• 32. Say You Won't Let Go [END] •

91 11 0
                                    

Now Playing
James Arthur-Say You Won't Let Go

Sst ... kalian sudah sampai di penghujung kisah. Terima kasih sudah menemani hingga kini. Saatnya, kita melepaskan segala luka dan mulai berdamai dengan semesta.

"Di penghujung kisah ini, kulantunkan sebuah alunan merdu dariku-yang mencintaimu dengan penuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Di penghujung kisah ini, kulantunkan sebuah alunan merdu dariku-yang mencintaimu dengan penuh."
-Mita Alesha Putri-




Semarak senja mulai merekah, sinar dari matahari mulai terlukis indah di kanvas semesta. Langit seolah menjadi kanvas putih yang membiru, lantas diberi corak jingga dari semburat mentari senja. Gemerlap jutaan gugusan bintang di atas sana seolah menjadi sejuta konfeti yang memeriahkan keindahan langit bersama bulan yang terlihat tak sepenuhnya melingkar sempurna.

Juli datang, kembali membawa kemarau. Ia ingat, dua tahun yang lalu dirinya dan Agil bertemu, hingga akhirnya saat ini mereka dipisahkan oleh waktu.

Mita duduk di atas pasir pantai, ditemani ponsel yang sedang menayangkan live streaming pada aplikasi instagram. Saat ini, gadis itu hanya mampu tersenyum teduh ketika ratusan ribu pasang mata sedang melihatnya dari siaran tersebut. Netranya tak mampu beralih untuk melihat senja yang memanjakan mata, bersamaan dengan bunyi ombak yang mengikis bibir pantai, pula dengan angin yang berembus, meniup air laut dan juga pasir pantai, membuat bunyi gemerisik yang begitu menenangkan ketika menusuk rungu.

Ia sudah meminta izin Ibu untuk ke luar dan ke pantai ini. Mita membawa gitar, berniat menyanyi untuk merayakan satu juta pengikut dan juga kelulusannya. Ketika gadis dengan rambut terurai itu menengok ke ponsel, ia melihat sudah ada banyak yang mengikuti siaran tersebut.

"Eh, halo! Maaf nggak fokus, lagi sibuk liatin pemandangan, nih!" Mita terkekeh sembari membenahi posisinya duduk. Ia membenarkan juga ponsel yang disangga tripod. "Nah, di sini aku mau ngerayain kelulusan aku dan juga satu juta followers! Hore!" Gadis itu girang sendiri. Komentar selamat memenuhi layar ponselnya, membuat Mita merekahkan senyumnya lebih lebar.

"Aku ... mau nyanyiin lagu istimewa, di sini. Di pantai yang sepi, ditemani senja bulan Juli. Momen ini mengingatkanku kepada sosok yang lumayan lama pergi dsri hidupku."

Gadis itu merasakan sesuatu yang aneh pada perasaannya. Ia bersiap dengan mengatur kunci gitar dan memainkannya perlahan, memetik beberapa senar dan kembali fokus.

"Aku akan membawakan lagu Say You Won't Let Go dari James Arthur. Bermakna tentang jatuh cinta pada pandangan pertama, dan ingin bersama sampai mati. Juga tentang menikmati serta mencinta saat masih muda, dan masih ingin bersamanya saat dia sudah tua dan beruban."

Mita menarik napas dalam, ia ingin mencoba bernyanyi tulus untuk Agil. Satu ... dua ... tiga. Petikan gitar menngakun indah, Mita memutar memorinya ke masa lampau.

🎶I met you in the dark, you lit me up.
You made me feel as though I was enough.
We danced the night away, we drank too much.
I held your hair back when.
You were throwing up.🎶

Agmission Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang