Part 26

404 61 2
                                    

"Lagi-lagi seorang wanita penghibur menjadi korban." Ucap William sambil membaca surat kabar dimana Jack the Ripper melakukan pembunuhan di White Chapel. "Berarti ini adalah kasus pembunuhan White Chapel yang kedua, ya? Jack the Ripper."

"Bukankah itu julukan gurumu?" Ucap Quella lalu meminum tehnya dan menatap William yang duduk di hadapannya. "Berdasarkan ingatanmu, dia tidak mungkin pelakunya. Mungkin saja namanya sama hanya karena kebetulan."

"Aku juga berpikir begitu." Ucap William lalu meletakkan surat kabar kembali ke atas meja tapi mendengar keributan dari ruangan lain membuat mereka berdua menghampiri ruangan itu untuk mengecek apa yang terjadi.

"Ribut sekali disini. Ada apa?" Ucap William.

"William! Coba dengar, dia ini..." Ucap Sebastian sambil menunjuk James.

"Aku hanya bilang kalau mulai sekarang aku juga akan menggunakan ruangan ini, tapi...bagaimana menurutmu, Will?" Ucap James.

"Apa kau merasa keberatan kalau sesama pria menggunakan ruang ganti yang sama?" Ucap William yang membuat Sebastian syok mendengar itu.

"William, kau ini..." Ucap Sebastian.

"Lebih baik kau segera mengenakan celanamu." Ucap William.

"Memangnya ada apa?" Ucap Quella sambil akan mencondongkan tubuhnya untuk melihat ke dalam ruangan tapi William segera menahan bahunya.

"Bukan apa-apa. Ayo kita lanjutkan ngeteh." Ucap William sambil mendorong bahu Quella pelan untuk pergi ke ruangan yang tadi mereka gunakan.

Setelah para pria selesai mengganti pakaian...

"Dasar, bisa-bisanya dia sampai memanfaatkan William juga." Ucap Sebastian yang menggerutu lalu duduk di kursi.

"Kenapa kau tidak mau mengakuiku, Moran?" Ucap James.

"Bukan begitu, masalahnya apakah kau bisa berguna atau tidak, kan?" Ucap Sebastian yang membuat James mengerutkan keningnya mendengar itu.

Quella duduk di sofa panjang dan dengan tenang meminum tehnya, tidak tertarik untuk ikut campur urusan Sebastian dan James.

"Semua sudah berkumpul, ya? Aku ingin kalian menyelesaikan tugas hari ini bersama-sama." Ucap William lalu duduk di samping Quella.

"Bersama-sama? Dengan dia juga?" Ucap Sebastian sambil menunjuk James.

"Tentu saja. Aku ingin kau membantunya sebagai senior. Kak Albert sudah memercayakan Bond padamu, bukan?" Ucap William.

"Itu memang benar, tapi..." Ucap Sebastian.

"Tugasnya sudah tertulis di kertas ini." Ucap William sambil meletakkan sebuah amplop di atas meja. "Aku mau istirahat sebentar."

William pun tertidur dengan menjadikan paha Quella sebagai bantalan kepalanya. Quella tersenyum dan mengelus rambut William dengan lembut. Louis sendiri mengambil selimut dan menyelimuti tubuh William.

"Will tidur siang, ya?" Ucap James sambil tersenyum.

"Itu semacam efek akibat terlalu banyak berpikir. Kalau sudah begitu, dia tidak akan bisa dibangunkan." Ucap Sebastian lalu mengambil amplop yang tadi William letakkan dan mengeluarkan sebuah kunci dari sana. "Kunci?"

"Kalian hanya harus mengambil barang dari brankas bank." Ucap Quella lalu tersenyum. "Ingatlah untuk melakukannya bersama."

Mereka berempat yang terdiri dari Fred, Louis, Sebastian dan James pun pergi melakukan tugas yang William suruh sedangkan Quella diam sambil memainkan rambut William. Namun itu hanya beberapa saat karena Quella akhirnya ikut tertidur meski dalam posisi duduk.

The Devil (Moriarty the Patriot x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang