"Pergilah ke dunia manusia," ucap Wizard Berta kepada Reynart dengan wajah seriusnya.
"Untuk?" tanya pria itu dengan sejuta kebingungan di sana.
"Bukankah kau sedang mencari tahu di mana mate mu? Dalam pandanganku, tidak begitu jelas memang. Tetapi, mate mu sekarang ada di dunia manusia."
"Aku sudah lama tinggal di sana. Jika dia memang berada di dunia manusia, bukankah seharusnya kita sudah bertemu?" sahut Reynart.
Wizard Berta menggeleng. "Kau salah, Nak. Berusahalah sedikit, maka kau akan menemukan tujuanmu. Pergilah ke daerah utara. Di sanalah tujuanmu saat ini."
***
Pembicaraannya dengan Wizard Berta kemarin membuat Reynart menjadi bingung antara tetap ke dunia manusia atau tidak. Tepat di saat itu Vera sang adik berkunjung ke rumah bersama dengan putranya yang masih kecil. Lihatlah, bahkan Vera sudah bahagia dengan keluarganya.
"Ibu mana, Kak?" tanya Vera sembari mengambil tempat duduk tepat di samping sang kakak.
Reynart memperhatikan interaksi Vera dan anaknya. Ini sungguh miris bagi diri Reynart sendiri. "Ke pasar." Vera mengangguk paham. "Vera ... aku ingin bertanya," ujar pria ini tiba-tiba dan langsung mendapat perhatian dari sang adik. "Bisakah untuk sementara waktu ibu dan ayah tinggal bersamamu?"
Kernyitan bingung timbul di dahi wanita itu. "Kak Reynart ingin pergi?" Seperti sudah hapal dengan sifat kakaknya, Vera pun berhasil menebak. Reynart mengangguk sebagai jawaban. Tentu Vera curiga karena sudah lama sekali sang kakak tidak bepergian. Dan apabila sang kakak meminta ia menjaga orang tua mereka, itu artinya kemungkinan Reynart akan pergi dalam jangka waktu yang lama.
"Ke mana Kakak akan pergi?" tanya Vera.
Reynart mengembuskan napas beratnya. "Ke suatu tempat. Aku tidak bisa memberitahu sekarang," jawab Reynart. Dia memang sengaja tak berkata jujur jika pergi ke dunia manusia untuk mencari mate.
"Baiklah. Kakak bisa pergi."
"Terima kasih."
Setelah berbicara dengan sang adik, Reynart mulai menyiapkan keberangkatannya itu. Meskipun sang adik tak bertanya lebih, tetapi Mr dan Mrs. Martin tentu bertanya-tanya ke mana sang putra akan pergi saat itu.
Hari keberangkatan Reynart pun ia percepat. Reynart tak ingin menunda-nunda lagi. Sudah cukup segala penantian ratusan tahun ini. Dia berpamitan kepada seluruh keluarga. Reynart juga berpesan pada mereka apabila Luc dan Axele menanyakan tentang dirinya, diharap mereka mengatakan jika ada hal penting yang harus Reynart selesaikan.
Reynart sengaja tak mengabari dua sahabatnya itu. Karena sekali lagi Reynart yang tertutup tak ingin membuat keduanya ikut dalam pencarian ini. Lagi pula Luc dan Axele harus fokus dengan keluarga mereka.
Mr. Martin yang merupakan ayah dari Reynart merasakan ada yang janggal dari putranya itu. Seperti ada hal yang sedang disembunyikan. Sayangnya Reynart benar-benar tak ingin memberitahu siapa pun. Bahkan pria ini tak membiarkan keluarganya mengantar ke hutan. Jadi perpisahan itu terjadi tepat di depan rumah. Dia sengaja tak melakukan perpisahan di sana karena dia tak ingin keluarganya tau bila dirinya menuju ke dunia manusia lagi. Sudah lama sekali sejak terakhir kunjungan mereka ke dunia manusia.
Pria ini pun mulai membuka portal di tengah hutan. Reynart memasuki portal itu dengan harapan bisa segera mungkin bertemu dengan sang mate.
Hal pertama yang Reynart lakukan di dunia manusia adalah mencari tempat tinggal yang pas. Akhirnya Reynart memutuskan untuk membeli rumah di salah satu perumahan elit yang tentu saja akan terasa sepi, cocok seperti karakter Reynart yang tak menyukai keramaian. Dan betapa beruntungnya Reynart ketika tahu jika pemilik perumahan itu adalah salah satu teman yang pernah belajar di satu tempat yang sama dengannya ketika di dunia manusia dulu. Namanya
KAMU SEDANG MEMBACA
MATE TERAKHIR✔
Fantasy[SPIN OFF dari The Cursed Vampire dan Sleeping Mate] "Pergilah ke dunia manusia," ucap Wizard Berta kepada Reynart dengan wajah seriusnya. "Untuk?" tanya pria itu dengan sejuta kebingungan di sana. "Bukankah kau sedang mencari tahu di mana mate mu...