30

52.4K 3.1K 14
                                    


Haihai!

Don't forget to follow me. Haha!

                 HAPPY READING ~

"Eh,, besok kan hari Minggu, gimana kalo malam ini kalian nginep di rumah gue?" Usul Vania.

Saat ini mereka tengah berjalan di koridor sekolah.

"Ide yang bagus!! Gue setuju! Pulang sekolah nanti kita kerumah Lo oke?!" Ucap Reina cepat dan antusias sembari tersenyum lebar.

Maksudnya. Senyum yang memiliki arti.

Zea dan Clara memasang wajah bingung saat melihat Reina yang tengah tengah senyum-senyum sendiri sembari menopang dagunya dengan kedua telapak tangannya. Seolah sedang membayangkan sesuatu.

Sedangkan Vania, ia hanya membuang tatapan malas kearahnya.

Zea melirik ragu kearah Vania seolah sedang bertanya 'Reina kenapa?'

Seolah mengerti, Vania pun memberikan penjelasan.

"Maklum dia lagi kumat,, kan Lo tau dia itu naksir sama abang gue"

Vania memang memiliki seorang kakak laki-laki. Ia berbeda empat tahun lebih tua darinya, yang berarti abang Vania adalah seorang mahasiswa.

Reina pernah mengatakan bahwa ia menyukai abangnya itu, Reina bahkan sering datang berkunjung dan bahkan ia menginap di rumahnya dengan alasan bersilaturahmi.

Padahal mah modus.

"Aduh,, gue gak sabar banget buat ketemu calon suami gue" dumel Reina.

Vania mengernyit ngeri melihat tingkah Reina yang mulai menjadi-jadi.

Zea kembali mendekatkan dirinya pada Vania.

"Reina bakal baik-baik aja kan Vania?" Bisik Zea.

Ia mulai merasa aneh dan takut melihat salah satu sahabatnya itu mulai berbicara sendiri.

Vania yang mendengar pertanyaan Zea pun terkekeh pelan.
"Kayaknya sih enggak"

Mereka pun melanjutkan berjalan menuju parkiran.

"Tunggu,, kayaknya gue berubah pikiran deh" ucap Vania tiba-tiba.

"Kenapa?"

"Gimana kalo malem ini kita nginep di rumah Zea aja? Kita udah jarang tau ke rumah Zea" ucapnya.

Clara menganggukkan kepalanya pelan.
"Gue sih setuju,, tapi tergantung Zea aja"

Mereka pun melirik ke arah Zea.

"Gimana Zea? Boleh gak?"

Tanpa ragu Zea langsung mengangguk setuju.
"Boleh boleh! Zea juga senang banget kalo kalian kerumah Zea"

"Bagus deh"

"Yahh,, kita gak jadi kerumah Vania?" Ucap Reina dengan nada sedih.

Mereka bertiga pun langsung tertawa melihat sahabatnya itu dengan wajah yang dibuat kecewa.

><><><><

Sepulang sekolah, Zea menyibukkan dirinya dengan membersihkan kamarnya, mengingat bahwa sahabatnya juga malam ini akan menginap.

Ia harus membuat kamarnya senyaman mungkin agar sahabatnya betah. Walaupun kamar Zea memang nyaman:))

Zea merasa sangat senang dan bersemangat membayangkan dirinya dan ketiga sahabatnya nanti.

Pasti sangat seru!.

Ia melirik kearah jam dinding yang telah menunjukkan pukul 14:45

"Pasti sebentar lagi mereka pasti datang" ucap Zea antusias.

Ia pun dengan segera melanjutkan kegiatan bersih-bersihnya, sembari bersenandung kecil mengikuti irama musik yang sedang diputarnya.

Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu dan juga suara ketiga sahabatnya.

TOK..TOK...TOK...

"ASSALAMUALAIKUM,, ZEA MAIN YOK!" teriak Vania.

TOK...TOK...TOK...

"ZEAA MA--"

Plak.

"Awshh! Sakit anjir!" Sarkas Vania sembari mengelus lengannya.

"Ya abisnya Lo berisik banget! Lagian Lo gak liat ada bel?" Ucapnya nyolot.

"Ya kan gue ga--"

Perkataan Vania terpotong kala pintu rumah dibuka dan menampilkan Zea dengan wajah yang berseri.

"ZEAAA!" pekik ketiganya.

Mereka pun saling berpelukan ala Teletubbies. Beberapa detik kemudian, Zea mengurai pelukan tersebut.

"Yaudah yuk masuk" ajak Zea yang diangguki oleh mereka bertiga.

.....

"Oh iya,, ini gue udah buat daftar apa aja yang kita lakukan selama disini" ucap Vania memperlihatkan sebuah kertas yang berisikan kegiatan-kegiatan mereka.

"Bagus!"

"Jadi,, sekarang kita mau ngapain?" Tanya Clara.

Vania pun membaca kertas catatan yang telah ia tulis tersebut.

"Umm,, gimana kalo sekarang kita ke supermarket buat beli cemilan?"

"SETUJU!!

Mereka pun segera bersiap dengan pakaian simplenya. Setelah selesai, mereka berempat pun berjalan menuruni anak tangga.

Sesampainya di bawah, mereka dibuat terkejut saat melihat Ravael and the gang yang tengah duduk diruang tamu sembari bercanda ria.

"B-bang?" Panggil Zea.

Sontak semua mengarahkan pandangannya pada Zea. Ravael and the gang juga tak kalah terkejutnya saat melihat keberadaan Zea dan ketiga sahabatnya itu.

"Ehh Zea? Kalian mau keluar?" Tanya Gifran.

Zea menganggukkan kepalanya.
"Iya bang,, Zea mau beli cemilan dulu bareng teman-teman Zea"

Twins G melirik kearah ketiga sahabat Zea. Yang dilirik pun hanya tersenyum kaku.

"Boleh kan bang kembar?" Tanya Reina.

Twins G akhirnya mengangguk pelan.
"Yaudah,, tapi kalian berempat hati-hati"

"SIAP KOMANDAN!" Kompak mereka berempat kemudian berlalu pergi.

Twins G dan yang lainnya pun terkekeh pelan melihat tingkah Zea dan ketiga sahabatnya itu. Kecuali satu. Ravael.

Ia terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu.

'gak seperti biasanya' batin Ravael.

Yang ia maksud adalah Zea. Ya, Grazea Aldebaran Wijaya. Gadis yang akhir-akhir ini yang selalu memenuhi pikirannya.

Biasanya Zea akan tersenyum kepada siapapun bahkan orang yang tidak ia kenal sekalipun.

Tapi hari ini, entah mengapa gadis itu nampak berbeda dari biasanya. Tadi tanpa sengaja kontak mata mereka bertemu, namun Zea langsung memutuskan.

'ada yang aneh'

















Kiw kiww

Gimana ceritanya?

Ehh, menurut kalian gimana cover baru transmigrasi Viola? Udah pas belum?☺️

Sampai begadang loh buatnya hahaha!

Tapi semoga suka deh...

SEE YOU NEXT PART 😽🫶

Transmigrasi Viola [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang