12

81K 5K 20
                                    


Haihaii!!

Gimana kabarnya??

Jangan lupa vote & comment 🫶

                 HAPPY READING ~

Sekarang twins G dan juga Zea sedang berada diruang tamu untuk mengobati luka Zea.

Dengan perlahan Gibrant membasuh luka Zea menggunakan air hangat.

"Sakit?" Tanya Gibrant.

"Eh, enggak kok bang" jawab Zea.

Bohong.

Twins G tahu bahwa adiknya ini berbohong kepadanya. Ia bisa melihat wajah Zea yang seakan tengah menahan sakit.

Selesai membasuhnya dengan air hangat, Gibrant kemudian mengambil obat luka didalam kotak p3k yang telah mereka siapkan.

Twins G kembali melihat kearah Zea yang tengah menunjukkan raut ketakutan.

"Obat ini lumayan perih kalo kena lukanya, gapapa kan?" Ucap Gibrant.

Zea menganggukkan kepalanya ragu.
"I-iya bang"

Dengan hati-hati Gibrant mulai mengobati luka yang berada dipergelangan tangan Zea.

Twins G sempat bergidik ngeri melihat tangan Zea yang terdapat enam goresan akibat cakaran mona.

Zea menutup matanya rapat-rapat dan memegang ujung sofa berusaha untuk menahan air matanya yang akan keluar.

Gifran yang peka pun langsung duduk di samping Zea dan memegang tangan adiknya itu.

"Zea kalo mau nangis, nangis aja jangan ditahan entar kamu sesak" ucap Gifran.

Mendengar itu, Zea sudah tak kuasa menahan air matanya. Ia pun mulai menangis sambil menggenggam erat tangan Gifran.

Hal itu disaksikan oleh para Art yang ada di sana. Mereka tersenyum melihat sepasang kakak-adik yang nampaknya mulai akur itu.

Beberapa saat kemudian, Gibrant selesai mengobati luka Zea. Twins G menatap kearah Zea yang masih sesenggukan dengan mata sembab dan hidung yang memerah.

Twins G menahan senyumnya melihat Zea yang menurutnya sudah seperti anak kecil. Menggemaskan.

Gifran mengelus kepala Zea sambil tersenyum.

"Adek abang berani banget"

"Lain kali kalo mau ngelakuin apa-apa itu bilang dulu!" Ucap Gibrant.

" I- hiks.. ya bang,, ma- hiks.. apin Zea" jawab Zea yang masih sesenggukan.

Gifran mengangguk.
"Kalo kamu mau mandiin mona lagi bilang, biar abang bantuin"

Zea sontak mengembangkan senyumnya.
"Bener bang?"

"Iyaa, udah sana kamu tidur besok kan kita sekolah" ucap Gifran.

Zea mengangguk kemudian ia berdiri berniat ke kamarnya. Namun sedetik kemudian ia berbalik.

"Bang, jangan bilang ke mommy sama Daddy ya" ucapnya kaku.

Gifran menaikkan sebelah alisnya.
"Kenapa?"

"S-soalnya, nanti kucingnya Zea dibuang"

Twins G tidak bisa menahan senyumnya mendengar perkataan Zea yang sangat membela kucingnya itu.

Lagian,mana berani mereka ngomong ke orang tuanya soal Zea, yang ada entar mereka mendapat semburan rohani dari mommy nya.

~

Seperti biasa, Pagi ini Zea berangkat bersama dengan supir pribadinya.

Zea sangat menikmati pemandangan serta udara pagi dari balik jendela mobil.

Tetapi tiba-tiba mobil mereka berhenti. Zea mengalihkan pandangannya ke arah supirnya yang terlihat sedang memeriksa mesin mobil bagian depan.

Akhirnya Zea pun ikut keluar dari mobil.
"Mobilnya kenapa pak?"

"Aduh non, mobilnya mogok, mana bengkel jauh lagi dari sini" ucap pak Adi.

"Yah...terus gimana pak"

"Ehh,, gimana ya non, saya juga bingung"

"Zea"

Mendengar seseorang menyebut namanya, Zea pun sontak membalikkan badannya.

Zea melihat seorang laki-laki yang masih duduk di motornya dengan menggunakan helm full face yang membuat Zea tak mengenalinya.

Saat laki-laki itu membuka helmnya, barulah ia sadar bahwa itu adalah Arga si siswa baru.

"Arga" ucap Zea.

"Mobil Lo kenapa?"

"Ini, mobil Zea tiba-tiba mogok" jels Zea.

Arga melirik kearah arloji miliknya.

"Lima belas menit lagi kita masuk, Lo bareng gue aja gimana?" Tawarnya.

Setelah lama berfikir akhirnya Zea memilih untuk pergi bersama Arga. Ia tak mau telat datang ke sekolah.

"Yaudah deh Arga"

Arga tersenyum. "Nah gitu dong, yok"

"Tapi pak Adi gimana?"

"Ehh, gapapa non, non duluan aja, saya juga udah telfon bengkelnya kok" ucap pak Adi.

"Yaudah kami berangkat dulu ya pak" ucap mereka berdua serempak.

Pak Adi mengacungkan jari jempolnya.

Zea pun menaiki motor yang dibantu Arga karena menurut zey motor Arga sangatlah tinggi.

Setelahnya, Arga menjalankan motornya kemudian pergi meninggalkan pak Adi serta mobilnya.
















Apa pesan kalian ke Gibrant??

Oke segini dulu...

SEE YOU NEXT PART 😽🫶

Transmigrasi Viola [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang