"Wahh, kamar ini jadi sangat bersih ya!."
"Ya. Berkat bantuan yang lain."
Sooha menatap bungkusan hitam di sudut kamar
"Eh itu belum dibuang?." Ujar Sooha
"Ah aku tak melihatnya. Biar aku yang buang." Iseul mengambil plastik hitam itu
"Ah aku ingin ikut!."
Dua gadis itu lalu menuju pembuangan sampah di belakang sekolah
"K-kenapa jadi suram begini?."
"Kita belajar waktu jam 9 sampai jam 2 dini hari. Mungkin mereka sudah tidur karena sudah jam 3." Ujar Iseul seraya melihat jam di tangannya
Iseul memperhatikan Sooha yang terlihat takut
"Kau takut?."
"Ah ya, sedikit. Aku ingin mengatakan kepada orang-orang yang menyebutku sebagai vampir, bahwa aku juga sangat takut kepada vampir." Tutur Sooha
"Ada kalanya kau mengatakan itu. Sebaiknya kita cepat membuang sampah ini lalu kembali ke-."
"Hei."
Sooha refleks menarik tangan itu lalu membantingnya. Iseul terbelalak syok
"S-siapa kau?!. Apa kau vampir?!." Sentak Sooha
'Eh dia memakai seragam?!'
"Aduh punggungku."
"Kak Khan!!!."
"Beraninya-. Eh?. Seorang perempuan?."
Iseul berdiri di depan Sooha, dengan tangan terkepal kuat ia meninju perut laki-laki itu
"Uakhh!!."
"Kak Najak pun kalah?!. Astaga sebenarnya siapa kalian?!."
"Seharusnya kami yang bertanya!. Kalian vampir kan?!." Sentak Sooha
"Apa?!. Cepat tarik kata-katamu!."
"Kami bukan vampir. Kuharap kalian tak salah paham. Karena itu adalah hinaan terbesar untuk kami." Ujar Enzy
"Benar!. Aku tak terima jika sampai dituduh sebagai vampir!." Seru Najak
"Brr, aku sampai merinding." Tutur Tahel
Iseul dan Sooha saling tatap kebingungan
"Diantara semua orang di dunia ini..."
"Kamilah yang paling membenci vampir." Lanjut Khan yang berdiri di belakang Sooha
"Eh a-aku juga sama kok!." Seru Sooha gugup
"Lalu kau?."
"Eh?." Iseul menunjuk dirinya
"Apa kau tak membenci vampir?." Ujar Enzy. Iseul menggaruk pipinya bingung
"Hmm, sebenarnya aku kurang percaya dengan semua itu." Jawab Iseul membuat mereka tersentak
"Hee baru kali ini aku melihat ada yang tak percaya dengan vampir. Aku Najak, maaf telah menyerangmu tadi." Iseul mengangguk kecil
"Aku Tahel!. Yang paling muda dan menggemaskan!."
"Namaku Enzy, kalian kaget sekali pasti."
"Dan aku Khan. Maaf sudah mengagetkan kalian tadi."
"Ah tidak, kami juga minta maaf karena menyerang kalian." Tutur Sooha
Empat laki-laki itu tersenyum ramah
"Pantas saja ada bau memuakkan."
Iseul terkejut. Sudah berapa kali ia dikejutkan hari ini?!
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE IN A BILLION✔️
Vampirgeschichten[ᴱᴺᴴʸᴾᴱᴺ ᵂᴱᴮᵀᴼᴼᴺ ˣ ᴿᴱᴬᴰᴱᴿ] Moon Iseul, putri sulung salah satu professor terbaik di Deselis Academy. Sifat ramah dan gaulnya membuatnya memiliki banyak teman, hal itu dipergunakan untuk mengisi posisi ayah yang dirindukannya Dari kecil, ayahnya sela...