Haihai!Oh iya author mau promosiin ig sama TT dulu hahaha!
Ig : @Sechillll_
TT: @Babugmmtv_0Oke sekian bye-bye;)
HAPPY READING ~
Kelas yang sempat heboh pun kini menjadi senyap kala Zea dan ketiga sahabatnya memasuki kelas.
Itu Zea?
Gilak,, gak masuk beberapa hari aja udah berubah tuh si mak lampir.
Omaigat Zea Cantik banget
Cantik sih iya,, tapi tukang bullying
Kelas pun kembali heboh dengan bisikan teman-teman kelasnya yang tentunya masih bisa mereka dengar.
Tentu mereka terkejut melihat penampilan Zea yang sekarang. Zea yang dulunya selalu berdandan layaknya badut pesta ulang tahun, tetapi sekarang ia bahkan tak menggunakan makeup apapun yang membuatnya tampak imut-imut kayak semut.
Berjanda.
....
Bel berbunyi menandakan jam istirahat tiba. Semua siswa berpencar melakukan kegiatannya masing-masing.
Begitu dengan Zea dan sahabatnya, mereka berjalan menuju kantin.
Diperjalanan banyak pasang mata yang melihat mereka sesekali juga menggodanya tetapi tak dihiraukan.
Sesampainya di kantin, mereka memilih meja yang berada ditengah-tengah yang memang meja tersebut tak berpenghuni.
Zea dan sahabatnya bercerita ria sembari menunggu pesanan mereka siap.
"Jadi beneran Lo gak inget semua tentang hidup lo?" Ucap Reina.
Zea hanya menggelengkan kepalanya ragu.
"Gak ada satupun?"
Zea kembali menggelengkan kepalanya.
"Coba lu ing-- hmmppt"
Karena kesal, Vania pin langsung menutup mulut Reina dengan telapak tangannya.
"Udah kali nanya nya, Lo gak liat muka Zea keg tertekan gitu!" Sembur Vania.
"Tangan Lo bau terasi anjir!"
Sontak Vania menoyor kepala Reina. "Ndasmu bau terasi"
Clara yang melihat kedua sahabat Prik nya hanya menggelengkan kepalanya.
Sedangkan Zea? Bahkan ia tidak mengerti apa yang Reina dan Vania bahas.
"A-aku boleh disini gak?"
Sontak mereka berempat langsung menoleh kearah orang tersebut. Ternyata itu adalah putri.
Clara menghela nafasnya kemudian meletakkan kedua tangannya diatas meja dengan anggunly.
"Lo gak liat kita lagi duduk? Lagian masih banyak kok yang kosong" semburnya ke Putri.
"T-tapi a-ku mau disini" ucapnya lirih.
Dalam hatinya Putri tersenyum melihat siswa-siswi yang berada di kantin menatap kearah mereka seolah membela dirinya.
Lihat saja sekarang, semua yang ada di kantin sedang menunggu apa yang akan dilakukan oleh Zea. Termasuk Ravael dan teman-temannya yang tengah memperhatikan gerak-gerik mereka.
"Udah Clara, lagian kan kursinya masih cukup" ucap Zea.
"Kamu duduk aja" ucap Zea pada Putri sambil tersenyum.
Mendengar itu, seisi kantin pun jadi ramai karena bisik-bisik dari mereka.
Begitu pun dengan Gifran yang tersenyum bangga kearah Zea. Sedangkan Putri? Ia kesal melihat sikap Zea,, harusnya Zea memarahinya atau bahkan membullynya seperti yang ia lakukan sebelumnya.
Tetapi ternyata rumor yang ia dengar bahwa Zea hilang ingatan itu benar adanya.
><><
Bel kembali berbunyi menandakan jam selanjutnya akan segera dimulai.
Zea dan sahabatnya pun berjalan menuju kelasnya.
"E-emm, kalian duluan aja ya nanti Zea nyusul" ucap Zea memberhentikan langkahnya.
"Lho? Emang Lo mau kemana?" Tanya Vania.
"Zea mau ke toilet bentar"
"Yaudah, tapi Lo jangan lama-lama ya" peringat Reina.
Zea mengangguk kemudian mereka pun berpisah di koridor.
Zea lalu berjalan menuju toilet sekolah.
Setelah selesai, Zea pun berniat keluar. Tetapi ia melihat Putri dan dua temannya yang sepertinya sedang menunggunya sambil menyilang kan tangannya didepan dada.
Zea tersenyum. "Putri, kamu mau pake toilet nya? Zea udah selesai kok"
"Udah deh Zea, Lo gak usah pura-pura!" Bentak Putri.
Zea yang mendapat bentakan itu pun terkejut plus takut, ia berpikir Apakah ia telah melakukan kesalahan?.
Melihat Zea yang tak menanggapinya pun membuat Putri menjadi kesal kemudian menyuruh kedua temannya untuk menahan kedua tangan Zea.
Zea mendadak gemetar ketakutan melihat Putri yang berjalan mendekatinya.
"Kenapa Lo diam aja Zea! Kenapa Lo gak bully gue lagi!" Bentaknya.
Zea menundukkan kepalanya. Ia semakin ketakutan.
"Atau... karena rumor kalo Lo hilang ingatan?" Ucapnya sambil menunjuk kearah Zea.
"Hahaha! Zea.. Zea.. ternyata Lo pinter juga ya,, tapi Lo jangan lupa kalo gue itu lebih licik dari yang Lo pikirin"
Setelah mengucapkan kalimatnya, Putri pun mendorong kuat tubuh Zea sehingga membentur tembok lalu mereka pergi meninggalkan Zea sendirian.
Zea terduduk dilantai dan ia pun mulai menangis. Zea teringat dulu ia juga pernah dibully sama seperti kejadian hari ini.
Beberapa saat menangis, Zea mendengar bel pulang berbunyi.
Ia panik karena terlalu lama di toilet dirinya sampai tak mengikuti beberapa pelajaran.
Akhirnya Zea bangkit lalu membasuh wajahnya di wastafel kemudian berjalan menuju kelasnya.
Sesampainya Zea dikelas, ia sudah tak melihat keberadaan teman kelasnya dan juga sahabatnya.
Zea pun segera mengambil tasnya lalu berjalan menuju parkiran untuk pulang kerumahnya.
Liat sifat Zea yang lembut gitu serasa lagi liat diri sendiri.
SEE YOU NEXT PART 😽🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Viola [REVISI]
Teen FictionBagaimana jika seorang gadis nerd dan sering dijadikan bahan bully di sekolahnya bertransmigrasi ke tubuh gadis antagonis yang berperilaku buruk? Hal itu terjadi pada Viola Qania Raquel yang meninggal akibat kecelakaan dan berakhir ditubuh seorang g...