"Kamu tadi tidak mengatakan perihal kita berdua kan kepada dia?" tanya Cila saat dia dan Reynart sedang dalam perjalanan pulang.
"Tadinya aku ingin memberitahunya, tapi tidak jadi karena aku pikir akan jauh lebih baik jika kita menyelesaikan masalah kita berdua lebih dulu. Jika waktunya sudah tepat, aku akan memperkenalkanmu."
Cila mengangguk setuju. Lalu ponsel wanita itu pun berdering. Dengan sigap dia pun mengangkat panggilan dari Clif.
"Halo, Clif."
Reynart melirik sebentar ketika nama itu disebutkan, lalu dia kembali fokus ke jalanan. Tentu saja dia memasang baik-baik indra pendengarnya di sana.
"Kamu sudah pulang kerja?" tanya suara berat khas seorang pria di seberang.
Cila mengangguk meskipun Clif tak mungkin melihatya. "Ya. Ada apa, Clif?"
Tidak langsung ada jawaban, namun Cila mendengar pria itu menghelas napas cukup panjang. "Malam ini apa kamu sibuk?"
Cila sekali lagi menggelengkan kepala. "Tidak."
"Apa kamu ada waktu untuk bertemu denganku?" tanya Clif langsung. Cila terdiam, lalu melirik sosok Reynart di sebelahnya, kemudian dia kembali fokus dengan obrolannya bersama Clif.
"Baiklah. Di mana kita bisa bertemu?" sahut Cila. Dari obrolan itu Reynart bisa menyimpulkan bila Clif sedang mencoba membuat janji temu dengan Cila.
"Kamu bisa ke apartemenku?"
"Oke. Aku akan ke sana nanti."
Panggilan pun terhenti setelah mereka mengucapkan salam perpisahan. Cila menyimpan kembali ponselnya, lalu menatap Reynart yang tak bereaksi apa pun sejak tadi.
Tidak ada obrolan yang lebih dalam perjalanan itu. Reynart mengantarkan Cila hingga sampai di depan gang rumah wanita itu.
"Terima kasih," ucap Cila sebagai salam perpisahan. Reynart mengangguk. Cila menunggu pria itu pergi, lalu dia pun masuk ke dalam gang dengan helaan napas yang berat. Entah kenapa Reynart tak mengatakan apa pun mengenai janji temunya dengan Clif. Apa pria itu sama sekali tak khawatir atau berpikiran buruk tentang pertemuan nanti? Padahal Reynart lah yang kemarin memberitahu Cila mengenai kekhawatirannya perihal sosok Clif.
Tak ingin terlalu berpikir lebih, Cila pun mulai melangkahkan kakinya menuju ke rumah. Apa Reynart akan diam? Tentu saja tidak. Dia langsung pulang ke rumah besarnya, kemudian menghubungi Elijah untuk membicarakan hal penting.
Di sebuah rumah dengan penerangan yang minim, seseorang baru saja turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah itu. Seperti biasa dia akan langsung menemui sang pemilik rumah.
"Ada kabar baik?" tanya pria dengan jubah panjang yang selalu tidak bisa kita lihat wajah aslinya.
Orang yang baru masuk itu pun menunduk hormat, "Ada. Malam ini saya akan menjalankan rencananya."
Di balik jubahnya, pria itu tampak senang. Lalu dia berbalik untuk menatap anak buahnya. Kemudian senyum misteriusnya pun terlihat jelas. "Kau benar-benar bisa aku andalkan, Clif."
Secercah cahaya matahari masuk dari sela-sela rumah tersebut dan jatuh tepat pada sosok Clif. Pria yang baru masuk rumah itu benar-benar Clif. Sebenarnya apa yang pria ini lakukan di sana? Apa ini ada urusannya dengan Cila?
"Beberapa hari ini dia benar-benar sulit untuk dihubungi. Dan saya baru mendapatkan informasi jika dia mulai dekat dengan seseorang, Tuan."
"Seseorang? Siapa dia? Apa pasangannya?" tanya pria dengan jubah panjangnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATE TERAKHIR✔
Fantasy[SPIN OFF dari The Cursed Vampire dan Sleeping Mate] "Pergilah ke dunia manusia," ucap Wizard Berta kepada Reynart dengan wajah seriusnya. "Untuk?" tanya pria itu dengan sejuta kebingungan di sana. "Bukankah kau sedang mencari tahu di mana mate mu...