Part 15

458 56 0
                                    

Sejak kejadian itu, Sherlock menjadi lebih terkenal dan orang-orang melakukan konsultasi dengannya. Namun, hal itu tidak membuatnya puas dan menginginkan kasus yang lebih besar dan terhubung dengan sang dalang.

"Membosankan. Kenapa malah jadi begini?" Ucap Sherlock.

"Teka-teki yang kau cari pasti akan muncul dari kasus-kasus ini. Harusnya kau tidak usah mengeluh." Ucap John tapi ia kemudian terdiam karena Sherlock yang memukul sofa.

"Yang aku inginkan bukanlah kasus kecil seperti ini!" Ucap Sherlock.

"'Kasus kecil'?" Ucap John.

"Aku ingin memecahkan kasus yang lebih besar. Orang yang meninggalkan namaku di TKP, dan mengujiku untuk memecahkan kasus pembunuhan Drebber. Dalang yang disebut Hope, sang pelaku sebenarnya, sebagai 'orang itu'. Aku ingin mengetahui identitas dan tujuan orang itu." Ucap Sherlock.

"Sherlock..." Ucap John.

"Tolong biarkan aku sendiri dulu." Ucap Sherlock.

"Baiklah." Ucap John lalu pergi meninggalkan ruangan itu sedangkan Sherlock menyalakan rokoknya.

'Sama seperti di Noahtic, ada yang mendalangi tindakan Enders. Lalu, pelaku pembunuhan Drebber, Hope, dibuatkan rencana kriminal yang sangat rapi.' Pikir Sherlock lalu memainkan biolanya.

Sherlock benar-benar terhanyut dalam pikirannya. Pikiran-pikiran mengenai kejadian di malam itu dan mengenai sosok yang membuat rencana untuk Hope memasuki kepalanya.

Sherlock berhenti bermain biola saat salah satu senar biolanya putus. Ia lalu melemparkan biolanya asal.

"Waktu itu...waktu itu kalau saja..." Ucap Sherlock lalu membayangkan dirinya yang membunuh Jefferson.

Seperti yang Quella duga, Sherlock merasakan penyesalan akan keputusan yang dirinya buat.

Sedangkan iblis itu kini sedang menyusun kartu poker menjadi sebuah piramida. Piramida yang dirinya buat pada akhirnya rubuh dan itu benar-benar membuatnya kesal.

"Masih belum bisa? Mau kubantu?" Ucap William sambil tersenyum.

"Tidak, aku bisa. Pasti bisa." Ucap Quella sambil menyusun kartu kembali tapi lagi-lagi kartu-kartu itu jatuh.

"Kau juga ada-ada saja. Malah menyusun kartu di kereta. Tentu saja tidak bisa." Ucap Louis.

"Habisnya aku bosan. Makanannya belum datang, kah?" Ucap Quella.

Bertepatan dengan itu, makanan pesanan mereka pun tiba dan Quella langsung menyantapnya hingga habis.

Kedatangan Sherlock yang tiba-tiba saja duduk di kursi yang berhadapan dengan Quella mengejutkan mereka bertiga.

"Yo! Pak guru!" Ucap Sherlock pada William. "Kebetulan sekali."

'Sherlock Holmes? Kenapa dia ada disini?' Pikir Louis yang terkejut sedangkan Quella hanya menatap Sherlock dengan ekspresi datar.

"Kalau tidak salah, anda yang waktu itu ada di Noahtic." Ucap William.

"Sherlock." Ucap Sherlock.

"Aku membaca soal anda di koran. Anda yang memecahkan kasus pembunuhan Earl Drebber, kan?" Ucap William.

"Aku jadi kewalahan karena itu. Padahal aku sudah membiarkan Lestrade mengakui usahaku, tapi entah siapa dan bagaimana infonya bisa ketahuan reporter." Ucap Sherlock.

"Tapi bukankah itu bagus? Anda jadi terkenal dan bisa menghasilkan banyak uang dari menyelesaikan kasus." Ucap Quella.

"Ya, ada benarnya juga. Tapi Nona, aku tidak tertarik dengan kasus membosankan yang biasa saja. Aku lebih tertarik dengan-" Ucap Sherlock tapi Louis langsung memotong ucapannya.

The Devil (Moriarty the Patriot x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang