"~~♪♪~~."
Cklekk... Brakk...
"Erkk..." Iseul menatap nanar setumpuk surat yang keluar dari lokernya, bahkan kini ia ditatap semua orang yang berlalu-lalang
"Hee apa kau sepopuler itu?."
Iseul kaget dan menahan tangan Jakah yang hendak mengambil surat-surat itu
"Tak apa aku bisa sendiri." Ujarnya
Iseul berjongkok lalu memunguti surat-surat itu, sampai satu surat tebal menarik perhatiannya
"Hey kenapa melamun?." Tanya Noa
Iseul segera menyimpan surat itu
"Kebaikan kalian belum di cancel kan?. Jadi tolong bersihkan ya babu-babuku, terimakasih!." Iseul berlalu pergi. Jakah dan Noa tersenyum kesal lalu membereskan surat-surat itu
"Tak kusangka ia sepopuler ini. Aku hanya mengenalnya karena ayahnya." Ujar Jakah. Noa mengangguk
Iseul segera menuju kelasnya dengan jalan cepat, karena tak fokus ia menabrak seorang laki-laki
"E-eh kau baik'saja?."
Iseul segera berdiri dan merapikan rambutnya
"Kak Heli?!."
"Ah Iseul. Maaf aku menabrakmu." Ujar Heli khawatir
"Tidak, aku baik'saja hehe. Kau mau ke kelas?." Tanya Iseul basa-basi
"Aku ingin menemui guru. Bukannya ruang guru searah dengan kelasmu?. Jadi..."
"Apa kau mau berjalan bersamaku?."
Iseul tercekat, ia terbelalak dan menatap sekeliling
"I-itu suaramu?!."
"Ya benar. Ini namanya telepati. Ini adalah kemampuanku."
"Ke, mampuan?. Tunggu aku juga bisa telepati?!."
"Tentu saja karena kau terhubung denganku."
"Kalau begitu, ayo!. Nanti bel berbunyi." Ajak Heli
Mereka pun pergi. Iseul terdiam, ia memang tak pernah percaya dengan hal seperti ini. Tapi itu sudah terbukti
"I-ini kelasku, terimakasih sudah mengantarku. S-sampai nanti!." Iseul hendak masuk
"Iseul."
Iseul berhenti dan berbalik
"Tolong rahasiakan ya!. Aku percaya padamu."
"Belajarlah dengan benar." Heli melambaikan tangannya lalu pergi
'Dari sekian banyak orang ... kenapa kau mempercayakannya kepadaku?'
Iseul menatap surat tebal itu
* * *
"Sooha!."
"Iseul." Dua gadis itu berpegangan tangan
"Bagaimana hari pertamamu?." Tanya Iseul
"Ah semuanya lancar, aku sekelas dengan Shion." Jawab Sooha
"Benarkah?. Kalau begitu kau juga sekelas dengan Solon?." Ujar Heli tiba-tiba membuat dua gadis itu terkejut
"Iya. Solon mengalah dan memberikan tempat duduknya kepadaku." Tutur Sooha
"Aku tak mengalah, dia yang merebutnya dariku." Sungut Solon kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE IN A BILLION✔️
Vampir[ᴱᴺᴴʸᴾᴱᴺ ᵂᴱᴮᵀᴼᴼᴺ ˣ ᴿᴱᴬᴰᴱᴿ] Moon Iseul, putri sulung salah satu professor terbaik di Deselis Academy. Sifat ramah dan gaulnya membuatnya memiliki banyak teman, hal itu dipergunakan untuk mengisi posisi ayah yang dirindukannya Dari kecil, ayahnya sela...