Part 30

338 51 0
                                    

Saat ini, James sedang menyusup dengan menggunakan pakaian polisi. Saat menemukan ruangan tempat dokumen itu disimpan, ia menembakkan pistol ke dinding yang membuat kedua polisi yang berjaga tertidur.

Pistol itu adalah pistol penidur yang didesain oleh Herder untuk misi kali ini. Jika pistol itu ditembakkan ke dinding, maka peluru dari pistol itu akan mengeluarkan gas penidur.

Setelah mereka tertidur, James pun masuk ke ruangan itu dan mendapatkan buku catatan keuangan rahasia milik Arterton.

Di sisi lain, Sherlock, John dan Lestrade yang baru tiba di ruangan itu sedikit kebingungan melihat kedua polisi yang terlihat seperti linglung.

"Inspektur Lestrade! Ini adalah area terbatas."

"Aku perlu mengambil sesuatu di Ruang Dokumen Rahasia." Ucap Lestrade lalu menunjukkan sebuah kunci. "Bisa kalian lihat, Pak Kepala Inspektur Arterton sudah memberikan kunci ruangan itu padaku."

'Sebenarnya itu hanya kebohongan yang kulontarkan atas saran Holmes.' Pikir Lestrade lalu menoleh menatap Sherlock.

"Holmes." Ucap Lestrade.

"Iya." Ucap Sherlock lalu mengambil kunci di tangan Lestrade dan membuka pintu ruangan itu.

"Saya tidak diberitahu kalau Inspektur akan datang kesini."

"Soalnya ini urusan darurat." Ucap Lestrade.

"Lalu kedua orang ini?"

Sherlock pun membuka pintu itu dengan caranya sendiri tanpa diketahui oleh kedua polisi yang berjaga. Tak butuh waktu lama untuk Sherlock berhasil membuka pintu itu.

"Ayo." Ucap Sherlock.

"Inspektur!"

"Mereka berdua adalah asistenku. Pak Kepala Inspektur Arterton sudah memberi izin." Ucap Lestrade sambil berjalan memasuki ruangan itu diikuti oleh Sherlock dan John.

"Pak Kepala memberikan kuncinya pada Inspektur? Apa kau sudah diberitahu?"

"Tidak."

"Itu ruangannya!" Ucap Sherlock.

"Tolong ya, Holmes!" Ucap Lestrade.

"Iya, serahkan padaku." Ucap Sherlock lalu berusaha membuka pintu ruangan tempat James berada.

'Sherlock!' Pikir James lalu tersenyum menyeringai dan menutup buku catatan keuangan rahasia yang ia baca.

"Tunggu!" Ucap Arterton yang tiba disana dengan berlari begitu mendapatkan laporan dari bawahannya.

"Cepat sekali." Ucap Sherlock.

"Kau bisa menjelaskannya bukan, Lestrade? Dalam kasus darurat, kau memasuki area terbatas bersama warga sipil tanpa seizinku! Cepat jawab! Apa yang kau rencanakan?" Ucap Arterton.

"Saya merasa kalau saya harus memeriksa ulang kasus ini." Ucap Lestrade.

"Apa katamu?" Ucap Arterton yang terkejut mendengar itu.

"Saya mencari petunjuk kalau penangkapan ini merupakan kasus salah tangkap!" Ucap Lestrade.

"Apa kau mau menentangku?" Ucap Arterton.

"Bukankah di ruangan ini ada buku catatan keuangan rahasia yang membuktikan kalau anda memalsukan barang bukti?" Ucap Lestrade.

"Tidak ada salah tangkap!" Ucap Arterton yang bersikeras lalu menampar Lestrade. "Kalau kubilang tidak ada, artinya tidak ada! Lagipula, aku tidak akan pernah mengizinkan kalian memasuki ruangan itu! Kalau masih tetap memaksa masuk, aku tidak akan segan-segan untuk menahan kalian!"

'Dari reaksinya, tidak salah lagi. Buku itu pasti ada di dalam!' Pikir Lestrade yang kini yakin sepenuhnya akan keberadaan buku itu.

Lestrade pun menyerang Arterton sampai pintu ruangan itu rusak. Keributan tak lagi bisa dielakkan. Anak buah Arterton tak tinggal diam dan menahan Lestrade.

"Tidak akan kubiarkan orang yang tidak bersalah dihukum begitu saja!" Ucap Lestrade.

"Rupanya dia nekat juga, ya." Ucap Sherlock saat melihat itu.

John hanya menganggukkan kepalanya untuk menanggapi.

"Tidak akan kubiarkan! Lepaskan aku!" Ucap Lestrade.

"Hei, cepat panggil bala bantuan! Lempar Lestrade ke penjara!" Ucap Arterton.

"Baik!" Ucap James yang memanfaatkan situasi itu untuk pergi dari sana.

Begitu James berpapasan dengan Patterson, ia segera memberikan buku catatan keuangan rahasia yang telah ia curi secara diam-diam.

Lestrade sendiri berakhir di penjara. Ia meringis saat merasakan sakit dari memar di tubuhnya karena mencoba melawan.

"Ya ampun, hari ini aku banyak bertemu dengan kenalanku." Ucap Patterson.

"Patterson!" Ucap Lestrade.

"Kau terlalu gegabah, Lestrade." Ucap Patterson sambil menaikkan kacamatanya.

"Aku menyesal." Ucap Lestrade.

"Memang begitulah kau." Ucap Patterson lalu menyodorkan buku catatan keuangan rahasia yang tadi diberikan James. "Untukmu."

"Loh, itu kan...jangan-jangan..." Ucap Lestrade yang terkejut melihat itu.

"Buku catatan keuangan rahasia milik Arterton. Saat kalian berkelahi di Ruang Dokumen Rahasia tadi, aku menyelinap ke ruang kerjanya dan menemukan ini." Ucap Patterson yang berbohong untuk menutupi kenyataan bahwa James lah yang mengambil buku itu.

"Ternyata tidak ada di ruangan itu, ya?" Ucap Lestrade yang langsung percaya karena menganggap Patterson adalah temannya.

Lestrade pun tertawa jika mengingat keributan yang terjadi sebelumnya di Ruang Dokumen Rahasia.

"Kalau dipikir-pikir, aku seolah memanfaatkan kalian sebagai pengalih. Maafkan aku." Ucap Patterson.

"Tidak usah dipikirkan. Yang penting kan kita berhasil menyelamatkan orang yang tidak bersalah itu." Ucap Lestrade yang membuat Patterson tersenyum mendengar itu.

Patterson lalu membuka sel tempat Lestrade dikurung.

"Kau tinggal memberikannya kepada Holmes." Ucap Patterson lalu kembali menaikkan kacamatanya. "Sekarang saatnya menyingkirkan Arterton sebagai petinggi di DIK."

"Iya, serahkan saja padaku, Patterson!" Ucap Lestrade lalu pergi dari sana.

'Sepertinya ini akan berhasil. Meski begitu...' Pikir Patterson lalu mengingat saat James memberikan buku itu padanya. 'Dia memang tidak bisa ditebak. Tapi, bukan tanpa alasan 'orang itu' memasukkannya sebagai anggota organisasi. Maksudnya begitu, ya?'

Patterson pun tersenyum menyeringai sedangkan James dalam perjalanan pulang dengan mengendarai kereta buatan Herder.

Tak butuh waktu lama untuk berita mengenai kasus salah tangkap itu muncul di surat kabar dan Arterton dilengserkan dari jabatannya. Dan yang kini menduduki posisi itu adalah Patterson.

"Benalu dalam kepolisian akhirnya lenyap dan petinggi DIK pun diganti. Sistem komando kepolisian sudah ada di tangan kita." Ucap William.

Benar, tujuan sebenarnya bukanlah menyelamatkan orang yang salah tangkap dalam kasus itu. Melainkan menyingkirkan Arterton dan menjadikan Patterson sebagai Kepala Inspektur Kepolisian untuk mempermudah rencana mereka ke depannya.

"Tidak lama lagi, kita akan segera menjalankan Rencana Moriarty." Ucap William.

'Akhir dari rencana itu pasti...' Pikir Quella lalu menatap William dengan tatapan yang sulit diartikan.

Terdapat obsesi, cinta, dan kesedihan yang bercampur menjadi satu.

'Kau hanya milikku, Willy. Tidak akan kubiarkan siapa pun mengambilmu dariku. Bahkan tak peduli meski itu Tuhan sekalipun.' Pikir Quella.

To be continued

The Devil (Moriarty the Patriot x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang