Part. 31 | 40DWW 🪄

30 6 0
                                    

Seorang gadis melangkahkan kakinya menuju kamar itu, dia membuka gorden. Sinar matahari pagi mulai terasa, hingga dua manusia yang masih tertidur itu merasa terganggu. Kemudian Neza menarik selimut yang menutupi tubuh mereka.

“Bangun cepatan!” teriakan Neza menggelegar seisi ruangan. “Lo berdua mau bangun atau gue bakar nih kamar?!”

Cho dan Rion yang masih setengah sadar mendadak terkejut saat tatapan mereka bertemu.

“Aaaaaa! Kak Rion ngapain peluk-peluk Cho?” teriak Cho cepat menjauh dari Rion.

“Anjir! Kenapa lo tidur sini, woi?” Rion mengucek matanya seraya mengumpulkan kesadaran. “Pantesan kenapa pas dipeluk beda.”

“Semalam, Cho suruh Prin tidur di kamar Cho,” ujar Cho.

“Anjir! Tau gitu, gue tidur di sofa, daripada sama lo,” balas Rion kesal. Kemudian bangkit berdiri memeluk lengan Neza. “Aduh, gue masih ngantuk.” 

“Bangun, udah siang,” ucap Neza berusaha melepaskan pelukan Rion di lengannya. “Ayo, lo ngapain merem lagi, bocah?!”

Cho yang melihat Neza dan Rion berdekatan membuat dirinya kesal. “Prin, ayo sarapan.” Cho menarik tangan Neza.

“Cho, ganggu amat, anjir!” Rion pun mengikuti langkah Neza di belakang.

***

Pagi ini Neza membuat sarapan sandwich dengan sayur dan juga susu. Sungguh Neza seperti menjadi baby sitter, mengurus dua manusia di hadapannya ini. Lihat saja mereka, makan saja masih berantakan di mulut.

“Sapi, makan yang bener.” Kemudian Neza beralih pada Rion. “Rion, lo juga, makan agak banyak.”

Dua lelaki itu hanya mengangguk kecil. Bukannya melakukan apa yang dibilang Neza mereka malah menahan kantuk.

“Lo berdua bisa makan yang bener nggak?! Kalo nggak, gue buang makanannya!"

Sontak Cho dan Rion terkejut dan langsung tersadar seratus persen dan melanjutkan sarapannya.

“Iya, sori Richelle,” ujar Rion langsung makan dalam satu gigitan.

“Maaf, Princess.” Cho mengunyah pelan, menoleh pada Rion yang langsung makan dalam satu gigitan. Cho pun mengikuti tapi tersedak.

Uhuk.

Uhuk.

Neza memberikan segelas air pada Cho. “Kalo nggak bisa makan langsung, kan bisa pelan-pelan, sapi.”

“Gue mana, Richelle?” pinta Rion dengan mulut penuh dengan makanan itu. “Gue juga ... uhuk... uhuk.”

“Bocah, gue tau kalo itu boong.”

Sontak Rion menunduk. “Maaf, Richelle.”

“Rion, lo dicariin Abang lo, Leo. Abis sarapan langsung pulang. Jangan kemana-mana,” tutur Neza pada Rion.

“Hm ... gue nggak mau pulang,” balas Rion lalu meneguk susu hingga tandas. “Gue males di rumah.”

“Gue nggak mau ribet. Kabarin Abang lo itu atau lo tinggal bareng Kevin kan bisa? Gue nggak mau jaga dua anak manusia,” ucap Neza menghabiskan sandwich miliknya.

“Gue maunya sama lo, gimana dong?” goda Rion seraya menarik tangan Neza.

Cho menyahut. “Kak Rion, nggak boleh tidur di kamar Prin lagi.”

Sontak Rion menoleh, “Lo kenapa, sih? Richelle aja biasa. Jangan ikutan, lo masih bocah.”

Cho sungguh kesal dengan Rion. Cho tidak mau melihat Rion dekat dengan Neza. “Karna Cho nggak mau—“

“Yang penting cewe gue mau,” ledek Rion. “Richelle, juga nggak pernah nolak. Inget lo sepupunya.”

“Kak Rion!” pekik Cho kesal.

“Apa? Lo mau berantem sama gue? Ayo!” tantang Rion pada Cho sudah siap dengan tangan mengepal kuat.

“Lo berdua berantem, gue tendang kalian ke keluar!” ancam Neza membuat mereka berdua terdiam.

“Ma-maaf, Richelle.”

“Maafin Cho, Prin.”

***

Padahal hari ini adalah weekend tapi rasanya Cho sangat kesal dengan adanya Rion di rumahnya. Setelah sarapan bukannya Rion pulang, dia malah terus menerus dekat dengan Neza. Bukannya Cho tidak ikhlas karena Rion menumpang di rumahnya? Tapi, dia hanya kesal karena sikap Rion yang terlihat manja itu.

Beruntunglah, setelah berdebat cukup panjang dengan Neza. Rion pun terpaksa pulang dengan motor sport-nya itu. Kalau Neza tidak paksa, mungkin malam ini Cho harus tidur bersama Rion lagi. Sungguh Cho tidak mau lagi.

Cho memutuskan untuk berlatih bela diri dan boxing di kamarnya. Neza membeli beberapa alat olah raga dan samsak untuk Cho. Lelaki itu melakukan latihan yang diajarkan Arda padanya dan di tambah dari YouTube.

Sembari menyeka keringatnya dengan handuk kecil, Cho menuruni anak tangga menuju dapur. Namun, tiba-tiba Cho tersentak, ketika mendengar suara air dari kolam renang yang letaknya di belakang rumah.

Cho meletakkan kembali gelas dan melangkah perlahan menuju kolam renang. Tidak mungkin ada hantu di siang hari bukan? Sejujurnya dalam hati Cho sudah berteriak minta tolong karena Neza tengah pergi ke apartemen Arda.

Cho melangkah pelan-pelan saat hampir sampai dekat kolam renang. Laki-laki itu sudah siap dengan tangan yang tengah mengepal kuat. Ini untuk berjaga-jaga semisal penjahat itu akan memukulnya. Dari balik tembok Cho menarik napas dan mengembuskan perlahan. Saat itu juga Cho berlari ke pinggir kolam.

“Siapa—“ mendadak Cho mematung saat menemukan seorang gadis berambut panjang dengan pakaian renang yang begitu minim yang keluar dari air. “Prin?”

Kenapa Neza harus berpakaian seminim itu? Cho jadi merasa tidak sopan karena melihat lekuk tubuh Neza yang sangat sempurna.

Cho mengerjap seraya menyadarkan pikirannya. Sungguh Cho sangat terkejut dengan Neza yang tiba-tiba muncul di kolam renang. Padahal tadi sepupunya itu berpamitan untuk pergi ke rumah Arda.

“Sapi, lo mau nonjok gue?” tanya Neza seraya menyugar rambutnya ke belakang. “Kenapa?”

Cho langsung mengalihkan pandangannya. “Ta-tadi bukannya Prin mau ke rumah Kak Arda?”

Neza terduduk di salah satu kursi panjang dan meraih jus jeruk yang dibuatnya. “Nggak jadi. Ada sesuatu tadi.”

Cho mengangguk paham, dengan pandangan ke arah lain. Sungguh Cho merasa tidak nyaman. Kalau boleh jujur Neza memang sangat cantik. Menurut Cho cantiknya itu berbeda sangat sangat cantik seperti bukan manusia.

“Lo liat apa, sapi? Gue di sini, bukan di sana.” Neza bangkit berdiri dan berjalan menuju Cho yang berdiri cukup jauh. “Cho, lo kenapa diem aja?”

Cho mulai merasa tidak nyaman saat Neza mulai mendekati dan menyentuh pipinya sebelah kiri. Buru-buru Cho melangkah mundur.

“Cho, lo hindarin gue?” Kini Neza bingung dengan sikap Cho yang mendadak aneh sekarang. “Cho, lo—“

“Prin, Cho nggak hindarin Prin, kok. Cuma pakaian Prin itu terlalu ....”

Neza terkekeh kecil mendengar perkataan Cho. Ternyata Cho hanya menjaga pandangan agar tidak melihat lekuk tubuh Neza. Jika laki-laki yang diposisi Cho mungkin akan melakukan hal yang berbeda.

“Oh, gue pikir, lo kenapa.” Neza buru-buru mengambil jubah putih kemudian menutup tubuhnya. “Nah, udah sekarang. Coba liat ke sini lagi.”

Perlahan-lahan Cho menolehkan kepalanya ke depan. Terlihat senyuman manis tercetak di wajah Neza. “Prin, jangan pake pakaian begitu, kalo di luar kamar. Takutnya ada—“

“Iya-iya, Cho. Maaf ya,” tutur Neza lembut seraya mengusap pelan puncak kepala Cho. “Makin hari lo makin gemesin tau nggak?”

Mendadak pipi Cho memanas dan degup jantungnya berdetak kencang. Penuturan Neza ini selalu membuatnya terdiam.

Princess juga makin cantik. Cho suka.”

“Hm? Lo suka sama gue?”

“Su--Bukan suka kaya gitu, Prin. Ta-tapi ... suka kaya—"

Lagi-lagi Neza terkekeh geli melihat reaksi Cho yang tengah salah tingkah. “Tau, kok. Lo suka sebagai sepupu, kan? Nggak apa-apa.”

Dibalik wajah Neza yang tertawa. Sebenarnya Neza sedikit sedih seperti ada sesuatu dalam dadanya yang patah. Neza harus berusaha untuk menahan perasaan dan menyelesaikan tugasnya dengan cepat.

“Prin, Cho—“

“Lo kan abis latihan, mendingan lo mandi sekarang. Nanti malam kita jalan,” ucap Neza menarik kedua ujung bibirnya. “Oke?”

Cho mengerjap sejenak. “Hm ....”

“Lo nggak mau jalan sama gue?” tanya Neza lagi. “Oh iya, lo harus belajar ya.”

Cho menggeleng cepat. “Mau, Cho mau ikut.”

Neza menepuk pundak Cho. “Oke, bye.” Gadis itu langsung melesat pergi dari sana membiarkan Cho yang masih terdiam seraya menatap Neza dari belakang.

“Cho, deg-degan terus.”







Tbc.

Udah lama banget ngga up. 🥲
Makasii banyak ya, yg masih baca dan nunggu cerita ini. Kedepannya aku bakal up di hari Sabtu/Minggu ya.

Btw, aku ada cerita baru genre romance yg pertama kali aku buat 🥰. Sambil nunggu up Neza sama Cho, bisa mampir ke ceritaku yg itu. Di sana aku up tiap hari loh.

Judul: Fake wife and love
Author: riasheria
Baca di Fizzo yaa guys, gratis kok.

Bercerita tentang seorang mahasiswi yg mengalami kecelakaan tepat di hari ulang tahun ke 20 tahun. Tiba-tiba terbangun dalam tubuh istri ceo tampan dan kaya raya.

Follow:
IG: riasheria_
Tik tok: ryajoyful

See you next part. (⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧

40 Days With WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang