Part 43

272 48 2
                                    

Quella saat ini sedang melakukan pertemuan dengan Louis dan Fred yang ia pikir bisa diajak bekerjasama. Ia juga menceritakan apa yang ia dengar dari William.

"Benarkah? Jadi kakak bilang begitu, ya?" Ucap Louis.

"Jadi bagaimana sekarang? Kalian mau bekerjasama denganku atau tidak?" Ucap Quella dengan ekspresi seriusnya menatap kedua orang itu.

"Saya akan bergabung dengan anda. Saya tidak bisa membiarkan Tuan William mati!" Ucap Fred.

"Aku setuju. Meski berat, kita tidak akan bisa ikut campur dan menghentikan rencananya. Ini pertama kalinya kita akan menentang keinginan Kak William." Ucap Louis lalu menyentuh bekas luka di pipi kanannya. "Tapi, selama ada kemungkinan untuk menyelamatkan nyawanya, aku tidak akan menyesal meski harus mengkhianati kakak!"

"Kalau begitu, sudah diputuskan. Kita akan meminta bantuan 'dia'." Ucap Quella.

Setelah mengirimkan telegram pada 'dia', mereka bertiga berada di dalam kereta kuda, menunggu di tempat janjian mereka dengan 'dia'.

Orang itu mengetuk pintu kereta terlebih dahulu dan membukanya dimana ia bisa melihat Louis, Fred dan Quella yang sudah duduk menunggunya.

"Putra ketiga dari Earl Moriarty, Louis. Tunangan dari putra kedua Keluarga Moriarty, Quella. Lalu kau orang yang menyamar menjadi nenek pada kasus yang melibatkan Hope. Namamu..." Ucap Sherlock.

"Fred Porlock." Ucap Fred.

Sherlock pun menaiki kereta kuda itu dan menutup pintunya agar tidak ada yang bisa mendengar pembicaraan mereka.

"Kami memanggilmu seperti ini karena sebuah alasan. Sebenarnya-" Ucap Louis yang langsung dipotong oleh Sherlock.

"Kau ingin aku menyelamatkan Liam, kan?" Ucap Sherlock yang membuat mereka terkejut karena Sherlock yang sudah bisa menduganya. "Agar tujuan dari rencana Liam dapat tercapai dengan maksimal, diperlukan kematian sang Raja Kriminal. Kalau kalian mengontakku di saat seperti ini, itu berarti Liam tidak akan memalsukan kematiannya, dia sudah siap untuk benar-benar mati."

Louis akan menjawab tapi Quella terlebih dahulu berbicara.

"Tolong selamatkan Willy." Ucap Quella dengan tatapan seriusnya.

Sherlock pun tersenyum melihat itu.

"Kau sudah benar-benar jatuh cinta padanya, ya?" Ucap Sherlock sambil menatap Quella tepat pada matanya.

Quella sama sekali tak mengalihkan pandangannya, membuat Sherlock mendapatkan jawaban dari pertanyaannya.

"Baiklah, aku akan menyelamatkan Liam. Sebagai temannya. Hanya itu yang bisa kukatakan sekarang." Ucap Sherlock sambil tersenyum lalu turun dari kereta kuda. "Di sisi lain, aku merasa lega. Kalian benar-benar saling menjaga satu sama lain."

"Tuan Holmes, kami sudah siap menerima hukuman apapun, karena itu..." Ucap Louis lalu menatap Sherlock. "Apapun yang terjadi, tolong selamatkan kakak."

"Serahkan padaku." Ucap Sherlock.

Sherlock lalu kembali ke rumahnya dan pada saat tengah malam, ia memainkan biolanya sambil menunggu kedatangan seseorang. Suara ketukan pintu membuat dirinya berhenti bermain biola dan menatap orang yang membuka pintu itu, William James Moriarty.

"Kisah mengenai musuh dari Sherlock Holmes, James Moriarty sang Raja Kriminal. Bisakah kau mengakhirinya?" Ucap William.

"Tentu saja." Ucap Sherlock.

William lalu meletakkan sebuah amplop di atas meja.

"Apa itu?" Ucap Sherlock.

"Waktu dan tempat pembunuhan terakhir. Tempat disimpannya petunjuk atas semua pertanyaanmu juga sudah tertulis disitu." Ucap William lalu berbalik pergi tapi Sherlock menghentikannya.

The Devil (Moriarty the Patriot x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang