"Kak Khan!!."
Khan terkulai. Trenna kembali berdiri didepan kakaknya. Mereka tak bisa menjangkau Trisha jika berada didalam lingkup pedang Trenna
Najak menjadi serigala lalu menyerang Trenna. Tapi dia malah kena tusuk karena tak bisa mengendalikan dirinya sendiri
"Trenna!. Mula-mula bunuh mereka yang tumbang!." Seru Trisha
"Baiklah!."
Trenna melesat menyerang Solon tapi kemudian Enzy menyelamatkannya
"Semuanya bawa keluar mereka yang pingsan!." Seru Enzy. Mahen dan Tahel segera bergerak
"Tak kusangka aku menyelamatkan vampir."
"Argh tak kan ku biarkan kalian perg-." Trenna berhenti
"Trenna biarkan mereka pergi" ~ Trisha
Rak buku itu kembali menutup ruangan. Dan kini dengan sedikit orang Trisha dapat mengendali dengan lebih mudah
"Dasar orang-orang bodoh. Trenna!."
Trenna menyeringai lalu mulai menyerang para vampir yang ada disana. Hingga akhirnya tinggal Heli
"Giliranmu!."
Heli terdiam karena tak dapat mengendalikan dirinya. Trenna berlari cepat dan Heli bisa mendengar teriakan Sooha dari kejauhan
"JANGAN!!."
Tiba-tiba kartu as mengelilingi Trenna lalu menyetrumnya
"Argh!."
Trenna mengayunkan pedangnya secara asal dan ketika kartu-kartu itu menghilang pedangnya justru melayang ke leher Trisha hingga terpenggal
"T-tunggu, kakak yang membuatku jadi vampir. Jika dia mati, maka…" Trenna jatuh tak bernyawa
Semuanya menengok ke seseorang yang membuka topi jubah berbulunya
"Iseul!." Jakah terduduk dengan perutnya yang berdarah
"Kita berkumpul dulu."
Mereka lalu keluar bertemu dengan para serigala. Iseul menggunakan kartu as berwarna hijau untuk menutup luka semuanya
"Iseul." Iseul berbalik dan membalas pelukan Heli
"Bagaimana Sooha?."
"Maaf, Tyran mengendalikan diriku. Dan jika saja ingatan itu tak datang mungkin aku masih dibawah kendalinya dan menjadi lawan kalian. Aku tak ingat tempatnya dimana." Ujar Iseul
"Kau kabur?!." Seru Jakah
"Ya. Aku berlari ke hutan dengan bantuan portal kartu ini. Dan bertemu Khan dan teman-temannya." Khan dkk tersenyum
"Tunggu bagaimana kekuatanmu berubah?." Ujar Jino
"Tak berubah. Hanya saja adikku, Tyran, sangat suka bermain kartu as. Aku tak sengaja menemukannya di kamar tempat Denzel menyandera ku. Aku hanya mengeluarkan kekuatan Synesthesia ku lewat kartu ini." Jelas Iseul
Semuanya mengangguk paham
"Lalu apa selanjutnya?."
"Ketika aku memegang pedang ini, semua ingatan masa laluku terputar."
Iseul tersentak. Heli kemudian menceritakan tentang apa yang ia lihat dan terasa begitu nyata. Yang lain terdiam tak percaya
"Tapi kurasa itu bukanlah karangan semata." Enzy menatap Iseul membuat yang lain juga menatapnya
"Akan ku jelaskan di perjalanan. Ada hal yang lebih penting."
Bruk
"Katakan!. Dimana 'The Blood Altar' berada?!." Seru Jaan seraya mencengkram kerah baju sang wali kota
"D-di tengah kota Hivernal!."
Iseul terbelalak, seketika dia terduduk sambil memegang kepalanya
"Iseul!."
"Kak kota seindah ini akan menjadi tempat tinggal kita ketika besar nanti. Aku akan menjadi sukses lalu membuat ibu dan juga kakak bahagia!."
"Ya ya terserah. Pergilah dan jangan buat ibu repot mengurus mu disana."
"TYRAN!. IBU!."
Iseul tersentak dengan mata berurai air mata
"Kau kenapa?." Tanya Jakah khawatir
Iseul cepat-cepat menghapus air matanya
"Tidak. Kita harus segera kesana." Iseul berdiri
"Tunggu dulu, ada satu hal lagi. Tempat kalian mengurung para manusia serigala. Berikan kuncinya!." Ujar Enzy dingin
To Be Continue…
~•~
~•~
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE IN A BILLION✔️
Vampire[ᴱᴺᴴʸᴾᴱᴺ ᵂᴱᴮᵀᴼᴼᴺ ˣ ᴿᴱᴬᴰᴱᴿ] Moon Iseul, putri sulung salah satu professor terbaik di Deselis Academy. Sifat ramah dan gaulnya membuatnya memiliki banyak teman, hal itu dipergunakan untuk mengisi posisi ayah yang dirindukannya Dari kecil, ayahnya sela...