Now Playing
IV of Spade-Come Inside of My HeartSelamat datang kembali dalam area terindah di kisah Agil dan Mita. Persiapkan diri kalian dalam ombak asmara dan rasa sesungguhnya. Happy reading!
Malam bergulir begitu cepat, seperti baru saja berkedip lantas berubah menjadi siang hari. Mita tampak senang hari ini, terlihat jelas dari kerutan sekitar bibir yang sekilas menampilkan senyum tipis yang tidak terlalu terlihat.
Melihat hal itu, Kak Aldino yang di rumah hanya berdua dengan Mita membuat raut wajah bingung. Ada apa dengan adiknya? Lelaki yang sedang bermain permainan dari ponsel yang ia pakai secara horizontal tersebut bertanya tanpa basa-basi, "Kenapa, Mit?"
Mita yang sedang menyetrika pakaian selepas pulang sekolah menggeleng. "Apanya?"
"Kamu senyum-senyum."
Mita mengembuskan napas lelah. "Merengut salah, senyum salah."
Kak Aldino hanya diam dan mengumpat dalam batin. Berbicara dengan Mita hanya membuat pusing saja. Toh, mereka berdua hari ini pulang pagi, mungkin itu yang membuat Mita senang karena bisa menikmati waktu santainya. Terlebih lagi kenyataan bahwa dua hari ini tanggal merah, dipastikan adiknya itu akan main tidak jelas ke mana sendirian.
Mita merasakan ponsel yang ia kantungi bergetar, cepat-cepat ia mengambilnya dan menjawab panggilan tersebut. "Halo?"
"Halo, Mit. Gimana kabarnya? Sibuk nggak?" tanya yang di seberang telepon.
"Ah, nggak sibuk, kok. Cuman lagi nyetrika," jawab Mita seadanya.
"Oalah. Anu, aku mau ngajak kamu latihan nanti kalau udah longgar. Nanti agak sore-sorean latihan, yuk! Ya, latihan sekali aja kayaknya cukup, kok. Soalnya juga, masih lusa."
"Hm, oke. Di mana?"
Terdengar dengung yang memekakkan telinga. Selepasnya, sahutan lembut terdengar membuat Mita tersenyum sendiri. "Pohon besar yang membuat kita sedekat ini."
Jaringan telepon diputus paksa sebelah pihak, tepatnya oleh Mita. Gadis itu menyegerakan untuk melioat pakaian, lantas bersih-bersih sebekum keluar.
Kak Aldino melihat adiknya yang sibuk sendiri dengan keheranan. Tidak biasa sekali Mita bertindak cepat tanpa merengut. Terlebih lagi banyaknya makanan yang tersaji ketika ia bangun.
Mita selesai dengan tumpukan setrikanya dan segera pergi ke kamar. Ia menganti pakaian. Namun, ketika melihat wish in bottle yang ada di meja belajar membuatnya antusias dan menghampiri stoples berisi gulungan kertas warna-warni tersebut. Suasana hatinya baik, karena itulah ia mengambil kertas biru dan membukanya. Tidak hanya satu, kebahagiaan yang tak terbendung lagi membuatnya super semangat. Ia ambil lima gulungan dan tersenyum tiada henti.
༺♥༻
KAMU SEDANG MEMBACA
Agmission
Teen Fiction༺Agmission༻ -𝓓𝓾𝓪 𝓐𝓽𝓶𝓪 𝓟𝓮𝓶𝓫𝓮𝓷𝓬𝓲 𝓢𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪- "Mengenal diri sendiri aja susah, apalagi orang lain, 'kan?" Mita, gadis yang memiliki self esteem rendah ingin mencoba mengenal dirinya sendiri. Dibantu dengan wish in bottle pemberian...