Part 22

391 54 1
                                    

Sementara Baker Street Irregulars mengurus warga sekitar yang terkejut karena ledakan itu, Irene menuliskan sesuatu untuk Sherlock.

John sendiri begitu terkejut mendengar keterlibatan sang Raja Kriminal dari Sherlock.

"Sang Raja Kriminal? Partner negosiasi Nona Adler bukan pemerintah, tapi sang Raja Kriminal? Apa itu benar, Sherlock?" Ucap John tapi Sherlock hanya diam namun dari ekspresinya sudah cukup untuk memberikan jawaban. "Hei, dia kan pembunuh! Aku tidak percaya kalau dia akan menepati janjinya. Apa kau akan membiarkan Nona Adler begitu saja? Hei, katakan sesuatu! Hei, Sherlock!"

"Tidak, cara terbaik untuk menyelamatkannya...tapi...ah, sial!" Ucap Sherlock sambil memukul pintu di dekatnya untuk meluapkan perasaan frustasinya dan itu mengejutkan John juga Nyonya Hudson. "Sial! Pasti ada cara lain! Ayo pikir!"

"Sherlock..." Ucap John.

Sherlock pun terduduk di lantai saat tak menemukan cara lain.

"Percuma. Dipikir bagaimanapun, aku sampai pada kesimpulan yang sama. Ini rencana yang sangat buruk, tapi tidak ada pilihan lain." Ucap Sherlock lalu menatap Irene yang menuruni tangga setelah selesai membereskan barang-barangnya.

"Nona Adler..." Ucap Nyonya Hudson.

"Meski hanya sebentar, aku ucapkan terima kasih." Ucap Irene.

"Padahal aku masih ingin mengobrol denganmu sambil minum teh." Ucap Nyonya Hudson.

"Terima kasih, Nyonya Hudson." Ucap Irene.

Sherlock pun mengantar Irene sampai pintu depan dimana kereta kuda sudah menunggu disana.

"Berarti kita tidak akan bertemu lagi, ya?" Ucap Sherlock.

"Wah, Sherly. Apa kau merasa kesepian kalau tidak ada aku? Sayang sekali kalau begitu." Ucap Irene.

"Tidak usah sok tegar." Ucap Sherlock sedangkan Irene hanya tersenyum. "Irene, dalam negosiasi itu keselamatanmu benar-benar terjamin, kan?"

"Iya. Aku memang sudah melakukan kesalahan besar, tapi aku diberi kesempatan untuk memperbaikinya." Ucap Irene.

'Bohong. Dia benar-benar sudah siap mati.' Pikir Sherlock.

"Begitu, ya? Senang mendengarnya." Ucap Sherlock.

'Dia memang salah karena sudah mencuri dokumen berbahaya itu. Tapi, dia tidak bohong soal keinginannya untuk memperbaiki dunia ini meski hanya sedikit.' Pikir Sherlock tanpa melepaskan tatapannya dari Irene yang menaiki kereta kuda dan melambaikan tangannya. 'Aku...aku pasti akan melindunginya!'

Sedangkan di kereta kuda Keluarga Moriarty...

"Apa menurutmu Sherlock akan datang, Willy?" Ucap Quella.

"Iya. Dia pasti akan muncul demi Irene Adler. Dia tidak tertarik dengan dokumen itu. Dengan nyawa Miss Adler sebagai prioritas utamanya, dia pasti tidak akan mencoba untuk mengungkap identitas kita." Ucap William.

"Disisi lain, Holmes tidak akan mundur kalau kita tidak memberikan jaminan yang kuat atas keselamatan Nona Adler, ya? Kami mengandalkanmu, William." Ucap Albert.

"Iya, aku sudah punya rencana." Ucap William sambil tersenyum.

Saat Irene sudah tiba di gereja tempat mereka berjanji untuk bertemu, ia bertemu dengan seorang wanita paruh baya.

"Anda Nona Irene Adler, bukan? Beliau sudah tiba sedari tadi. Silakan menunggu disana."

Irene pun menunggu di tempat yang dimaksud dimana di dekatnya ada sebuah ruangan kecil dan terdapat sekat yang memisahkan dirinya dari orang di dalamnya. Ada sebuah lubang kecil di sekat itu agar ia bisa memberikan barang pada orang di dalamnya.

The Devil (Moriarty the Patriot x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang