On Playing
Raim Laode - KomangJika suka, jangan lupa dukungannya.
Terima kasih🌻"Kata orang, senja adalah teman terbaik dan pemilik rasa nyaman. Di sana kita bisa pulang, walaupun tahu sebenarnya jika orang tersebut tak punya rumah."
Agmission"Main, yuk, Mit!"
Itulah ucapan yang pertama menusuk rungu Mita selepas melepaskan gendongan ranselnya. Gadis yang khas dengan kuciran ekor kudanya itu lantas mengernyit. "Buat apa?"
Lena yang mendengar respons itu memutar bola matanya malas. "Lo kalau diajak main, ya, pasti buat main. Ya kali, diajak main malah jualan seblak," nyinyirnya.
"Tau. Tapi mau ngapain dan ke mana?"
"Healing-lah, habis PTS jalan-jalan, bukan ditubruk kesibukan lomba gituan. Mumpung masih jeda dan belum sibuk banget, nyore ke Pantai Marina?" tawar Lena.
Mita diam, berpikir sejenak. Apakah Ibu mengizinkan? Mungkin tidak. Jelas-jelas setiap hari ia hanya dibandingkan dengan sang kakak dan menyuruh belajar, belajar dan belajar. Ia masih menjaga batin agar tidak terlalu sakit mendengar perkataan Ibu.
Baru saja ingin menjawab, Sagara yang menguping pembicaraan tersebut langsung menyela, "Gue ikut, cuy!"
Lena melempar tatapan sinis. "Kutu kampret nggak diajak."
"Dih, mak lampir sok sadis. Ajarin, Mit."
Mita melempar tatapan tajam. "Maksud?"
Sagara menggeleng. "Nggak, cuman bercanda."
Lena tertawa terpingkal-pingkal. "Tau, lo! Dasar. Digituin langsung ciut." Sekarang, atensi penuh diberikan kepada Mita. "Jadi, gimana, Mit?"
"Kayaknya enggak. Mau belajar aja."
Lena menggeleng. "Nggak! Apaan, jeda malah belajar. Bedain, Mit, mana waktu buat serius, mana buat santai. Di hidup ini, nggak semua hal harus serius dan penuh ambisi. Kadang, lo juga harus nyantai, nenangin pikiran, seneng-seneng. Inget! Bahagia itu hak dan kewajiban lo. Jangan kayak robot, lo manusia biasa. Kodrat dari Tuhan lo itu juga harus rileks. Jadi, ikutan, yok!"
Mita membeku kala ucapan itu menghunus dan menghancurkan relung. Jantung seperti tersengat listrik dengan beku yang menyelimuti. Benar, ia juga perlu waktu luang ... bersama teman.
"Jadi?" Lena mengulang pertanyaan.
Dengan mantap, Mita menjawab, "Aku ikut."
KAMU SEDANG MEMBACA
Agmission
Teen Fiction༺Agmission༻ -𝓓𝓾𝓪 𝓐𝓽𝓶𝓪 𝓟𝓮𝓶𝓫𝓮𝓷𝓬𝓲 𝓢𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪- "Mengenal diri sendiri aja susah, apalagi orang lain, 'kan?" Mita, gadis yang memiliki self esteem rendah ingin mencoba mengenal dirinya sendiri. Dibantu dengan wish in bottle pemberian...