• 29. Titik terang •

35 10 7
                                    

Now Playing
Taylor Swift-All To Well

Selamat menikmati.

"Aku belajar satu hal darimu, Gil. Melepas bukanlah hal yang buruk."
-Mita Alesha Putri-





Mita merasakan pusing yang luar biasa pada kepalanya. Matanya terbuka perlahan, dilihatnya Lena, Sagara dan ... Fero juga ada di sana. Gadis itu mengedarkan pandangan, UKS, ya?

Lena yang melihat Mita sudah bangun jadi heboh sendiri. "Mit, lo udah bangun?"

Mita mendudukkan dirinya, mengangguk dengan lemah.

"Baikan?" sahut Sagara dan Fero bersamaan.

Mita mengangguk. "Udah baikan, kok. Cuman masih lemes aja."

Fero menyodorkan sdgelas teh panas khas UKS yang menjadi obat segala obat terampuh di sekolah. "Minum dulu, Mit."

Mita menerimanya dengan ragu, melihat Fero di sini membuatnya sedikit dejavu dan akhirnya tak menggubris lagi, memilih fokus untuk melegakan tenggorokan yang terasa kering.

Lena menggenggam tangan Mita. "Lo sakit apa, Mit?"

Mita mengedikkan bahu. "Aku juga nggak tau, Len. Tiba-tiba lemes aja."

Sagara menyahut, "Hamil paling."

"Heh!" Lena langsung nyolot. "Lo kalau ngomong mikir dulu, ya! Asal nyeplos aja gue sonyok bibir lo pake api neraka."

Mita dan Fero terkekeh mendengarnya, selepas ini mereka yakin akan terjadi argumen yang menggelikan lagi.

"Kalau lo mau bikin mulut gue kena api neraka, berarti lo harus ke neraka dulu," ucap Sagara tengil.

"Hih, ngomong sama lo cuman bikin puyeng. Lo mending diem, deh. Minggir sono!"

"Yeh, padahal, kan, gue yang ngangkat Mita ke UKS, lo? Ngikut aja kayak anak ayam."

"Lo cowok, gue cewek, bego! Mita harus ditemenin cewek, lo bisa ke kelas anjir!"

Fero menengahi mereka. "Udah-udah, jangan berantem di depan orang sakit." Lelaki itu memerhatikan Mita dan menanyainya beberapa hal. "Apa yang dirasain, Mit?"

Sang empu yang ditanya lekas menjawab, "Lemes doang, agak pusing juga."

Sagara menyahut kilat, "Alah, tenang aja, Mit. Selama lo udah minum teh dari UKS, lo aman. Apa pun sakitnya, teh dari sini obat manjut, mujarab."

Lena menatap sinis dan nyinyir pada Sagara. "Lo maksud apa, sih? Sekolah sekte sesat mana lo?"

Sagara mengetukkan telunjuk di dagu seolah berpikir keras. Jelas, hal itu mendapat pukulan keras dari Lena yang gemas dengan kelakuan Sagara. Dalam keadaan serius, bisa-bisanya malah bercanda.

Agmission Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang