Haihai!!
Gimana kabarnya?
Jangan lupa vote biar author semangat haha!
HAPPY READING ~
Zea berlari meninggalkan kantin menuju toilet sekolah. Sesampainya di sana, Zea kemudian mulai berjalan mendekati cermin yang ada di toilet.
Ia menatap dirinya pada pantulan cermin besar tersebut. Zea bisa melihat bahwa seragam yang ia kenakan sudah basah akibat bakso putri tadi.
Tanpa sadar Zea meneteskan air matanya. Sekarang ia merasakan kulitnya seperti sedang melepuh.
Tok
Tok
Tok
"Zea, Lo di dalem?" Ucap Reina sembari mengetuk pintu toilet.
Sedetik kemudian Zea tersadar. Kemudian dengan cepat ia membasuh wajahnya dengan air.
Ceklek..
Pintu toilet tersebut terbuka yang menampilkan ketiga sahabatnya.
"Omaigat Zea, Lo gapapa kan?" Tanya Reina khawatir dengan memutar-mutar badan Zea.
Zea tersenyum simpul kemudian menggeleng.
"Zea gapapa kok, cuma baju Zea udah kotor"
Mereka menurunkan pandangannya melihat seragam yang dikenakan Zea yang saat ini sudah terlihat lusuh.
"Em, Lo ada bawa baju ganti gak?" Tanya Vania.
Zea kembali menggelengkan kepalanya.
"Terus gimana dong, masalahnya gue juga gak bawa baju ganti" sambung Vania.
"Ck! Itu semua gar-"
"Zea, buka pintunya, ini abang" ucap Gifran dari luar toilet.
Zea hendak keluar namun langsung ditahan oleh Clara.
"Udah, biar gue aja" ucapnya kemudian berjalan keluar.
"Zea mana? kok gak keluar?" tanya Gifran.
"Baju dia kotor, Lo ada bawa baju ganti gak?"
"Gak ad-"
"Iya, gue punya" potong Gibrant.
"Bagus deh, kalo gitu buruan ambil"
Gibrant mengangguk kemudian dengan cepat berlari menuju loker.
"Em, gue bisa minta tolong gak?"
"Apaan?"
"Minta tolong ambilin saleb di UKS"
Gifran mengangguk.
"Yaudah gue ambil dulu" ucapnya kemudian pergi menuju UKS.
Setelah melihat twins G pergi, Clara pun kembali masuk ke dalam toilet.
"Gimana?" Tanya Zea.
"Gue udah nyuruh abang Lo buat ngambil baju ganti sekalian saleb buat luka Lo" jelas Clara.
Mereka bertiga pun mengangguk mengerti.
Beberapa saat kemudian Gifran dan Gibrant sudah kembali tak lupa dengan membawa baju dan juga saleb.
Setelah menerimanya, Clara pun kembali masuk ke dalam toilet.
"Nih baju abang Lo" ucap Clara memberikan baju tersebut.
"Makasih Clara"
Clara hanya mengangguk pelan.
"Tapi luka Lo obatin dulu"Ucap Clara memberikan saleb yang dibawa oleh Gifran tadi.
Mereka bertiga pun membantu mengobati luka Zea. Mereka sempat dibuat terkejut saat melihat kulit Zea yang melepuh.
Akhirnya setelah beberapa lama,Zea selesai Mengganti seragam miliknya dengan baju olahraga milik abangnya.
"Udah?" Tanya Vania.
"Iya"
"Yaudah yuk kekelas" ajaknya.
Namun mereka dibuat bingung dengan Zea yang tiba-tiba menangis.
"Eh, eh, Lo kenapa? Ada yang sakit" tanya Reina khawatir.
Zea menggeleng pelan.
"Makasih udah bantuin Zea, makasih udah hiks.. mau jadi teman Zea hiks.."Mereka bertiga pun langsung paham dan langsung memeluk Zea erat.
"Sama-sama Zea, kita juga senang kok bisa punya sahabat yang baikkk banget" ucap Reina menenangkan Zea.
"Udah jangan nangis lagi, yuk kekelas"
Mereka pun berjalan keluar. Namun mereka kembali dibuat terkejut saat melihat twins G yang ternyata masih setia menunggu didekat pintu toilet.
"Lho? Kok Lo berdua masih disini?" Tanya Vania.
"Zea, Zea gapapa kan"
ucap Gifran mengabaikan pertanyaan Vania dan langsung beralih pada Zea.
Vania yang abaikan hanya memutar bola matanya malas.
"Zea gapapa kok bang" ucapnya tersenyum.
Gifran sontak memeluk Zea.
"Abang minta maaf Zea" ucapnya merasa bersalah."Abang ngapain minta maaf, inikan bukan salahnya abang"
Gifran tidak menjawab perkataan Zea melainkan ia semakin mengeratkan pelukannya itu yang tentu saja membuat Gibrant merasa iri.
Gimana part ini??
Untuk part ini lebih pendek dari biasanya.
Mungkin author akan double up 🌝
Hahaha!
SEE YOU NEXT PART 😽🫶
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Viola [REVISI]
Novela JuvenilBagaimana jika seorang gadis nerd dan sering dijadikan bahan bully di sekolahnya bertransmigrasi ke tubuh gadis antagonis yang berperilaku buruk? Hal itu terjadi pada Viola Qania Raquel yang meninggal akibat kecelakaan dan berakhir ditubuh seorang g...