Part 13

433 55 0
                                    

Dengan bantuan Lestrade, Sherlock berhasil melarikan diri dan menjadi buronan. Semua itu ia lakukan agar bisa menangkap sang pelaku.

Pada hari berikutnya, dipasang sebuah berita di surat kabar mengenai cincin yang hilang. Cincin milik sang pelaku pembunuhan.

"'Ditemukan sebuah cincin emas di Jalan Braxton, 3 Lauriston Gardens. Bila anda pemiliknya, silakan menghubungi Dr. Watson di Jalan Baker, 221B', ya?" Ucap William yang membaca berita itu.

"Dia membuat perangkap, ya?" Ucap Albert.

William pun tersenyum karena ia juga mengetahui hal itu.

"Tidak apa-apa kalau kita serahkan pada Fred?" Ucap Louis.

"Improvisasi adalah hal biasa dalam drama. Selain itu, ini adalah keinginan terakhir Hope. Bukan masalah kan kalau kita mengabulkannya?" Ucap William.

"Kalian para manusia sangat suka sesuatu yang merepotkan, ya." Ucap Quella sambil melemparkan koin ke atas kemudian menangkapnya sembari menutupinya dengan tangan satu lagi agar tidak terlihat.

"Kepala." Ucap William.

Quella pun melihat koin itu dan benar saja, bagian atas dari koin itu adalah kepala.

"Ck, kalah lagi." Ucap Quella yang tak senang karena sudah kalah kesekian kalinya dari William.

"Bagaimana kalau aku mengalah?" Ucap William.

"Kalau begitu jadi tidak seru. Lagi!" Ucap Quella lalu melemparkan koin itu kembali.

Sementara itu, di tempat Sherlock...

"Bagus, umpan sudah terpasang." Ucap Sherlock.

"Apa yang akan terjadi setelah ini?" Ucap John.

"Yah, lihat saja nanti." Ucap Sherlock.

"Holmes, semua sudah berkumpul."

"Siapa kalian?" Ucap John.

"Aku Wiggins, Ketua Baker Street Irregulars." Ucap Wiggins.

"Baker Street...Irregulars?" Ucap John.

"Seperti yang terlihat, mereka hanya anak-anak jalanan kotor." Ucap Sherlock.

"Jangan menyebut kami kotor!" Ucap Wiggins.

"Mereka akan melakukan apa saja, baik itu mencari barang ataupun disuruh-suruh. Kota ini adalah bagian dari rumah mereka. Mereka jauh lebih berguna daripada polisi. Yah, mereka ini sudah seperti kaki tanganku." Ucap Sherlock.

"Apa? Kami bukan anak buahmu! Kami tidak akan melakukannya dengan cuma-cuma!" Ucap Wiggins yang protes.

"Iya, aku tau! Aku akan membayar kalau kalian melakukannya." Ucap Sherlock.

"Sherlock? Memangnya kau ingin mereka melakukan apa?" Ucap John.

"Aku butuh sedikit bantuan mereka." Ucap Sherlock sambil tersenyum menyeringai.

Sesuai prediksi Sherlock, ada yang datang untuk mendapatkan cincin emas yang dimaksud di surat kabar. Seorang nenek-nenek yang memakai tudung hitam.

"Saya datang untuk mengambil cincin yang ada di iklan baris di koran. Cincin itu milik putri saya, Lucy." Ucap nenek itu.

'Nenek tua?' Pikir John yang terkejut melihat itu karena tidak sesuai dugaannya.

Ia berpikir seharusnya yang datang adalah pria berbadan besar, sang pelaku pembunuhan.

"Namanya diukir di dalam cincin itu, kan?" Ucap nenek itu.

"I-Iya." Ucap John.

"Kata putri saya cincinnya jatuh di sekitar Jalan No. 3. Putri saya baru menikah tahun lalu. Saat dia sadar kalau sudah menghilangkan cincinnya, suaminya marah sekali padanya." Ucap nenek itu.

The Devil (Moriarty the Patriot x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang