BAGIAN 49

396 11 0
                                    


Cila masuk ke dalam ruangan Elijah dengan tampang yang tak begitu bersahabat. Tentu saja dia kesal dengan Clif. Pria itu benar-benar telah menunjukkan wajah aslinya. Elijah yang saat itu sedang melakukan pekerjaannya pun seketika menoleh tatkala mendengar pintu terbuka. Pria ini mengernyit ketika menyadari Cila yang tak mengetuk pintu lebih dulu, biasanya wanita itu akan mengetuknya lebih dulu.

Cila membuka komputer di depannya, pikirannya masih tertuju kepada pertemuan tadi. Elijah terlihat memperhatikan sikap Cila yang aneh menurutnya.

"Tampaknya kamu sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja, Cila."

Cila terkejut ketika mendengar suara di sana. Lalu dia mengembuskan napas lega karena melihat Elijah.

"Apa kamu masih kepikiran perihal Flora? Tenanglah, dia tidak akan bisa masuk ke kantor ini. Aku sudah meminta security mengusirnya jika datang kembali."

Cila bahkan tak memikirkan perihal kejadian tadi dengan Flora. Saat ini yang dikhawatirkannya adalah soal Clif. Sampai sekarang Cila tak tau makhluk apa Clif sebenarnya. Lalu, tatapan Cila tertuju kepada Elijah. Haruskah dia meminta pria ini untuk menyelidiki Clif? Tapi bagaimana jika Elijah malah memberitahu Reynart? Cila memutuskan untuk menyelidikinya sendiri.

Pria itu jatuh ke lantai setelah mendapatkan pukulan keras di pipinya.

"Benar-benar tak berguna!"

Clif mengusap sudut bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah di sana. Lalu, dia berdiri dari tempatnya, memandang sang tuan dengan sedikit menunduk.

"Maafkan saya, Tuan. Saya sedang berusaha menyingkirkan pria itu lebih dulu sebelum akhirnya membawa Cila ke sini."

Pria yang selalu Clif panggil tuan itu pun bergerak cepat mendekatinya sembari menarik kerah baju Clif di sana. Clif hanya diam di tempatnya dan tak berani melawan.

"Jangan kembali bersikap bodohh. Selidiki pria itu lebih dulu. Cari tau siapa dia dan asalnya. Baru setelah itu pikirkan cara untuk menyingkirkannya."

Clif mengangguk, lalu dia pun dilepaskan. "Kalau begitu saya pergi sekarang, Tuan." Clif melesat dengan cepat. Dia harus segera mencari tau siapa Reynart sebenarnya. Bibi. Ya, sang bibi pasti memiliki info penting akan pria itu.

Reynart baru saja akan masuk ke dalam ruangan Elijah, namun pintu terbuka begitu saja. Elijah yang melihat Reynart di depannya pun mengernyit bingung.

"Kau masih ada di sini?" tanya pria itu.

"Tentu saja aku masih di sini. Minggir, aku mau jemput Cila," jawab Reynart.

"Dia sudah pergi sejak lima menit yang lalu," ungkap Elijah yang membuat pria di depannya bingung. "Dia terlihat buru-buru. Aku pikir dia pulang bersamamu."

"Tidak. Dia tidak ke ruanganku sejak tadi. Kenapa dia menghindariku?"

Elijah menepuk pundak Reynart pelan, kemudian membawa temannya ini berjalan ke arah lift. "Dia tidak menghindarimu, mungkin memang ada keperluan yang harus dia urus lebih dulu," kata Elijah.

Reynart langsung mengeluarkan ponselnya, dan kemudian mendial nomor Cila di sana. Elijah hanya membiarkan temannya itu.

Cila yang saat itu sedang berada di halte bus dekat kantor pun langsung melihat ponselnya. Dia menatap melas panggilan yang Reynart lakukan. Dia bisa menduga jika pria itu pasti nanti akan bertanya keberadaannya. Tidak, kali ini Cila ingin menyelesaikan perihal Clif sendiri. Untuk itu Cila tak menjawab panggilan tersebut. Setelah panggilan terhenti, Cila dengan segera mematikan ponselnya.

Reynart mengernyit ketika nomor wanita itu sudah tak aktif lagi. "Ada apa?" tanya Elijah. Bertepatan dengan itu bus yang Cila naiki pun datang.

"Nomornya tidak bisa dihubungi lagi," kata Reynart. Mereka baru saja sampai di area parkiran.

MATE TERAKHIR✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang