[18]. Our Enemies

146 20 0
                                    

"Camill!. Ruslan!. Apa kalian baik'saja?!."

Tahel segera memeluk mereka berdua. Iseul tersenyum kecil, dua lelaki itu memang tak ada di ingatannya tapi kenapa rasanya dia ... rindu momen ini

"Ya kami baik'saja. Sebenarnya ada peluang agar kami kabur, tapi kami menunggu agar tahu siapa dalangnya. Maaf membuat kalian khawatir." Ujar Camill

Khan dkk mengangguk dengan ujungmata berair, mereka kembali berpelukan melepas rindu

"Sekarang kami akan pergi ke 'The Blood Altar' kalian ikut atau tidak?." Ujar Heli

"Ng?. Tentu saja kami ikut. Kami harus menyelamatkan Sooha dan membalaskan dendam ras kami." Jawab Khan

"Siapa itu Sooha?." Bisik Ruslan

"Sooha itu teman baru kami." Jawab Najak

"Lalu ini?." Ruslan menunjuk Iseul

"Dia juga teman baru kita."

Ruslan mengangguk paham lalu menatap intens Iseul, membuat gadis itu menahan diri untuk tak menerkamnya sangking terlalu imut

"K-kalau begitu kita sama-sama saja pergi." Ucap Iseul mengalihkan pandangannya

"Tujuan kita sama jadi itu bukan ide buruk." Tutur Enzy

"Yang benar saja!. Untuk apa kita bersama?!. Kami itu kesana untuk menyelamatkan ras kami dari vampir bengis seperti kalian kan?!." Tunjuk Camill

Enzy dan Heli tersenyum maklum sementara itu sepertinya vampir yang lain terlihat kesal

"Hey kami berbeda dengan mereka!." Seru Solon

"Beda apanya?!. Kerjaan kalian itu menculik ras kami untuk hal tak berguna kan?!."

Iseul menepuk dahinya mendengar sahutan antara vampir dan manusia serigala itu, dia menepuk pundak Heli membagi semangat

"Ah sudahlah kita pergi saja teman-teman!." Ajak Solon. Jaan mengangguk lalu menyusul Solon

"Weeek!. Kami akan pergi duluan." Ejek Shion

"Apa?!. Kami yang akan sampai duluan!." Seru Tahel

Kedua laki-laki itu berlari keluar sambil saling mendorong, ketika keluar mereka langsung terdiam

"A-apa-apaan ini?." Gumam Shion menatap banyaknya mayat vampir disana

"Dua kembar yang memimpin kota ini sudah tewas, jadi vampir kelas bawah yang mereka gigit pun akan mati." Ujar Jakah tiba-tiba, dia ikut berlari tadi karena tak mau kalah

Dan juga Iseul disebelahnya yang ngos-ngosan, kalau saja Jakah tak menariknya tadi mungkin dia yang akan terakhir keluar

"Makanya kita harus mengalahkan raja vampir agar seluruh vampir kelas bawah mati." Ucap Heli serius

"Tapi vampir yang memiliki kekuatan istimewa seperti vampir kembar tadi, lalu vampir kabut dan kelelawar benang merah yang kita temukan di Railgun itu adalah pilihan langsung raja?." Asumsi Jakah. Iseul terdiam

"Mungkin saja, melihat situasi kita sampai sekarang." Jawab Heli

"Lalu kenapa mereka menculik ras kami?. Percobaan apa yang akan mereka lakukan?." Ujar Khan membuat suasana hening

Heli membuka mulutnya untuk bicara tapi tak jadi karena dia sendiri tak pasti dengan jawaban tersebut

"Aku melihat ingatan yang sama dengan Heli, tepat tadi malam sebelum aku kabur. Si raja kembar, Dardan dan Denzel, meminum darah dewa Vargr. Dewa serigala kuno." Kata Iseul menarik perhatian mereka

ONE IN A BILLION✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang