PROLOG

302 30 9
                                    

Now playingSoegi Bornean - Asmalibrasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Now playing
Soegi Bornean - Asmalibrasi

***

Yuhu ... seperti yang Kana janjikan, Pren.
Vote dulu!
Spam komen yang banyak, lah.
Jangan lupa masukin perpus, ya! Share juga ke teman kalian.
Silakan menikmati tiap pilihan kata yang membuat serangkaian kalimat indah dari Kana.

.
.
.

༺♥༻

Agmission
-𝓓𝓾𝓪 𝓐𝓽𝓶𝓪 𝓟𝓮𝓶𝓫𝓮𝓷𝓬𝓲 𝓢𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪-

༺♥༻

"Kita adalah dua jiwa yang dipertemukan semesta dengan sengaja, guna mempelajari apa yang dimasud dengan kehidupan bahagia."
~Mita Alesha Putri dan Agil Mahesa Pratama~




Ketika semarak senja mulai merekah, sinar dari matahari mulai terlukis indah di kanvas semesta. Langit seolah menjadi kanvas putih yang membiru, lantas diberi corak jingga dari semburat mentari senja. Gemerlap jutaan gugusan bintang di atas sana seolah menjadi sejuta konfeti yang memeriahkan keindahan langit bersama bulan yang terlihat tak sepenuhnya melingkar sempurna.

Seorang gadis sedang termenung di Pantai Marina Semarang. Ia hanya duduk di atas batu besar, sendiri, menikmati pemandangan hebat yang memanjakan mata. Rungunya ditenangkan oleh suara deburan ombak yang mengikis bibir pantai. Angin sejuk seolah memeluk gadis itu akan kesendiriannya.

“Sore ini cantik,” gumamnya.

Pantai sudah sepi pengunjung. Hanya gadis tersebut yang belum kembali, masih asyik menikmati sendiri yang sunyi. Mungkin, hanya ditemani suara debu pasir yang terseret angin, mengisi setiap celah keheningan. Ia sedang beradu dengan dirinya sendiri.

Dalam pikirannya, berkecamuk sejuta tanya yang membayangi. Bisakah ia secantik senja itu? Bisakah ia dicintai orang-orang? Mengapa orang-orang terlalu kritis padanya? Ah, menyakitkan. Pandangan gadis itu mengabur, setetes air mata turun tanpa aba-aba. Ia benci dirinya sendiri.

Dari arah lain, seorang remaja laki-laki sedang memperhatikan gadis itu. Ia bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Hal berat apa yang gadis itu lalui sehingga tangis merusak wajahnya?

Angin berembus kencang melayangkan helai rambut gadis itu dengan indah. Terpa angin seolah mengelus lembut pipi memerah tersebut. Remaja laki-laki itu seolah terhipnotis oleh keadaan, manik mata yang tak segera beralih membuat sesuatu di dada berhamburan.

“Cantik,” puji laki-laki itu yang tanpa sadar merekahkan senyumnya lebih lebar.

Saat ini, langit sedang menampakkan keindahannya di atas manusia, sedangkan bumi tengah sibuk dengan kisah baru tentang dua insan manusia yang tak sengaja bertemu dan menaruh rasa di antara salah satunya. “Mungkin kelak, kamu adalah kebahagiaan semesta yang dititipkan Tuhan untukku jaga.”

***

Hehe, namanya juga prolog, Pren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hehe, namanya juga prolog, Pren.
Singkat aja, gimana-gimana? Udah masukin perpus belum? Masukin, gih.

Jangan lupa vote-nya, ya!

Spam next!

Sampai bertemu lagi🌻

Sampai bertemu lagi🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Agmission Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang