BAGIAN 26

510 17 0
                                    


Kepindahan Cila yang begitu cepat itu menimbulkan tanda tanya besar bagi karyawan lainnya, termasuk Flora sendiri. Tentunya mereka-mereka yang sudah lama bekerja di perusahaan itu merasa iri dengan wanita ini. Dan karena itulah timbul banyak gosip yang beredar. Dimulai dari perihal Cila yang mungkin menjadi simpanan Elijah. Mereka menganggap mungkin saja Cila menggunakan cara kotor untuk menarik perhatian atasan mereka itu. Dan Flora juga menyebarkan rumor bila sebenarnya Cila menginginkan Reynart, namun karena atasan mereka sama sekali tak tertarik, jadi wanita itu memilih menggoda Elijah.

Ele yang mendengar bisikan-bisikan tentang Cila pun menjadi geram. Dia ingin menutup mulut satu persatu orang-orang itu, namun Cila selalu melarang dirinya. Menurutnya Cila terlalu baik jika membiarkan mereka terus menindasnya.

"Hei, kau. Kau Cila bukan?"

Saat sedang asyik menikmati jam istirahat, meja Cila dan Ele kedatangan pekerja wanita yang sama sekali tak mereka kenal.

"Iya benar. Ada apa ya?" jawab Cila.

"Kau dipanggil Pak Gun."

Cila mengangguk, wanita itu pun pergi. Lalu perhatian Ele tertuju penuh kepada Cila. "Apa wanita itu tak memiliki sopan santun. 'hei' katanya? Padahal dia tau namamu. Dasar aneh," omel wanita ini. Cila hanya bisa menahan senyumnya melihat Ele yang sejak tadi terus saja mengomel.

"Dan kamu juga, Cila. Kenapa kamu mau saja dipanggil saat jam makan siang begini? Kamu butuh istirahat. Biarkan nanti saja menemui orang itu. Habiskan dulu saja makananmu itu."

Cila menatap makanan di piringnya yang belum habis. Tapi dia tampak ragu untuk pergi nanti. Di mana dia harus menampilkan sikap profesionalnya, ditambah lagi dia masih baru di bagian HRD.

"Tidak usah, El. Aku pergi sekarang saja. Jika kamu masih lapar, ambillah milikku. Ya sudah ya, aku pergi sekarang. Dah."

Ele baru saja akan protes namun Cila berlalu pergi dengan cepat. Ele pun mengembuskan napas kasarnya melihat Cila yang mulai semakin sibuk sekarang.

Saat perjalanan menuju ke ruangan Pak Gun, Cila tanpa sengaja berpapasan dengan Elijah di lorong kantor. "Kamu mau ke mana?" tanya Elijah kemudian sembari melihat jam di pergelangan tangannya di mana itu masih jam istirahat.

"Saya dipanggil Pak Gun sekarang, Pak," jawab Cila jujur.

"Ada apa? Bukannya ini masih jam makan siang? Apa kamu sudah menghabiskan makan siangmu? Aku bahkan baru akan makan siang," ujar Elijah sembari memperlihatkan bungkus makanan yang ia bawa di tangan satunya. Sepertinya pria itu membeli makanan di luar.

"Saya sudah makan siang barusan di kantin, Pak."

"Dan itu belum kamu selesaikan bukan?" sambung Elijah yang masih bisa membaca pikiran orang lain. Cila pun tersenyum canggung. "Jika masih lapar kamu bisa melanjutkannya dulu. Pak Gun tidak akan memarahimu hanya karena kamu datang terlambat. Lagi pula sudah menjadi hakmu mendapat waktu jam makan siang. Bukannya malah dipotong seperti ini."

Cila tersenyum, beruntung memiliki atasan yang baik seperti Elijah ini. "Terima kasih, Pak. Tapi saya tidak apa-apa pergi sekarang saja menemui Pak Gun. Jika tidak keberatan saya permisi dulu, Pak," pamit Cila kemudian yang tak mau memperpanjang masalahnya.

Elijah menatap kepergian wanita itu dengan hembusan napas lelahnya. Merasa kasihan melihat Cila yang seperti ini ditambah lagi Reynart yang tak mau menerimanya. Kejadian di sana tampak dilihat oleh Flora secara diam-diam. Agaknya wanita ini ingin memanfaatkan keadaan lagi untuk menyebar rumor agar jauh lebih luas.

Cila masuk ke dalam ruangan Pak Gun di mana dia masih mengenal sedikit orang-orang di bagian ini, terutama Pak Gun juga baru ia kenal. Menurut info yang dia tau, Pak Gun adalah pria yang sudah berkeluarga, dan memiliki satu orang anak yang masih berada di sekolah dasar. Pekerjaannya sudah tak diragukan lagi, beliau begitu baik kepada Cila saat pertama kali berada di bagian itu.

MATE TERAKHIR✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang