Part 21

366 49 0
                                    

Setelahnya, Irene kembali ke gedung 221B di Jalan Baker tempat dirinya tinggal saat ini dengan menggunakan kereta kuda dan tidak lagi menggunakan penyamaran.

'Earl Albert James Moriarty. Seorang bangsawan sekaligus sang Raja Kriminal. Apalagi, dia juga memiliki jabatan di pemerintah. Lalu, dia adalah orang yang ingin mengubah dunia.' Pikir Irene sambil memegang roknya erat.

Saat sudah tiba di lokasi yang ia ingin tuju, Irene pun turun dari kereta kuda.

'Pertama, dokumennya. Jangan sampai ketahuan Sherlock dan yang lainnya.' Pikir Irene lalu akan membuka pintu tapi tiba-tiba saja terjadi ledakan di kamar Sherlock, membuatnya begitu terkejut melihat itu dan segera masuk lalu memeriksa kamar Sherlock.

Sherlock dan John terlihat terluka, terutama Sherlock yang mendapatkan luka di keningnya.

"Sherlock!" Ucap Irene sambil berlari menghampiri Sherlock.

"Irene...cepat lari! Kalau kami tidak menyerahkanmu, mereka mengancam akan membunuh kami, tapi kami pura-pura tidak tau dan..." Ucap Sherlock.

"Sepertinya mereka sudah terlatih. Aku sudah berusaha keras untuk mengusir mereka, tapi tidak kusangka mereka meledakkan bom." Ucap John.

"Kupikir mereka hanya menggertak, ternyata mereka serius. Kau...kau harus lari!" Ucap Sherlock.

"Mana mungkin..." Ucap Irene.

"Cepatlah!" Ucap Sherlock.

Irene yang tak bisa berpikir jernih pada akhirnya berlari pergi.

'Mereka yang tidak tau apa-apa jadi ikut terlibat karena aku.' Pikir Irene lalu membuka salah satu laci di lemari yang ada di dekat pintu masuk dan mengeluarkan dokumen yang menjadi sumber masalahnya.

Tapi dokumen itu justru diambil oleh Sherlock.

"Begitu, ternyata kau sembunyikan disitu, ya?" Ucap Sherlock.

"Sherlock? Kok?" Ucap Irene yang kebingungan melihat Sherlock yang terlihat baik-baik saja.

"Akhirnya kau kena juga, Irene." Ucap Sherlock lalu menyeka darah palsu di keningnya. "Kali ini aku yang menang."

Irene pun terkejut mendengar itu.

"Ya ampun, sampai meledakkan lantai dua untuk memancing Nona Adler. Kupikir dia sudah gila saat mengatakannya, tapi untung saja berjalan sesuai rencana." Ucap John sambil menghampiri mereka bersama Nyonya Hudson. "Nyonya Hudson juga berakting dengan sangat baik."

"Masa akan kubiarkan gagal setelah kalian menghancurkan rumahku?" Ucap Nyonya Hudson.

"Kalian sampai berbuat sejauh ini?" Ucap Irene tak percaya. "Kenapa?"

"Tentu saja kami melakukannya untuk melindungimu, Nona Adler." Ucap John.

"Melindungiku?" Ucap Irene yang tak mengerti.

"Aku sudah tau kalau tujuanmu yang sebenarnya bukanlah foto Raja Bohemia. Berarti permintaan raja tersebut tidak ada artinya. Tentu saja dia hanya orang suruhanmu. Kalau begitu, tujuanmu adalah berada di dekatku untuk sebuah alasan yang belum kuketahui. Selain kemampuan deduksi, hal yang bisa dimanfaatkan dari orang sepertiku adalah aku enggan mengatakannya, tapi itu adalah namaku yang terkenal. Berada di dekat orang terkenal di London membuat lawanmu tidak bisa menggunakan kekerasan. Dengan kata lain, orang yang mengejarmu bukanlah mafia atau pasukan pribadi bangsawan yang akan menggunakan cara-cara seperti itu. Benar. Kenapa Pemerintah Inggris mengincarmu? Untuk mengetahui alasannya, aku membuat rencana seolah-olah tempat ini diserang. Sebenarnya apa ini?" Ucap Sherlock lalu akan membuka dokumen itu tapi Irene menghentikannya.

"Jangan lihat! Kalau melihatnya, kau tidak akan bisa kembali lagi! Kalian juga akan diincar sepertiku!" Ucap Irene.

"Ini adalah teka-teki yang kudapatkan dengan meledakkan kamarku. Aku tidak peduli pada siapa pun yang akan mengincarku!" Ucap Sherlock lalu mengeluarkan dokumen itu dan membacanya.

Sedangkan di kereta kuda Keluarga Moriarty...

"Dokumen operasi militer?" Ucap Louis.

"Iya. Seratus tahun yang lalu, Kerajaan Inggris yang agung secara diam-diam memanipulasi Revolusi Prancis. Itulah isi dokumen tersebut." Ucap Albert yang membuat Louis terkejut mendengar itu.

"Kenapa mereka melakukannya?" Ucap Louis.

"Alasannya sederhana, Louis. Itu adalah eksperimen sosial. Apa yang akan terjadi kalau sistem monarki absolut dipaksa berubah menjadi sistem republik yang dipimpin oleh rakyat? Apakah operasi Pemerintah Inggris tersebut bertujuan untuk mendorong revolusi? Atau kekacauan politik Prancis yang terjadi setelahnya?" Ucap William.

"Apapun itu, kita harus segera mendapatkan dokumen itu. Dengan begini, kita sudah tidak bisa mundur lagi." Ucap Albert.

"Sejak awal kalian kan memang tidak berniat mundur. Setidaknya sampai tujuan kalian tercapai." Ucap Quella yang membuat Albert tersenyum mendengar itu.

"Kau benar." Ucap Albert.

Kembali pada Sherlock yang sudah membaca dokumen itu. Ia terdiam tanpa bisa berkata-kata.

"Kenapa kau bisa memiliki dokumen berbahaya seperti ini?" Ucap John.

"Aku mencurinya dari istana kerajaan. Aku mencuri dokumen itu tanpa mengetahui isinya. Asal bisa memeras Putra Mahkota, aku tidak peduli dengan isi dokumennya." Ucap Irene.

"Me-Me-Memeras Putra Mahkota?" Ucap John yang terkejut mendengar itu. "Kenapa kau melakukannya?"

"Untuk memperbaiki dunia ini. Itulah yang kulakukan selama ini. Aktris junior penerusku dipaksa bunuh diri karena dia berasal dari kalangan bawah. Sekeras apapun dia berusaha, dia tidak pernah dihargai. Itu berarti aku harus memengaruhi para bangsawan agar usaha mereka dihargai. Dengan menggunakan senjata yang kumiliki sebagai wanita, aku berhasil mendapatkan kelemahan orang-orang kalangan atas tersebut. Aku membantu anak-anak yang tidak mendapat kesempatan karena uang atau status sosialnya. Aku melakukannya agar bakat dan usaha keras mereka tidak sia-sia." Ucap Irene.

"Kau melakukan hal sebesar itu sendirian?" Ucap John.

"Itu benar, John. Dia tidak bohong. Ceritanya barusan akhirnya cocok dengan profil yang kubuat." Ucap Sherlock.

"Hanya saja, kali ini aku berniat memeras Putra Mahkota untuk mengubah negara ini. Tapi aku malah mencuri sesuatu yang sangat berbahaya. Bodohnya aku." Ucap Irene lalu menatap mereka bertiga. "Apalagi aku sampai melibatkan kalian semua."

Irene bangkit berdiri kemudian menundukkan kepalanya di hadapan mereka.

"Maafkan aku." Ucap Irene.

"Nona Adler..." Ucap John.

"Lalu, tadi kau pergi kemana?" Ucap Sherlock.

Irene pun kembali menegakkan tubuhnya dan menatap Sherlock.

"Asalkan menyerahkan dokumen yang kau pegang beserta semua informasi yang selama ini sudah kudapatkan, pemerintah sudah berjanji akan menjamin keselamatanku. Kumohon, tanpa dokumen itu, aku akan mati! Tolong kembalikan, Sherlock!" Ucap Irene.

Sherlock menghela nafas kemudian mengembalikan dokumen itu pada Irene. Setelah itu, Irene kembali ke lantai atas untuk membereskan barang-barangnya.

"Kau yakin menyerahkan dokumen itu padanya, Sherlock?" Ucap John tapi ia kemudian terkejut karena Sherlock yang menghentak-hentakkan kakinya ke lantai dengan gelisah.

"Serius, nih? Jangan bercanda, sialan! Aku melakukannya karena tidak ada pilihan lain. Tidak mungkin! Jelas-jelas kalau itu bohong!" Ucap Sherlock yang membuat John terkejut mendengar itu.

"Apanya yang bohong?" Ucap John.

"Dia bohong kalau dia sudah mencapai kesepakatan dengan pemerintah! Seperti yang kubilang, pemerintah, dia, bukanlah orang sebaik itu! Dengan kata lain, dia sudah menemukan partner negosiasi lain." Ucap Sherlock.

"Partner lain? Siapa itu?" Ucap John.

"Pikir baik-baik, John. Orang yang menginginkan dokumen berbahaya seperti itu dan memiliki kekuatan untuk melindungi Irene dari pemerintah. Benar. Partner negosiasi Irene adalah sang Raja Kriminal!" Ucap Sherlock.

To be continued

The Devil (Moriarty the Patriot x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang