi jika Aleeya belum siap, namun Aleeya menolak dan mengatakan kepada suaminya bahwa itu sama saja jika menolak anugerah Tuhan.
Alzam sebenarnya juga tidak mau melakukan itu, namun ia hanya khawatir jika Aleeya merasa menyesal jika nanti ia disibukkan oleh kegiatan kuliah dengan keadaan tengah mengandung, itulah sebabnya Alzam memikirkan semuanya dengan matang-matang, namun Aleeya menolak dan Alzam juga tidak mau memaksa, itu hak istrinya, toh jika benar Aleeya hamil, Alzam lah orang pertama yang paling bahagia.
Jam pulang Aleeya hari ini sangat cepat dikarenakan seluruh guru sedang rapat untuk pelaksanaan ujian mereka yang tidak lama lagi akan tiba.
Aleeya berencana untuk ke kampus tempat Alzam mengajar, ia mau membawakan suaminya itu makan siang sekalian untuk mengajaknya makan siang bersama.
Ia memesan taxi online dan tidak memberitahu Alzam kedatangannya. Ia berencana akan memberikan suaminya itu kejutan, Aleeya tadi sudah mengecek jadwal istirahat Alzam di ponselnya yang sengaja diberikan oleh Alzam jika sewaktu-waktu Aleeya ingin berkunjung dan tidak ingin menunggu lama.
Setelah beberapa menit lamanya menempuh perjalanan akhirnya Aleeya sampai didepan kampus bergensi dari depannya saja sudah terlihat sangat elit. Tidak heran Alzam bisa masuk menjadi dosen di kampus ini karena setahu Aleeya suaminya itu dulunya adalah orang yang mempunyai segudang prestasi dan juga pemikiran yang sangat cerdas.
Aleeya berjalan masuk ke dalam kampus dan bertanya letak ruangan dosen fakultas hukum bernama Khaled Fawaz Alzam Baihaqi, dan salah satu mahasiswa menunjukkan arah yang dimaksud Aleeya.
Aleeya pun berjalan menuju ke arah lift yang akan membawanya ke lantai 7 dimana letak ruangan Alzam dengan langkah riang, tidak sabar untuk cepat-cepat sampai ke ruangan suaminya itu dan melihat reaksi Alzam atas kedatangannya.
Dari dekat Aleeya sudah bisa melihat lorong koridor khusus ruangan dosen fakultas hukum tidak jauh dari lift yang sudah terbuka
Aleeya pun keluar dari sana dan segera melanjutkan langkahnya ke depan pintu berwarna hitam yang didepannya ada papan nama bertuliskan Khaled Fawaz Alzam Baihaqi M.H.I. Aleeya memasuki pintu itu bersamaan dengan ia memberi salam.