Haihaii!!HAPPY READING ~
Empat hari semenjak Zea dinyatakan koma. Sejak saat itu juga Rafael kembali menjadi sosok yang dingin.
"Lo gak boleh terus-terusan gini bos. Kita tau Lo sedih, bahkan kita semua juga disini sama kayak Lo" ucap Garry.
Pagi ini twins G, Garry dan juga Aksa datang untuk menjemput Rafael di rumah sakit.
Namun tak ada respon dari Rafael. Ia hanya fokus menatap Zea yang masih terbaring lemah di atas brankar rumah sakit.
Empat hari yang lalu, Rafael memutuskan untuk menunggu Zea di rumah sakit sampai ia bangun. Tentu saja hal itu ditentang oleh teman-temannya dengan alasan bahwa mereka akan segera mengikuti ujian.
Tapi Rafael tidak memperdulikannya. Ia hanya akan tetap disini sampai Zea membuka matanya.
Bahkan orang tuanya dan juga orang tua Zea sempat memberi pengertian pada Rafael. Dan lagi-lagi ia hanya menjawab 'ingin menemani sahabat serta kekasihnya'.
"Lo harus inget bos.Walaupun gak ada bukti tentang orang yang nabrak Zea, tapi gue percaya kita pasti akan nemu pelakunya" sambung Aksa
Rafael mendongak menatapnya.
"Jadi sekarang Lo udah nemu siapa pelakunya?" sahutnya membuat Aska menggeleng pelan."Gimana bisa tau siapa yang nabrak Zea bos, sedangkan Lo aja cuma diam disini. Makin lama kita nunda pasti akan makin lama kita buat dapet tu orang" jelasnya.
"Bener. Gue juga gak akan ngampunin orang yang udah buat adik gue jadi gini" Gibrant mengepal kuat tangan sembari menatap Zea.
Rafael terdiam sejenak lalu menoleh kearah gadis yang beberapa hari terakhir tak menunjukkan senyum manisnya lagi.
"Gimana bos? Lo bakal kesekolah kan?"
Rafael menghela nafas pasrah kemudian mengangguk pelan. "Hmm,"
'jangan khawatir Zea. Fael bakal nyari secepatnya orang itu'
....
Sekolah kini kembali dihebohkan dengan kedatangan seorang siswi yang beberapa minggu lalu menghilang begitu saja bak ditelan bumi.
Bisa tebak?
Ya. Putri Sanjaya. Gadis itu menggemparkan satu sekolah akibat kedatangannya kembali setelah peristiwa hari itu.
Loh? Kok si putri balik lagi sih?!
Gue kira dia udah di usir dari sekolah ini
Ck! Balik lagi tu si nek lampir
Jijik gue liat mukanya
Begitulah kira-kira reaksi para siswa-siswi saat melihat putri memasuki sekolah dengan wajah yang berseri-seri.
Anjir senyum-senyum sendiri. Udah gila kali ya?
Putri yang mendengar pun seolah menulikan telinganya dan tetap berjalan lurus menyusuri koridor.
Ditengah perjalanan, ia tak sengaja menatap Rafael dan teman-temannya yang berjalan berlawanan arah dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Viola [REVISI]
Teen FictionBagaimana jika seorang gadis nerd dan sering dijadikan bahan bully di sekolahnya bertransmigrasi ke tubuh gadis antagonis yang berperilaku buruk? Hal itu terjadi pada Viola Qania Raquel yang meninggal akibat kecelakaan dan berakhir ditubuh seorang g...