[11]. Vamfield Mansion

251 32 1
                                    

Drapp... Drapp...

"Hah hah, s-sebenarnya ini dimana?. Kenapa sangat gelap?!."

Gadis itu menatap sekelilingnya dengan keringat yang bercucuran

"Oke tenang Iseul, berpikir. Hal apa yang terakhir kau ingat." Iseul memejamkan matanya dan mencoba mengingat

Tapi pandangannya mengabur dan kepalanya berdenyut. Iseul menggoyangkan kepalanya frustasi karena tak bisa mengingat apapun

"Tapi, aku tak merasa hidup disini. Apa ini ... alam bawah sadarku?. Kalau iya, berarti Sooha dalam bahaya."

* * *

"Sunshine Beach berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 20-21!!!."

"A-akhirnya." Gumam Khan

"Wahh kak Khan keren!!."

'Sooha... Iseul...'

Tiba-tiba Heli berlari keluar membuat semuanya terkejut. Jakah tersentak

"H-hei."

"Ada apa Jakah?." Tanya Jaan

"Sinyal gelombang Sooha dan Iseul ... menghilang."

Semuanya terkejut. Mereka menengok ke kursi penonton dan benar saja, mereka baru menyadari kedua gadis itu tidak ada di tempatnya

"Iseul tak ada di kursinya!." Seru Tahel panik

"S-Sooha juga. Kita harus melakukan sesuatu!." Tambah Khan

"Jakah apa yang kau bicarakan itu benar?!." Sentak Jino

"Ada dua kemungkinan gelombang seseorang menghilang. Pertama dia pingsan, atau ... meninggal dunia." Jakah membeku dengan ucapannya

Begitupun yang lain. Dengan sigap Jakah segera berlari keluar dan disusul yang lain

"Sooha!. Iseul!."

Semuanya terdiam dengan mata terbelalak melihat darah yang berceceran di lantai

"Kita tak bisa begini saja. Ayo cari Sooha dan Iseul!." Ajak Najak

"Tapi bagaimana?."

"Ada satu cara, bukankah saudara-saudara kita sedang mencari lokasi para vampir itu?. Ayo kita cari mereka dulu!." Ujar Enzy yang diangguki ketiga serigala yang lain. Mereka berempat pun pergi tanpa ada yang tahu

"S-sekarang bagaimana?!. Kita harus bagaimana?!." Panik Shion

"Aku tahu. Ayo pergi ke tempat kita dibesarkan dulu!."























(Vamfield Mansion)

"Tak kusangka kita kembali kesini, dengan kaki kita sendiri." Ujar Jino yang diangguki lainnya

"Pokoknya ayo kita masuk dulu!."

Ketujuh laki-laki itupun masuk dan sampai dikamar lama mereka

"Wahh lihat ini. Sudah lama kita tak kesini." Tutur Shion

"Hmm, sangat rapi. Sepertinya tidak ada yang mengisi kamar ini setelah kita." Ujar Jaan

Shion memeluk dirinya merasa merinding. Mereka memutuskan untuk pergi ke kamar Marge yang masih sangat rapi

"Wahh, apa dia masih tinggal disini?."

"Oh barang-barangnya masih ada disini. Artinya dia tidak jadi pergi?."

"Sepertinya ia ingin membawa Sooha dan Iseul ke suatu tempat yang aman. Tapi tidak sesuai rencananya." Ujar Jino

"Kalau begitu, apa benar kata Marge?. Kalau panti asuhan ini dibuat memang khusus untuk kita?." Tutur Shion membuat mereka terdiam

ONE IN A BILLION✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang