[20]. 1 VS 1

132 21 0
                                    

Heli dkk sampai di hutan dengan memaksakan kaki mereka untuk terus berjalan. Karena di Automnal tak bisa menggunakan transportasi

"Ngomong-ngomong aku mengkhawatirkan Khan. Bukannya dia tengah diincar?." Ucap Jakah

"Hee untuk apa kau mengkhawatirkannya?." Kata Shion

"Tidak aku lebih mengkhawatirkan Iseul."

"Percayalah pada Khan." Heli menepuk pundak Jakah

"Walaupun begitu bukankah kita yang lebih utama diincar?." Ujar Shion seraya mengibas bajunya

"Itu benar."

Shion terkejut. Seseorang yang berdiri terbalik di pohon langsung mencekik leher Shion hingga melayang

(WARNING!!
Nama karakter yang akan muncul berasal dari pikiran author bukan dari komik aslinya karena author sendiri gak tau namanya siapa•́⁠ ⁠ ⁠‿⁠ ⁠,⁠•̀

Kalau misalnya ada nama mereka di webnovel ya udah gpp soalnya author GK baca ehehe. Namanya boleh kalian pake buat fanfic kalian dan bagi yg GK tau bentuk karakternya gimana silahkan lihat komiknya eps 52 dan seterusnya)

Back To Story

"Shion!."

"Dasar kau-." Sebelum Jaan sampai berlari ke Shion yang bergelantung, seseorang segera menghantupkan kepalanya ke tanah hingga tanahnya retak

"Kak Jaan!." Jino mengeluarkan apinya tapi padam karena sihir air oleh seorang wanita berambut biru

"A-apa-apaan ini?." Noa menyipitkan matanya karena lelaki itu mengeluarkan cahaya yang begitu silau sampai dia tak bisa mengeluarkan bayangannya

"K-kau…" Solon terdiam melihat makhluk yang begitu besar didepannya. Dia adalah vampir tapi setengah serigala karena sering meminum darah serigala

"He aku bisa melihat kemana arahmu pergi." Seorang laki-laki berambut jingga menyamakan posisinya dengan Jakah yang tengah berlari cepat

"Kau tahu bagaimana perasaanku ketika posisi terhormat ku direbut oleh anak ingusan sepertimu?!." Heli mengeratkan pegangannya pada pedangnya sambil menatap sinis pria didepannya yang juga berpedang

* * *

"Iseul ada apa?." Tanya Najak melihat Iseul yang berbalik

Iseul diam

"Aku … mengkhawatirkan yang lain."

Semuanya saling tatap

"Kau tak perlu khawatir. Menurutmu kenapa kami selalu menganggap mereka rival kami?. Karena mereka kuat." Ujar Khan. Iseul tersenyum kecil

"Cih kuat apanya!." Seru Camill tiba-tiba

"Terimakasih Khan." Khan mengangguk lalu mereka lanjut berjalan

SrkkSrkk

"Apa itu?." Gumam Tahel

"Disini rupanya kalian."

Semuanya tersentak. Para vampir muncul mengelilingi mereka

"Enzy Camil!!. Bawa Iseul pergi!." Pekik Khan

"Tapi-."

ONE IN A BILLION✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang